Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Lantai 1

dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat kebisingan terhadap perolehan minat belajar murid kelas XII. Pengujian hipotesa ini juga di dukung dengan pengujian hipotesa terhadap minat belajar murid kelas XI dengan murid yang sama dan kesimpulan yang didapat menerima hipotesa Hi yaitu terdapat hubungan tingkat kebisingan dengan minat belajar murid kelas XI dengan murid yang sama di SMA Negeri 1 Medan Hubungan ini semakin kuat dengan melihat grafik perbedaan perolehan minat belajar para murid kelas XII. Terdapat perbedaan yang besar dari segi nilai para murid ketika kelas XI dan kelas XII. Hal ini juga didukung dengan hasil persentasi sejumlah pernyataan murid dari hasil penyebaran kuesioner sehingga diperoleh kesimpulan bahwa sebesar 26 murid berpendapat kebisingan menyebabkan murid menjadi pusing gangguan fisiologis, 26 Suara bising menyebabkan menjadi cepat emosi gangguan psikologis, 24 Suara bising mengganggu komunikasi dengan teman sekelas ketika ada sebuah diskusi gangguan komunikasi dan 20 murid berpendapat minat belajar murid kurang fokus karena kebisingan disekolah.

6.2.4. Pembahasan Rekayasa Perbaikan Tingkat Kebisingan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Medan

Adanya perbedaan dalam zona tersebut dikarenakan posisi kelas yang berada jauh sumber kebisingan sehingga semakin jauh kelas dari sumber kebisingan maka tingkat kebisingan pada kelas ataupun area sekolah akan semakin kecil. Maka dapat dilakukan rekayasa untuk mengurangi tingkat kebisingan di sekolah, adapun rekayasa perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah anatara lain : 1. Penggunaan barrier penghalang kebisingan Barrier yang digunakan akan mereduksi atau mengurangi tingkat kebisingan di SMAN 1 Medan. Menurut Departemen Pekerjaan Umum untuk jenis barrier yang dapat digunakan adalah dengan penanaman sebuah tanaman yang rimbun dan menyerap kebisingan. Dengan adanya tanaman yang rimbun dapat mereduksi dan menghalang setiap kebisingan. Maka tanaman yang baik digunakan sebagai barrier adalah tanaman bambu pringgodani. Tanaman bambu pringgodaniakan mereduksi kebisingan 1,1 dBA, untuk itu pihak sekolah dapat mengurangi kebisingan dengan membuat tanaman bambupringgodani ditanam di titik di area depan sekolah, dan tiap titik penanaman diberi 3 buah tanaman bambu pringgodani dengan jarak setiap bambu peringgodani adalah 2,5 meter. Dengan jumlah tanaman pringgodani sebagai barrier, maka kebesingan yang direduksi adalah 1 buah bambu pringgodani = 1,1, dBA 1 titik penanaman = 3 buah tanaman bambu pringgodani 15 titik penanaman = 45 buah tanaman pringgodani Maka pengurangan kebisingan dari 45 buah tanaman bambu pringgodani adalah 45 x 1,1 dbA = 49,5 dbA, dan biaya tanaman bambu pringgodani memiliki harganya sangat murah dengan harga 1000-2500batang. Maka pihak sekolah akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 49,5 x 1000= 49,500- 49,5 x 2500 = 123750 Rp dari 45 buah tanaman bambu pringgodani. Disamping Tanaman bambu pringgodani ditanam juga rerumputan, dimana rumput dapat membantu meredam kebisingan dan menambah nilai keindahan sekolah, dan membuat udara yang segar di lingkungan sekolah. Gambar 6.1. Denah SMA Negeri 1 Medan Sebelum Ditanami Bambu Pringgodani Gambar 6.2. Denah SMA Negeri 1 Medan Setelah Ditanami Bambu Pringgodani