Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah Struktur Organisasi

3.3. Tingkat Kebisingan yang diperbolehkan

6 No Tingkat kebisingan yang diperbolehkan acceptable noise level adalah tingkat kebisingan yang diperkenankan terjadi di suatu ruuangan agar aktivitas fungsi tidak terganggu. Berikut ini tingkat kebisingan yang diperbolehkan pada berbagai kawasan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP- 48MENLH111996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 3.2. Tingkat Kebisingan yang Diperbolehkan Peruntukkan Kawasan Lingkungan Kegiatan Tingkat Kebisingan dBA

A. Peruntukkan Kawasan

1 Perumahan dan Pemukiman 55 2 Perdagangan dan Jasa 70 3 Perkantoran dan Perdagangan 65 4 Ruang Terbuka Hijau 50 5 Industri 70 6 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60 7 Rekreasi 70 8 Khusus: Bandara Udara - Stasiun Kereta Api - Pelabuhan Laut 70 Cagar Budaya 60

B. Lingkungan Kegiatan

6 Op cit, h 269 1 Rumah Sakit atau sejenisnya 55 2 Sekolah atau sejenisnya 55 3 Tempat ibadah atau sejenisnya 55 Sumber :Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP 48MENLH111996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan

3.4. Jenis-jenis Kebisingan

7 Ada 3 faktor yang mempengaruhi kebisingan yang bias menentukan tingkat gangguan terhadap manusia yaitu : Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan adalah: 1. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi luas steady state, wide band noise, misalnya suara yang ditimbulkan oleh kipas angin. 2. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi sempit steady state, narrow band noise, misalnya suara yang ditimbulkan oleh gergaji sirkuler dan katup gas. 3. Kebisingan terputus-putus intermitten, misalnya suara lalu lintas, suara kapal terbang dilapangan udara. 4. Kebisingan impulsif impact or impulsive noise, misalnya suara tembakan atau meriam. 5. Kebisingan impulsif berulang, misalnya suara yang ditimbulkan mesin Tempa

3.5. Faktor Yang Mempengaruhi Kebisingan

7 Suma’mur, Higene Perusahaan danKesehatanKerja, Jakarta; PT. TokoGunungAgung, h 58 1. Lama waktu bunyi tersebut terdengar, efek bising yang merugikan sebanding dengan lamanya paparan dan berhubungan dengan jumlah total energi yang mencapai telinga dalam. 2. Intensitas bunyi, intensitas bunyi yang dapat didengar telinga manusia berbanding langsung dengan logaritma kuadrat tekanan akustik yang dihasilkan getaran dalam rentang yang dapat didengar. Jadi, tingkat tekanan bunyi di ukur denga logaritma dalam desible dB. 3. Frekuensi, menentukan jumlah gelombang-gelombang suara yang sampai ditelinga seseorang setiap detik dinyatakan dalam jumlah getaran per detik Hz. Frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia terletak antara 16- 20000 Hz. Suatu suara atau bunyi dapat dikatakan suatu kebisingan atau tidak sebenarnya bersifat sangat subjektif, hal ini karena suara yang sama hari ini dikehendaki mungkin pada waktu lain dianggap mengganggu. Adapun yang mempengaruhi sifat tersebut yaitu: 1. Pengalaman yang lalu 2. Derajat kesehatan 3. Kesenangan 4. Pekerjaan 5. Aktivitas, tidur, rekreasi 6. Umur