pengumpulan data. Analisis korelasi adalah salah satu cara pengujian validitas yang umum digunakan. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson yaitu sebagai berikut: r
xy
=
N ∑ XY- ∑ X ∑ Y
��N ∑ X
2
- ∑ X
2
��N ∑ Y
2
- Y
2
�
Dimana: r
xy
= koefisien korelasi antara X dan Y X
i
= skor variabel independen X Y
i
= skor variabel independen Y N
= jumlah responden Kriteria pengujian :
Jika r r
tabel
, berarti item pertanyaan adalah valid. Jika r r
tabel
, berarti item pertanyaan adalah tidak valid.
3.11.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tersebut. Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian
terhadap kedua karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti indeks reliabilitas Spearman-Brown, Flanagan, dan
Hoyt. Teknik pengujian lain yang juga banyak digunakan ialah Koefisien Alpha Cronbach.
Koefisien Alpha Cronbach memberikan indikasi seberapa baik item-item dalam set saling berkorelasi secara positif. Makin dekat nilai koefisien Alpha
Cronbach kepada angka 1 makin kuat konsistensi internal reliabilitas. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang
pertanyaan-pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu, misalnya 1 dan 5 atau antara 1 dan 10, dan sebagainya. Rumus yang digunakan dalam
menghitung koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: r
11
=
�
k k - 1
� �1-
∑ 2
σb
σ
t 2
�
Dimana, r
11
= reliabilitas instrumen koefisien Alpha Cronbach k
= jumlah butir pertanyaan dalam instrumen
∑ �
b 2
= jumlah varians butir-butir pertanyaan
�
t 2
= varians total
3.12. Metode Penentuan Jumlah Sampel
15
3.12.1. Ukuran Sampel
Pada dasarnya pengambilan jumlah sampel tergantung pada kondisi secukupnya saja. Apabila populasinya sangat homogen, maka pengambilan
sample secukupnya saja. Akan tetapi apabila kondisi populasinya sangat heterogen, maka pengambilan sampelnya harus memperhatikan bahwa tiap
tingkatan populasi harus terwakili. Yang perlu diperhatikan bahwa pengambilan sampel harus melebihi
banyaknya variabel yang akan diukur pada populasi tersebut. Ada beberapa
15
Rosnani Ginting, op.cit. hlm79-80.