Gambar 3.2. Sound Level Meter
3.7. Penentuan Titik Pengukuran
9
Menurut European Commission Working Group Assessment of Exposure to Noise WG-AEN ada 2 cara mengukur kebisingan yakni:
1. Pengukuran langsung
Melakukan pengukuran langsung dari sumber kebisingan dengan jarak minimal 3 meter.
2. Peta Kontur
Pemetaan kontur dan penentuan daerah yang terkena kebisingan oleh titik tertentu, memerlukan perhitungan ukuran dalam penandaan. Umumnya, jarak grid
harus lebih dari 10 meter di kelompokkan. Sebuah jarak yang lebih luas di daerah terbuka dapat memberikan akurasi yang dapat diterima meskipun jarak grid tidak
biasanya harus melebihi 30 meter. Untuk kontur bising pesawat, karena ini
9
European Commission Working Group Assessment of Exposure to Noise WG-AEN. 2006Good Practice Guide for Strategic Noise Mapping and the Production of Associated Data on Noise
Exposure.GPN EN.doc.Hal . 13-14
umumnya hanya dipengaruhi oleh fitur topografi besar, seperti pegunungan, jarak pengukuran kebisingan hingga 100 meter mungkin dapat dijadikan acuan
pengukuran. Beberapa lokasi, terutama di daerah perkotaan, mungkin dapat disarankan menggunakan spasi grid kurang dari 10 meter. Secara khusus, hal ini
dikarenkan mungkin posisi bangunan yang saling berhadapan di jalan-jalan sempit.
Penelitian Muh. Isran Ramli 2015 penentuan titik-titik sampling noise mapping menggunakan metode Grid yakni melakukan pembagian lokasi menjadi
beberapa kotak yang berukuran sama. Tahap pertama, dengan menandai titik lokasi pada aplikasi google earthmewakili setiap tempat dengan jarak titik ±10
meter
10
3.8. Metode Pengukuran Kebisingan
11
Metode pengukuran kebisingan menurut Kementerian Lingkungan Hidup terbagi atas 2 metode yakni:
1. Cara Sederhana
Dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB A selama 10 sepuluh menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5
lima detik. 2.
Cara Langsung
10
Ramli, Muh. Isran.2015. Analisis Tingkat KebisinganPadaKawasanSekolahMenengahAtas Di Kota Makassar.JurusanTeknikSipilUniversitasHasanuddin
11
KeputusanMenteri Negara LingkunganHidup No.KEP-48MENLH111996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Dengan sebuah integrating sound level meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan
pengukuran selama 10 sepuluh menit. Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam LSM dengan cara
pada siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam LS pada selang waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitas malam hari selama 8 jam LM pada
selang 22.00 – 06.00. Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu dengan
menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan padamalam hari paling sedikit 3 waktu pengukuran, sebagai contoh :
- L1 diambil pada jam 07.00 mewakili jam 06.00 – 09.00 - L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 – 11.00
- L3 diambil pada jam 12.00 mewakili jam 11.00 – 15.00 - L4 diambil pada jam 15.00 mewakili jam 14.00 – 17.00
- L5 diambil pada jam 20.00 mewakili jam 17.00 – 22.00 - L6 diambil pada jam 23.00 mewakili jam 22.00 – 24.00
- L7 diambil pada jam 01.00 mewakili jam 24.00 – 03.00 - L8 diambil pada jam 04.00 mewakili jam 03.00 – 06.00
3.9. Tingkat BisingSinambungEquivalen Leq
12
Leq adalah suatu angka tingkat kebisingan tunggal dalam beban weighting Network A, yang menunjukkan energi bunyi yang equivalen dengan
12
Baron Randall. Industrial Noise Control and Acoustic. New York, Marcel Dekker, 2003 h. 258