Variabel Eksogen independen Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

38

3.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan mendapatkan Neraca Pemerintahan Daerah untuk tahun anggaran 2011-2013 melalui situs www.djpk.depkeu.go.id dan Biro Keuangan Kantor Gubernur Sumatera Utara serta APBD dan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2012- 2014 pada seluruh Pemerintahan Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Data yang diambil adalah anggaran belanja modal, anggaran pendapatan asli daerah dan anggaran belanja pemeliharaan dari APBD tahun 2012 dan 2014 serta data aset tetap dari neraca untuk tahun buku 2011 dan 2013.

3.5 Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Menurut Erlina 2011 : 48 defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Dengan defenisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah dalam defenisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Variabel penelitian dan defenisi operasional menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel eksogen dan satu variabel endogen, dan dijelaskan sebagai berikut:

3.5.1. Variabel Eksogen independen

Variabel independen variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah: 1 Nilai Aset Tetap yang Akan Dipelihara X 1 yakni dengan menggunakan jumlah Nilai Aset Tetap dengan kondisi baik dan rusak ringan setelah 39 dikurang dengan konstruksi dalam pengerjaan. Dalam hal ini Nilai Aset Tetap yang digunakan adalah: Tanah, Peralatan, dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan Jaringan, serta aset tetap lainnya yang masuk dalam kategori kondisi baik dan rusak ringan. Aset Tetap berupa konstruksi dalam pengerjaan tidak akan dimasukkan karena belum membutuhkan pemeliharaan. Data nilai aset tetap yang akan dipelihara yang digunakan adalah data tahun 2011-2013 2 Belanja Modal X 2 dalam penelitian ini diartikan sebagai pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menambah aset atau kekayaan daerah kabupaten dan kota yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran, yang meliputi antara lain belanja untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud. Variabel ini diukur dari jumlah anggaran belanja modal tahun 2012-2014 dengan skala pengukurannya ialah rasio. 3 Pendapatan Asli Daerah X 3 yakni dengan menggunakan jumlah anggaran pendapatan asli daerah pada APBD tahun 2012-2014. Pendapatan asli daerah meliputi pendapatan berasal dari: pajak daerah, retribusi derah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 3..5.2 Variabel Endogen dependen Variabel dependen variabel terikat dalam penelitian ini adalah anggaran belanja pemeliharaan. Anggaran belanja pemeliharaan merupakan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk belanja pemeliharaan aset tetap dalam APBD yang 40 dikelompokkan sebagai bagian dari belanja barang dan jasa untuk tahun anggaran 2012-2014. Defenisi operasional dari seluruh variabel dapat diuraikan dan dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Parameter Skala Pengukuran Anggaran Belanja Pemeliharaan Y Merupakan pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap yang sudah ada atau yang telah dimiliki ke dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk belanja pemeliharaan aset tetap dalam APBD yang dikelompokkan sebagai bagian dari belanja barang untuk tahun anggaran 2012-2014. Rasio Nilai Aset Tetap yang Akan dipelihara X 1 . Merupakan aset berwujud dengan kondisi yang baik dan rusak ringan, stelah dikurangi dengan konstruksi dalam pengerjaan, yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan perintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Jumlah nilai aset tetap dalam kondisi baek dan rusak ringan dikurangi dengan konstruksi dalam pengerjaan Rasio Belanja Modal X 2 Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menambah aset dan kekayaan daerah yang Jumlah anggaran belanja modal tahun 2012-2014 Rasio 41 masa manfaatnya lebih dari dua belas bulan, belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan aset tak berwujud. Pendapatan Asli Daerah X 3 Penerimaan pemerintahan daerah kabupatenkota yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Jumlah anggaran pendapatan asli daerah dalam APBD Tahun 2012-2014. Rasio

3.6. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 45 80

Pengaruh Nilai Aset Tetap yang Akan Dipelihara dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan APBD pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

2 71 81

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Nilai Aset Tetap Yang Akan Dipelihara, Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Pemeliharaan Dalam Penyusunan Apbd Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumtera Utara Tahun 2102-2014

1 53 89

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

1 2 12