Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural Equation Modeling SEM

6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural Equation Modeling SEM

Penerapan analisis SEM adalah untuk menentukan jalur-jalur data dan informasi yang efektif, dan menguji kebenaran jalur dalam rangkaian perpindahan data dan informasi perusahaan. Jalur efektif ini ditentukan dengan mengkur persentase tingkat pemakaian data dan informasi oleh setiap proses data dan informasi, kemudian berapa besar suatu proses data menghasilkan output data dan informasinya. Jalur efektif ini merupakan jalur-jalur yang wajib diperhatikan perusahaan sebagai suatu arah aliran yang paling dominan dalam perpindahan data dan informasinya. Pengujian kebenaran arah aliran dapat dilakukan dengan melakukan hipotesis terhadap aliran-aliran data dari nilai signifikansi hasil pengukuran tingkat hubungannya. Hasil perhitungan SEM menunjukkan semua aliran data dan informasi perusahaan hanya memiliki 4 jenis tingkat hubungan, yaitu: Sangat Kuat, Kuat, Cukup Kuat dan Lemah. Dimana keempat hubungan ini memuat keseluruhan proses aliran data dan informasi perusahaan, rinciannya adalah: 1. Sangat Kuat Tingkat hubungan jenis ini merupakan aliran data yang efektif, dimana perpindahan data dan informasi berada pada persentase 80 – 100 , artinya proses data dan informasi sangat bergantung pada input datanya, dan outpu yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh input datanya. Jalur efektif dari peta jalur data dan informasi adalah sebanyak 15 proses yang juga memuat seluruh hubungan antar departemen hasil pemetaan DFD. Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram DFD Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008 Jalur efektif yang diperoleh hasil analisis SEM adalah sebagai berikut: a. Pengecekan Bua – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Daftar Penumpang – Pengecekan dan Pencatatan Penumpang. b. Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Laporan Hasil Penjualan – Penyusunan Laporan Keuangan. c. Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Pengeceken BusRute. d. Evaluasi Kinerja – Penyusunan Laporan Gaji Karyawan. e. Proses lain yang memiliki tingkat hubungan input, proses dan output yang efektif dan sangat penting bagi perusahaan adalah sebgai berikut: - Pengecekan Barang Kiriman. - Penyusunan Laporan Kerja Sama. - Perekrutan Karyawan Baru. - Penyusunan Kesejahteraan. - Penyusunan Laporan Peralatan Kantor. 2. Kuat Merupakan kondisi aliran yang memiliki persentase tingkat hubungan hanya 70 – 80 dalam perpindahan data dan informasi. Proses data dan informasi yang memiliki hubuingan input – proses – output jenis ini adalah proses Pengecekan Bus dan proses Penyusunan Pengadaan Peralatan. Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram DFD Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008 3. Cukup Kuat Biasa Hubungan yang bersifat cukup kuat atau biasa berada pada 40 – 60 . Hubungan pada tingkat ini terjadi pada kebutuhan proses Transaksi Penjualan Tiket terhadap Daftar Kapasitas. Kondisi ini tidak akan berpengaruh terhadap keseimbangan aliran data dan informasi perusahaan, karena kondisi ini merupakan kondisi aman dalam proses perlakuan data dan informasi yang dilakukan perusahaan. 4. Lemah Hubungan yang lemah terjadi dari hasil proses Transaksi Penjualan Tiket yang berupa Daftar Hasil Transaksi. Hal ini harus dikaji kembali oleh perusahaan karena hasil output ini merupakan input bagi proses selanjutnya, dan juga berada di lintasan hubungan antar departemen. Jadi perusahaan harus mengatur kembali penyajian Daftar Hasil Transaksi agar kebutuhanya dapat dimaksimalkan dalam proses selanjutnya, yaitu proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dan proses Penyusunan Daftar Penumpang. 6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta Jalur Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database. Penyusunan peta jalur informasi ini adalah untuk menggambarkan kondisi aliran data dan informasi kedalam bentuk yang lebih jelas jenis prosesnya, databasenya dan informasinya dalam struktur data dan informasi perusahaan. Setalah disusun peta jalur informasi, dan menunjukkan bahwa peta jalur informasi Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram DFD Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008 memiliki beberapa kelebihan yang menggambarkan sistem aliran data dan perusahaan layak diaplikasikan. Faktor-faktor yang menjadikan peta jalur informasi ini layak dan benar adalah sebgai berikut: 1. Aliran data dan informasi seimbang Setiap proses data dan informasi menyerap input dengan tingkat hubungan yang signifikan, dan proses tersebut menghasilkan suatu output data dan informasi yang juga signifikan. 2. Aliran dapat berbentuk sistem komputer Seluruh struktur proses yang dihasilkan dapat dikembangkan kedalam proses yang bersifat komputer dan program. Keseluruhan ini sangat mendukung lagi apabila beberapa proses yang bersifat dinamis dapat dilakukan dengan menggunakan Tablet Komputer yang selama ini sudah mudah didapatkan dipasaran. Proses-proses tersebut adalah: a. Pengeceken Bus. b. Pencatatan Bus Dalam Perbaikan. c. Pengecekan BusRute. d. Pengecekan dan Pencatatan Penumpang. e. Evaluasi Kinerja Karyawan. 3. Hubungan antar departemen signifikan Artinya setiap departemen dalam perusahaan memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain, baik sebagai user output ataupun sebagai suplayer input data dan informasi dalam operasional perusahaan. Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram DFD Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008

6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Pemecahan Masalah