Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
24 Laju pertumbuhan yang tercermin pada persamaan diatas oleh Domar
dianggap sebagai laju pertumbuhan yang kritis critical rate of growth yang analog dengan Warranted Rate of Growth dalam model Harrod. Didalam investasi melebihi
laju pertumbuhannya yang dimaksud diatas tadi, maka penyimpangan tersebut menyebabkan bahwa II yang sama dengan pertumbuhan permintaan akan lebih
meningkat dibanding dengan sk pertumbuhan pada kapasitas produksi : II sk.
e. Lima Teori Pertumbuhan Rostow
Prof W.W.Rostow memunculkan teori pertumbuhan yang memakai pendekatan perkembangan sejarah dalam menjelaskan proses perkembangan dan
pembangunan ekonomi. Teori pertumbuhan Rostow ini muncul pada awalnya merupakan artikel yang dimuat dalam Economic Journal Maret, 1956. Selanjutnya
dikembangkan dalam bukunya yang berjudul the Stages of Economic Growth 1960. Teori perkembangan Rostow ini termasuk dalam linier dalam tahapan
pertumbuhan ekonomi, yaitu memandang proses pembangunan sebagai tahap-tahap perkembangan yang harus dilalui oleh seluruh negara. Menurut Rostow proses
pembangunan dan pertumbuhan dapat dibedakan dalam lima tahap dan posisi setiap negara didunia dapat digolongkan kedalam salah satu dari kelima tahap pertumbuhan
ekonomi yang dijelaskan.
1 Tahap masyarakat tradisional
Rostow mengartikan bahwa tahap masyarakat tradisional adalah sebagai suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di dalam fungsi produksi yang
terbatas, yang didasarkan kepada tehnologi, ilmu pengetahuan, dan sikap masyarakat seperti sebelum masa newton. Yang dimaksudkan oleh Rostow dengan masyarakat
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
25 dalam masa newton adalah bahwa masyarakat yang masih menggunakan cara-cara
berproduksi yang relatif primitif dan cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan oleh cara pemikiran yang tidak rasional,
tetapi oleh kebiasaan yang telah berlaku secara turun-temurun. Menurut Rostow dalam suatu masyarakat tradisonal tingkat produksi per
kapita dan tingkat produktivitas per pekerja masih sangat terbatas, oleh sebab itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk sektor pertanian. Dalam
sektor ini struktur sosialnya sangat bersifat hierarkis, yaitu anggota masyarakat mempunyai kemungkinan yang sangat kecil sekali untuk mengadakan mobilitas
secara vertikal. Jadi hubungan keluarga dan kesukuan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap organisasi yang terdapat dalam masyarakat dan dalam
menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Mengenai kegiatan politik dan pemerintahan dalam tahap masyarakat
tradisional, Rostow menggambarkan bahwa walaupun kadang-kadang tedapat sentralisai dalam pemerintahan, pusat dari kekuasaan politik terdapat di daerah-
daerah, ditangan tuan-tuan tanah yang berkuasa dalam berbagai daerah. Kebijaksanaan pemerintahan pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan tuan-tuan
tanah diberbagai daerah di tempat tersebut. 2 Tahap Peletakan Dasar Untuk Tinggal Landas The Precondition for Take
Off
Tahap precondition atau disebut tahap peralihan transisi adalah merupakan tahap untuk meletakkan dasar atau syarat-syarat untuk beralih pada periode
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
26 berikutnya tahap take off dimana perekonomian akan dapat berkembang dengan
cukup pesat. Pada tahap peralihan atau tahap meletakkan dasar ini, didalam perekonomian
dan kehidupan masyarakat mulai banyak terdapat perubahan-perubahan yang menyimpang dari kebiasaan masyarakat yang tradisional, maka mulai terdapat
pembaharuan- pembaharuan dalam ilmu pengetahuan dan tehnologinya yang telah bertambah luas dan telah berkembang untuk dapat menyesuaiakan diri dengan
kehidupan ekonomi yang lebih maju.
3 Tahap Tinggal landas The Take Off
Tahap take off ini tahap dimana berbagai penghalang dan rintangan lama kearah kemajuan dan pertumbuhan perekonomian telah dapat diatasi dan dikuasai.
Kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor yang menuju kearah pembaruan dan kemajuan ekonomi, seperti : tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan, perkembangan
tehnologi, perkembangan perbankan, perniagaan, perhubungan dan sebagainya telah meluas dan menguasai kehidupan masyarakat.
Selama tahap lepas ladas ini, terdapat industri-industri baru yang merupakan leading sectors sektor pemimpin dan penggerak yang berkembang dengan pesat
serta menghasilkan keuntungan-keuntungan besar, dimana keuntungan-keuntungan ini diinvestasikan kembali kedalam industri-industri yang baru maupun yang semula,
dan demikian seterusnya perkembangan berbagai bidang industri ini dapat mendorong kemajuan dan pembaruan perekonomian nasional untuk selanjutnya.
4 Tahap Gerak Menuju Kematangan The Drive to Maturity
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
27 Dalam tahap gerak menuju kematangan ini, perekonomian negara yang
bersangkutan telah “matang”, dimana pemakaian ilmu pengetahuan dan tehnologi yang modern telah berkembang dan meluas ke seluruh bidang dan sektor
perekonomian. Pada tahap ini, perekonomian nasional telah mencapai apa yang disebut sebagai keadaan “momentum” yaitu dimana perekonomian dalam
masyarakat yang bersangkutan telah dapat berjalan dan berkembang atas kekuatan sendiri.
Pada tahap ini telah tercapai kemajuan ekonomi dan kemakmuran pada tingkat yang sangat tinggi, perekonomian telah maju ketingkat yang sedemikian rupa
sehingga tingkat pendapatan dan konsumsinya telah sangat tinggi sekali. Pendapatan rata-rata tiap jiwa meningkat terus dan sangat tinggi sekali, pada umumnya setiap
penduduk dalam masyarakat dan negaranya telah memiliki tingkat kosumsi berlebiihan yang sangat jauh melampaui pemenuhan kebutuhan pokoknya dalam hal.
Misalnyna, pakaian, perumahan dan lainnya.
5 Tahap Era Konsumsi Tinggi Secara Massa The Age of High Mass
Consumtion
Era konsumsi massa besar-besaran ini ditandai dengan migrasi penduduk ke wilayah pinggiran kota, pemakaian mobil secara luas, serta meluasnya pemakaian
barang-barang konsumsi dan peralatan rumah tangga yang tahan lama. Pada tahap ini keseimbangan dan arah perhatian masyarakat beralih orientasi dari penawaran ke
permintaan dari persoalan produksi ke persoalan konsumsi dan kesejahteraan dalam arti yang luas.
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
28 Kecenderungan kepada konsumsi besar-besaran atas barang yang tahan lama,
ketiadaan pengangguran, dan peningkatan kesadaran akan jaminan sosial, dapat pula membawa masyarakatnya kepada laju pertumbuhan penduduk yang relatif semakin
tinggi Kamaluddin, 1998 : 94.
f. Teori Pertumbuhan Kuznet