Perkembangan Sektor Pertanian Sumatera Utara Perkembangan Sektor Perdagangan, Hotel Restoran Sumatera Utara

Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 76 Indeks harga diatas dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan dimana nilai tambah atas harga konstan justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah ADH konstan dengan indeks harga tersebut. 4 Deflasi Berganda. Dalam deflasi berganda yang dideflasi adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk perhitungan output atas dasar harga konstan adalah IHK atau IHPB sesuai cakupan komoditinya. Sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar. Dalam kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara disamping karena komponennya terlalu banyak juga karena indeks harganya belum tersedia secara baik. Oleh karena itu dalam penghitungan harga konstan deflasi berganda belum banyak dipakai.

4.3. Perkembangan Sektor Pertanian Sumatera Utara

Sebagai komoditi strategis dalam ekonomi, peranaan Sektor Pertanian dalam perekonomian Sumatera Utara sangatlah penting terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Penduduk yang menggantungkan hidupnya pada Sektor Pertanian mencapai 55.56 . Di daerah pedesaan angka ini lebih tinggi lagi yaitu mencapai 79.49 . Selain itu Pertanian juga merupakan sektor utama penyumbang nilai tambah terbesar di Sumatera Utara. Kenyataan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan PDRB Sumatera Utara dengan PDRB Sektor Pertanian Sumatera Utara pada tabel 6 berikut. Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 77 Tabel 6 Perkembangan PDRB Sumatera Utara dan PDRB Sektor Pertanian Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1985-2007 Juta Rupiah Tahun PDRB Sumatera Utara PDRB Sektor Pertanian 1985 3 886 496 1.334.030 1986 4 131 717 1.438.373 1987 4 492 442 1.548.413 1988 4 999 245 1.706.782 1989 5 478 875 1.820.046 1990 5 934 566 1.951.908 1991 6 364 634 2.097.647,58 1992 6 832 672 2.266.665,53 1993 18 215 459 2.465.261,66 1994 19 942 024 5.249.345,49 1995 21 753 806 5.701.575,59 1996 23 714 738 6.197.977,91 1997 25 065 405 6.754.524.07 1998 22 332 690 6.896.115,62 1999 22 910 086 7.288.312,09 2000 69 154 112 7.617.422,66 2001 71 908 359 19.683.516,27 2002 75 189 141 20.182.423.94 2003 78 805 609 20.689.486,29 2004 83 328 949 21.465.423,27 2005 87 897 791 22.191.304,61 2006 93 347 404 22.724.491,30 2007 99 792 273 23.856.154,64 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 1985-2007, BPS Sumut

4.4. Perkembangan Sektor Perdagangan, Hotel Restoran Sumatera Utara

Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 78 Kegiatan yang dicakup subsektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baku maupun barang bekas, untuk tujuan penyaluran pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Subsektor pedagangan dalam perhitungannya dikelompokkan kedalam dua jenis kegiatan yaitu Perdagangan Besar, Perdagangan Eceran. Perdagangan Besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau barang bekas dari oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan Pedagang Eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa menambah sifat, baik barang baru maupun barang bekas. Metoda yang digunakan yaitu metoda arus barang, input atau margin perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dengan nilai beli barang yang diperdagangan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara arus barang output dihitung berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-barang dari Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri serta barang –barang yang berasal dari impor. NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh total NTB Subsektor Perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor. Sektor ini berperan sebagai penunjang kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk barang dan jasa. Secara keseluruhan Nilai Tambah Bruto sektor ini tumbuh sebesar 2.88 pada tahun 2003 dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 6.11. Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 79 peningkatan ini utamanya diakibatkan pertumbuhan subsektor Hotel yaitu dari 7.45 pada tahun 2003 menjadi 7.33 pada tahun 2004. Terdapat kaitan yang erat antara Subsektor Hotel dengan wisatawan asing maupun wisatawan nusantara, sehingga perkembangan perhotelan sangat dipengaruhi kunjungan wisatawan , terutama lama nginap wisatawan selama berkunjung di Sumatera Utara. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh sebesar 6.09 pada tahun 2004 meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 2.66. Sementara pada Subsektor Restoran tumbuh sebesar 6.12 tahun 2004, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang meningkat sebesar 6.96. Peningkatan pendapatan masyarakat juga berpegaruh pada konsumsi makanan. Jadi diluar rumah pada akhirnya berpengaruh terhadap kegiatan Restoran. Sumbangan terbesar disektor ini diberikan oleh Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 16.23 tahun 2003 dan sedikit meningkat menjadi 16.33 pada tahun 2004. Kemudian subsektor memberikan 0.29 ditahun 2003 dan 0.27 di tahun 2004. Subsektor Restoran 1.96 ditahun 2003 menurun menjadi 1.91 pada tahu 2004. Pada tahun 2007 volume ekspor Sumatera Utara mencapai 7.84 juta ton dan volume impor sebesar 4.74 juta ton. Hal ini berarti terjadi penurunan 9.88 pada ekspor sedangkan pada impor terjadi kenaikan 7.28 . nilai ekspor Sumatera Utara pada tahun yang sama mencapai US7.082,9 juta dan nilai impor mencapai US2.109,9 juta. Dengan demikian Sumatera Utara mempunyai surplus perdagangan luar negeri sebesar 22,28 dibandingkan tahun lalu. Komoditi utama ekspor Sumatera Utara adalah minyak lemak nabati dan hewani yang mencapai US3.132,88 juta Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 80 44,23 dan diikuti oleh bahan baku sebesar US1.577,78 juta serta baha makanan dan binatang hidup sebesar US 844,71 juta. Sumatera Utara pada umumnya mengekspor komoditinya ke Jepang yang mencapai US949,38 juta 13,41 dan India yang mencapai US 907,38 juta 12.81. Nilai impor Sumatera Utara yang bernialai US2.109,88 juta mengalalmi kenaikan sebesar 44,81 dari tahun 2006. impor Sumatera Utara menurut kelompok barang ekonomi sebagian besar berupa bahan baku penolong yang mencapai US1.231,54 juta 58,37 sedangkan yang berupa barang konsumsi sebesar US523,64 juta 24.82 dan sisanya berupa barang modal. Tabel 7 Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara 2003-2007 Tahun Ekspor Impor Berat bersih Nilai FOB Berat bersih Nilai CIF 2003 5 490 113 2 687 877 2 343 112 679811 2004 7 512 890 4 239 409 3 221 858 953359 2005 8 174 804 4 563 075 3 717 117 1 178 066 2006 8 704 825 5 523 900 4 404 172 1 456 987 2007 7 841 872 7 082 899 4 745 767 2 109 879 Tabel 8 Ekspor Sumatera Utara Menurut Sektor Ekonomi 2003-2007 Sektor ekonomi 2003 2004 2005 2006 2007 Minyak, gas dan bumi - - -- - - Pertanian 838 057 1 024 946 1 044 992 1 077 964 1 107 505 Pertambangan dan penggalian 367 985 646 381 104 882 472 635 109 313 Industri 6 761 771 6 980 430 6 629 469 4 179 345 6 378 576 Lainnya 56 45 19 75 52 Jumlah 8 174 804 8 704 825 7 841 872 5 490 113 7 152 890 Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 81 Tabel 9 Impor Sumatera Utara Menurut Sektor Ekonomi 2003-2007 Sektor ekonomi 2003 2004 2005 2006 2007 Minyak, gas dan bumi 20 37 - - - Pertanian 230 807 197 687 121 405 278 291 294 244 Pertambangan dan penggalian 379 671 726 922 316 026 383 468 346 010 Industri 1 732 586 2 297 180 3 279 565 3 742 273 4 105 259 Lainnya 27 35 124 140 240 Jumlah 2 343 112 3 221 858 3 717 119 4 404 172 4 745 767 Proporsi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tahun 2000-2004 selalu menduduki urutan ketiga setelah Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pengolahan, cenderung stabil dikisaran 18-19 dengan andil sebesar 18.45 tahun 2000, kemudian naik menjadi 19.64 pada tahun 2001. Pendapatan 2002 kembali menurun 18.49 dan menurun terus di tahun 2003 menjadi 18.48 dan meningkat menjadi 18.51 pada tahun 2004. mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2007 sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami peningkatan. Selain itu merupakan sektor penyumbang nilai tambah di Sumatera Utara. Kenyataan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan PDRB Sumatera Utara dengan PDRB sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sumatera Utara pada tabel 6 berikut. Tabel 10 Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 82 PDRB Sumatera Utara dan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Restoran Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1985-2007 Juta Rupiah Tahun PDRB Sumatera Utara PDRB Sektor Perdagangan, Hotel Restoran 1985 3 886 496 550.243 1986 4 131 717 594.574 1987 4 492 442 705.901 1988 4 999 245 1 326 602 1989 5 478 875 1 551 334 1990 5 934 566 1 789 377 1991 6 364 634 1 971 447 1992 6 832 672 2 292 944 1993 18 215 459 2 906 133 1994 19 942 024 3 744 438 1995 21 753 806 4 094 268 1996 23 714 738 4 453 035 1997 25 065 405 4 699 082 1998 22 332 690 3 859 892 1999 22 910 086 3 991 368 2000 69 154 112 4 125 231 2001 71 908 359 4 257 106 2002 75 189 141 1 165 331 2003 78 805 609 4 632 712 2004 83 328 949 15 230 316 2005 87 897 791 15 984 925 2006 93 347 404 17 095 259 2007 99 792 273 18 386 279 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 1985-2007, BPS Sumut 4.5 Hasil Estimasi Dan Interprestasi 4.5.1 Analisis dan Pengumpulan Data