Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
21 Dalam teori Solow, model yang dikembangkan terdapat kemungkinan adanya
perubahan pada tingkat bunga maupun pada tingkat upah. Proses pertumbuhan dilihat sebagai suatu proses yang berlangsung dengan pertimbangan –pertimbangan
variabel diantara faktor-faktor produksi. Harga-harga faktor produksi adalah fleksibel sehingga ada kemungkinan substitusi diantara faktor-faktor produksi yang terlibat
dalam proses faktor produksi. Dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja melebihi pasok modal, harga, tenaga kerja tingkat upah akan menurun terhadap harga modal
tingkat bunga. Sebaliknya jika pertambahan modal melampaui pertambahan jumlah tenaga kerja, maka tingkat upah akan meningkat.
Dengan adanya perubahan pada harga faktor-faktor produksi dan melalui substitusi satu jenis faktor produksi lainnya, hal itu sama lain dapat membatasi
kemungkingan terjadinya penyimpangan dari ekuilibrium pertumbuhan.
c. Pendekatan Keynes
John Mayard Keynes
Teori klasik yang beranggapan tanpa campur tangan pemerintah dalam ekonomi, maka pembangunan ekonomi berjalan maksimal. Tetapi ternyata tahun
1930-an terjadi pengangguran besar-besaran, sehingga timbullah kritik dari Keynes dengan pendekatan dari segi makro untuk mengatasi pengagguran yang terjadi yaitu
melihat perekonomian secara keseluruhan, jadi untuk mengatasi pengangguran perlu
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
22 ditambah pengeluaran uang supaya pengusaha menaikkan investasi yang akan
menaikkan tenaga kerja sehingga pengangguran dapat diatasi. Sehingga perlu campur tangan pemerintah dengan mencetak uang maka
akhirnya daya beli bertambah dan respon pengusaha menaikkan produksi maka pengangguran berkurang.
d. Pendekatan Neo keynes 1. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
Teori pertumbuhan Harrod-Domar dikembangkan oleh dua orang ahli ekonomi sesudah Keynes, yaitu Evsey Domar dan R.F.Harrod. Domar
mengemukakan teori tersebut untuk pertama kalinya dalam tahun 1947 dalam American Economic Review, sedangkan Harrod telah mengemukakannya pada tahun
1939 dalam Economic Journal. Maka pada dasarnya teori tersebut sebenarnya dikembangkan oleh kedua ahli ekonomi tersebut secara terpisah. Tetapi, inti dari
teori tersebut sangat lama, maka dewasa ini ia dikenal sebagai teori Harrod Domar.
a Teori F. Harrod.
Perhatian Harrod berkisar pada pertumbuhan ekonomi yang dapat berlangsung secara terus menerus dalam keadaan ekuilibrium yang stabil. Dalam
hubungan ini oleh Harrod dipaparkan dua konsep pengertian perihal laju pertumbuhan yang menjadi kunci gagasannya yaitu :
1. Laju pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap
memadai dari sudut pandangan para pengusaha calon investor. Hal ini disebut Harrod sebagai The Warranted Rate of Growth. Pada laju yang
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
23 dianggap memadai itu, para pengusaha akan meneruskan usahanya dengan
melaksanakan investasi secara kontinu. 2.
Selain itu oleh Harrod juga ditunjukkan adanya The Natural of Growth, yang sifatnya berbeda dari Warranted Rate yang dimaksud diatas tadi. Dengan
Natural Rate of Growth dimaksud laju pertumbuhan produksi dan pendapatan sebagaimana itu ditentukan oleh kondisi dasar fundamental conditions yang
menyangkut : a bertambahnya angkatan kerja karena penduduknya bertambah
b meningkatkan produktifitas kerja karena kemajuan tehnologi. Gagasan Harrod menyatakan bahwa jika dikehendaki adanya ekuilibrium
dalam proses pertumbuhan, maka diperlukan intervensi kebijaksanaan untuk menanggulangi gangguan ketidakstabilan dan penyimpangan yang merupakan ciri
pokok pada pertumbuhan itu sendiri.
b Teori Evsey Domar
Gagasan Domar berpangkal tolak pada berlakunya asas investment multiplier. Laju pertumbuhan pada permintaan efektif langsung dihadapkan pada pertumbuhan
kapasitas produksi. Dalam modelnya diungkapkan bahwa pertumbuhan pada permintaan adalah sama dengan pertambahan investasi I dikalikan oleh miltiplier
Is. Sedangkan, pertumbuhan pada kapasitas produksi adalah sama dengan investasi I dibagi oleh kapital output ratiok. Hasil pertumbuhan pada permintaan adalah
sama dengan pertumbuhan pada kapasitas produksi : II=sk.
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
24 Laju pertumbuhan yang tercermin pada persamaan diatas oleh Domar
dianggap sebagai laju pertumbuhan yang kritis critical rate of growth yang analog dengan Warranted Rate of Growth dalam model Harrod. Didalam investasi melebihi
laju pertumbuhannya yang dimaksud diatas tadi, maka penyimpangan tersebut menyebabkan bahwa II yang sama dengan pertumbuhan permintaan akan lebih
meningkat dibanding dengan sk pertumbuhan pada kapasitas produksi : II sk.
e. Lima Teori Pertumbuhan Rostow