Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
62 terdapat di daerah Karo dan Terendah di daerah Tapanuli Utara. Kelembaban rata-
rata pertahun kurang lebih 82.9 , temperatur rata-rata pertahun 26.07 C.
4.1.3. Kondisi Demografi
Propinsi Sumatera Utara didiami oleh berbagai penduduk dari berbagai suku seperti : suku batak Karo, Simalungun, Pakpak, Toba, Mandailing sebesar 44.75
dan sebesar 33.40 lainnya merupakan suku yang berasal dari etnis lain seperti Betawi, Banten, Sunda,Jawa, Melayu, Madura, India, Cina dan lain-lain.
Dilihat dari jumlah penduduknya , Sumatera Utara termasuk propinsi yang jumlah penduduknya terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur
dan Jawa Tengah. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11.506 juta jiwa.dari jumlah ini sebanyak 57.36 tinggal di
daerah pedesaan dan 42.64 tinggal ke perkotaan. Kepadatan penduduk mencapai 143 jiwa per km
2
dengan laju pertumbuhan penduduk 1.04 per tahun kurun waktu 1999-2004.
Berdasarkan agama dan kepercayaan pada tahun 2000, penduduk Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 7.530 juta jiwa menganut agama Islam 65.54 . Kristen
Katolik sebesar 0.55 juta jiwa 4.78 , Kristen Protestan sebesar 3.062 juta jiwa 26.6 , Hindu sebesar 0.19, Budha sebesar 3.33 dan kepercayaan lain 0.23 .
4.1.4. Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang sangat luas dan potensial yang dapat dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Sebagian besar wilayah ini merupakan areal pertanian, oleh karena itu kegiatan terpenting perekonomian masih mengandalkan sektor pertanian. Di samping itu laut,
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
63 danau dan sungai merupakan potensi yang tidak kalah pentingnya. Ini digunakan
sebagai potensi perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alamnya merupakan keindahan energik untuk pengembangan industri, perdagangan dan lain-
lain. Wilayah Sumatera Utara juga menyimpan banyak bahan galian seperti, kapur, belerang, pasir kuarsa, gasolin, emas, batubara, minyak dan gasbumi dan yang
lainnya. Posisi yang strategis yang terletak di jalur perdagangan internasional
membawa keuntugan Sumatera Utara terutama dalam menunjang perekonomian daerah. Hal ini juga didukung dengan adanya sarana pelabuhan baik pelabuhan udara
seperti Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, maupun pelabuhan laut seperti Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Nibung.
Disamping fasilitas pelabuhan ini perekonomian Sumatera Utara tidak terlepas dari peranan sektor perbankan dengan ketersediaan berbagai fasilitas jasa
perbankan, jasa perdagangan, komunikasi dan transportasi. Hal ini mendorong perekonomian rakyat semakin berkembang, sehingga dapat menunjang tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kota Medan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara yang merupakan
pusat dari seluruh aktivitas masyarakat. Selain sebagai pusat pemerintahan, kota Medan memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang perekonomian seperti
komunikasi, perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya, bahkan juga dapat diharapkan akan mendorong petumbuhan ekonomi wilayah terbelakang lainnya di
Sumatera Utara.
Rastioma H. Manullang : Pengaruh Sektor Pertanian Dan Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
64 Di Sumatera Utara juga terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian
seperti perguruan tinggi, balai penelitian, dan balai latihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang terdidik dan terampil serta hasil-hasil
penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan daerah.
4.2. Gambaran Umum Perekonomian Sumatera Utara.