Higiene Perorangan Observasi Terhadap Higiene dan Sanitasi Pengolahan Cabai Merah Giling

Soneta Butarbutar. Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah capsicum annum l. Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007.2007 USU e-Repository©2009 77 dilakukan mengingat penyalur ataupun pedagang yang memproduksi sendiri cabai merah giling, tidak diawasi oleh dinas terkait sehingga sangat berpotensi untuk bekerja diluar dari prosedur kerja yang sesuai dengan standart kesehatan. Pemakaian Rhodamin B atau Natrium Benzoat berlebih dapat dijumpai pada penyalur ataupun pedagang yang memproduksi sendiri cabai merah giling yang tidak mempunyai hygiene dan sanitasi yang baik yaitu yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.

5.5.1. Higiene Perorangan

Berdasarkan hasil observasi di lima pasar tersebut baik penyalur maupun pedagang yang memproduksi sendiri cabai merah giling tidak ada yang menggunakan sarung tangan, tutup kepala, sebagian menggunakan celemek yaitu dua orang pada penyalur di pasar Aksara, dan ada juga pekerja yang tidak memakai pakaian pelindung saat pengolahan makanan berlangsung yaitu terdapat pada penyalur di pasar Sambu dan Sei Sikambing. Hal ini disebabkan karena mereka yang tidak memakai pakaian pelindung merasa kepanasan saat bekerja, merasa kurang nyaman bila menggunakan sarung tangan, celemek, dan tutup kepala, mengganggu aktifitas mereka dalam mengolahcabai merah giling, dan juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang manfaat penggunaan sarung tangan, celemek, dan tutup Soneta Butarbutar. Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah capsicum annum l. Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007.2007 USU e-Repository©2009 78 kepala. Keadaan ini sangat tidak diharapkan karena dapat berakibat buruk terhadap makanan dimana kemungkinan besar cabai merah giling tersebut dapat tercemar. Dari hasil observasi di lima pasar tersebut baik penyalur maupun pedagang yang memproduksi sendiri cabai merah giling tidak ada dijumpai pekerja atau penjamah makanan yang merokok selama bekerja, makan atau mengunyah, dan memakai cincin atau perhiasan selama bekerja, ini merupakan hal yang sangat diharapkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan makanan. Para pekerja yang menangani bahan makanan sering menyebabkan kontaminasi mikrobiologis pada bahan pangan. Para pekerja yang terinfeksi oleh patogen dapat mengkontaminasi makanan tersebut dengan memegangnya. Pengolahan yang tidak terkendali dengan baik dapat meningkatkan bahaya dengan memberi peluang organisme patogen atau perusak tetap hidup atau berkembang biak. Kontaminasi makanan oleh pekerja dapat di atasi dengan penanganan makanan secara higienis dan menjaga higiene personalia Hardinsyah, 2000. 5.5.2. Fasilitas Sanitasi 5.5.2.1. Penyediaan Air Bersih