Soneta Butarbutar. Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah capsicum annum l. Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007.2007
USU e-Repository©2009
14
Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu Yuliarsih, 2002:
1. Faktor fisik
Sanitasi makanan yang buruk yang disebabkan oleh faktor fisik adalah ruangan yang kurang mendapat pertukaran udara yang kurang lancar, suhu yang panas atau
lembab, dan lain-lain. 2.
Faktor kimia Sanitasi makanan yang buruk yang disebabkan oleh faktor kimia adalah karena :
a. Adanya pencemaran gas atau cairan yang merugikan kesehatan atau adanya
partikel-partikel yang beracun. b.
Zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan. c.
Zat pewarna tekstil yang digunakan untuk memberi warna pada makanan. d.
Obat-obat penyemprot hama yang digunakan untuk sayuran dan buah ketika ditanam.
3. Mikrobiologi
Sanitasi makanan yang buruk yang disebabkan oleh faktor mikrobiologi karena adanya pencemaran oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.
2.2. Makanan dan Kesehatan
Secara umum makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi mengandung hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Makanan merupakan salah
satu bagian penting untuk kesehatan manusia mengingat setiap saat dapat terjadi
Soneta Butarbutar. Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah capsicum annum l. Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007.2007
USU e-Repository©2009
15
penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Kasus penyakit bawaan makanan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kebiasaan
mengolah makanan secara tradisional, menyimpan dan penyajian yang tidak bersih, dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi.
Ada dua faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia antara lain Chandra, 2006:
1. Kontaminasi
a. Parasit, misalnya: cacing dan amuba.
b. Golongan mikroorganisme, misalnya: salmonela dan shigella.
c. Zat kimia, misalnya: bahan pengawet dan pewarna.
d. Bahan-bahan radioaktif, misalnya kobalt dan uranium.
e. Toksin atau racun yang dihasilkan mikroorganisme, misalnya: stafilokokus dan
clostridium botulinum. 2.
Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi tiga
golongan: a.
Secara alami makanan itu memang telah mengandung zat kimia beracun, misalnya singkong yang mengandung HCN, ikan, dan kerang yang
mengandung unsur toksik tertentu Hg dan Cd yang dapat melumpuhkan sistem saraf.
Soneta Butarbutar. Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah capsicum annum l. Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007.2007
USU e-Repository©2009
16 b.
Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasikan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus
keracunan makanan akibat bakteri. c.
Makanan sebagai perantara. Jika suatu makanan yang terkontaminasi dikonsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agent penyakit pada makanan itu
memerlukan masa inkubasi untuk berkembangbiak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Misalnya penyakit typhoid
abdominalis dan disentri basiler.
2.3. Higiene Perorangan