Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Nazhir memperoleh pembinaan dari Menteri dan Badan Wakaf Indonesia.
c. PPAIW Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
Dalam pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 disebutkan bahwa Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, yang selanjutnya disingkat
PPAIW adalah pejabat berwenang yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat Akta Ikrar Wakaf.
Sebagaimana diketahui bahwa mewakafkan tanah milik merupakan suatu perbuatan hukum yang harus dilakukan melalui sebuah ikrar atau pernyataan.
Untuk itu diperlukan seorang pejabat khusus yang secara resmi ditunjuk yang dapat bertindak sebagai PPAIW ialah Kepala KUA Kantor Urusan Agama
kecamatan, kecuali tidak ada maka Kepala Kanwil Departemen Agama menunjuk Kepala KUA kecamatan lain yang terdekat. Pengangkatan dan
pemberhentan PPAIW oleh Menteri Agama. Tugas kewajiban PPAIW antara lain :
1. Meneliti kehendak Wakif
2. Meneliti dan mengesahkan Nazhir atau anggota Nazhir
3. Meneliti saksi ikrar wakaf
4. Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf
5. Membuat Akta Ikrar Wakaf
Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
6. Menyampaikan akta tersebut dan salinannya sebagai bagian dari
permohonan pendaftaran tanah 7.
Menyelenggarakan daftar akta ikrar dan wakaf 8.
Menyimpan dan memelihara akta dan daftarnya., dan 9.
Mengurus pendaftaran perwakafan yang disampaikan kepada Kantor Pertanahan setempat.
d. Badan Wakaf Indonesia
Dalam rangka memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia dibentuk Badan Wakaf Nasional. Menurut pasal 1 angka 7 Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2007 adalah lembaga independen utuk mengembangkan perwakafan di Indonesia. Badan Wakaf Indonesia berkedudukan di Jakarta dan
dapat membentuk perwakilan di provinsi dan kabupatenkota sesuai kebutuhan. Badan Wakaf Indonesia mempunyai tugas dan wewenang :
1. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Nazhir dalam mengelola
dan mengembangkan harta benda wakaf. 2.
Melakukan pengelolaan dan pengemangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional
3. Memberikan persetujuan danatau izin atas perubahan peruntukan dan status
harta benda wakaf 4.
Memberhentikan dan mengganti Nazhir 5.
Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf 6.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang perwakafan.
Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Anggota Badan Wakaf Indonesia berjumlah sekurang-kurangnya 20 dua puluh orang dan sebanyak-banyaknya 30 tiga puluh orang dengan
persyaratan:
1. WNI
2. Beragama Islam
3. Dewasa
4. Amanah
5. Mampu secara jasmani dan rohani
6. Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
7. Memiliki pengetahuan, kemampuan, danatau pengalaman di bidang
perwakafan danatau ekonomi, khususnya ekonomi syariah. 8.
Mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan perwakafan nasional, serta persyaratan lain yang ditetapkan Badan Wakaf Indonesia.
6. Unsur-Unsur dan Syarat-Syarat Wakaf