Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
d UUPA Nomor  5 Tahun 1960 Bagian XI : Hak-hak tanah untuk keperluan
suci  dan sosial, pasal 49 ayat 3 menyatakan : Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pada tanggal 17 Mei 1977 ditetapkan  Peraturan Pemerintah Nomor  28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik sebagai pelaksanaan dari ketentuan
pasal 49 ayat 3 UUPA tersebut. Sejak berlakunya PP Nomor 28 Tahun 1977 telah dikeluarkan berbagai  peratutan pelaksanaan dan petunjuk operasional dalam
rangka menertibkan  tanah wakaf. Dalam kenyataan sebagian tanah wakaf  tidak mempunyai dokumen yang
otentik, sehingga  pelaksanaan  PP Nomor 28 Tahun 1977 mengalami  hambatan. Dari berbagai usaha berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah
dikeluarkan, ternyata  belum memperoleh hasil sebagaimana  yang diharapkan. Oleh karena itu pada tanggal 27 Oktober 2004 dikeluarkanlah Undang-
Undang  Nomor 41 Tahun 2004 tentang  Wakaf yang kemudian diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006.
4. Dasar Hukum  Wakaf
Sebagai dasar hukum perwakafan adalah Al-Quran, Hadist Sunnah, dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
a. Wakaf dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran tidak ditemukan secara ekplisit  dan tegas  mengenai  wakaf. Al-Quran hanya menyebut dalam artian umum, bukan khusus  menggunakan
kata-kata  wakaf.  Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan wakaf antara lain:
Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
1.  Surat Al-Hajj ayat  7 Yang terjemahannya : Wahai orang-orang beriman, rukuklah kamu,
sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuat kebajikan, supaya kamu mendapat  kemenangan.
2. Surat Ali Imran ayat 92
Yang terjemahannya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu  nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahui.
3. Surat Al-Baqarah ayat 267
Yang terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu  kepada jalan Allah.
b. Wakaf dalam Hadist
1. Hadist riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu Umar r.a. yang mengatakan
bahwa tanah yang diperolehnya dari Khaibar, sebaiknya tahanlah pokoknya dan sedekahkanlah hasilnya dengan syarat pokok tidak boleh
dijual, tidak boleh dihibahkan, tidak boleh diwariskan. 2.
Dari Anas r.a.  berkata di waktu Rasulullah sampai di Madinah dan ketika itu Rasullullah menyuruh  membangun Masjid  lalu Rasulullah bersabda :
Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008.
USU Repository © 2009
Hai Bani Najjar berikanlah kebunmu ini untukku untuk pembangunan Masjid ini. Mereka  menjawab : Demi Allah tidak akan kami tuntut
harganya, kecuali kepada Allah SWT pahala”.  Maka Rasulullah mengambil tanah tersebut kebun dan lalu membangun Masjid.
3. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda : Apabila mati seseorang
manusia anak adam, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan
baginya.
c. Wakaf dalam Hukum Nasional