Sebelum Islam Setelah Datangnya Islam

Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009

g. Kompilasi Hukum Islam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Pasal

215 ayat 1 Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya atau melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan lainnya sesuai ajaran agama Islam.

2. Sejarah Perkembangan Wakaf

Mengenai sejarah munculnya istilah wakaf, memang sulit menetapkan kapan persisnya muncul istilah tersebut. Karena dalam buku-buku fikih tidak ditemui sumber yang menyebutkannya secara tegas. Tetapi secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa sebelum Islam lahir, belum dikenal istilah wakaf.

a. Sebelum Islam

Sebelum datangnya Islam, sebenarnya telah ada institusi yang mirip dengan institusi perwakafan, walaupun tidak memakai istilah wakaf. Rumah- rumah peribadatan yang sudah berdiri sejak zaman dahulu tersebtu, pasti harus didirikan di atas sebuah lahan dan bersifat permanen. Oleh karena itulah, mereka yang memiliki kepedulian serta perhatian terhadap kelangsungan agamanya, akan dengan sukarela. menyumbangkan tanah dan hartanya untuk membangun rumah ibadah tersebut.Apa yang mereka lakukan ini secara subtansial adalah sama dengan Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009 wakaf dalam Islam. Beberapa contoh wakaf sebelum datangnya Islam adalah pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim dan pemberian harta benda oleh Raja Ramses II di Mesir untuk pembangunan Kuil Abidus. Perbedaan antara praktek wakaf yang terjadi sebelum datangnya Islam dan setelah datangnya Islam tersebut terletak pada tujuan wakaf. Dalam Islam, tujuan wakaf adalah untuk mencari ridho Allah SWT dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, sedangkan wakaf sebelum Islam seringkali digunakan sebagai sarana untuk mencari prestise kebanggaan.

b. Setelah Datangnya Islam

Pada masa Daulah Umayah, seorang hakim dari Mesir yang bernama Taubah bin Namr bin Haumal Al-Hadrami, menjadi orang yang pertama kali mencatat harta wakaf dalam catatan khusus. Ketika wafat,Taubah meninggalkan arsip-arsip tentang sistem penataan wakaf, bahkan pada masa itu telah dibuat pula pembukuan wakaf di Basrah. Sejak saat itu wakaf berada di bawah pengawasaan hakim. Hakim bertugas menjaga dan mengawasi harta wakaf dan menyalurkan keuntungan kepada pihak yang berhak menerima. Jika Wakif telah menunjuk pihak tertentu untuk mengawasi harta wakaf, maka hakim cukup mengawasi pihak yang telah ditunjuk oleh Wakif tersebut. Pada masa Daulah Usmaniyah menguasai daratan Arab, jangkauan wakaf telah meluas dan mendapat sambutan dari para penguasa dan pemimpin lainnya. 10 . Abdurrahman., Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan Tanah Wakaf di Negara Kita, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1990, hal. 6. Issabella Rambey : Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Dan Pengelolaan Perwakafan Tanah Menurut Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, 2008. USU Repository © 2009 Sehingga mereka mendirikan lembaga khusus untuk mengawasi wakaf dan menyusun Undang-Undang dan peraturan khusus tentang pengaturan pengelolaan wakaf, pemaparan bentuk wakaf, dan teknis pendistribusiannya. Selain itu, pada masa Daulah Islamiyah juga telah dibuat peraturan yang memuat tentang pembagian macam-macam tanah, peraturan transaksi barang dan keuntungan wakaf.

c. Perwakafan di Indonesia