Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
1.4.2. Teori
Teori adalah salah satu acuan yang digunakan penulis untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Dan dengan pengetahuan yang
diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran untuk memperoleh suatu teori-teori yang
bersangkutan Koentjaraningrat 1983;30 Tulisan ini dapat dikatakan tulisan yang membahas tentang perubahan
kebudayaan. Kebudayaan bersifat stabil disamping juga dinamis, dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontinu. Seringkali suatu
perubahan dalam kebudayaan tidak terasa oleh anggota-anggota masyarakat. Koentjaraningrat 1965;135 mengemukakan tentang salah satu faktor yang
menyebabkan perubahan kebudayaan, yaitu : aculturation. Akulturasi adalah proses dimana suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu, dihadapkan pada
unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima kedalam kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Jadi dalam hal ini Capoeira diterima dalam budaya kita dengan proses akulturasi yaitu unsur
kebudayaan tersebut berdiri sendiri. Untuk lebih lengkap lagi penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Soekanto 1993;56, yaitu : difusi persebaran
kebudayaan adalah setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan dalam arti luas maupun perubahan dalam arti sempit, perubahan secara lambat atau cepat.
Dalam hal ini Capoeira diterima di dunia melalui proses difusi yaitu teknologi.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Di samping itu juga penulis juga mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Netll 1973:3 yang mengatakan bahwa membicarakan suatu kebudayaan merupakan
suatu tradisi lisan, artinya musiknya seperti halnya cerita rakyat, perumpamaan, metode dalam pemahatan, dan termasuk folklor diwarisi dengan cara lisan dari mulut
ke mulut. Nyanyian dipelajari dengan cara mendengarkan, pembuatan instrumen alat musik serta pemainnya mempelajari dengan cara memperhatikan dan
mempraktekkan. Hubungan musik dengan gerak tari adalah merupakan suatu fenomena yang
berbeda tetapi dapat juga digabungkan dengan aspek yang mendukung. Musik merupakan rangkaian ritmis dan nada sedangkan tarian adalah rangkaian gerak, ritmis
dan ruang, dimana fenomena keduanya merupakan suatu yang berlawanan, yang mana musik merupakan fenomena yang terdengar tetapi tidak terlihat dan tarian
merupakan fenomena yang terlihat tapi tidak terdengar Wimbrayadi 1989:13-14. Merriam 1964:210 mengemukakan : “Use than, refers to the situation in
which music is employed in human action. Function concerns the reason for it’s employent and particularly the broader purpose which it serves”. Maksud dari
pernyataan diatas bahwa penggunaan musik menyangkut situasi kapan musik dipakai dalam kegiatan manusia. Fungsi musik berhubungan dengan suatu alasan pemakaian
dan penggunaan secara umum ataupun khusus sehingga musik tersebut dapat melayani kebutuhan manusiaitu sendiri. Teori ini akan penulis terapkan untuk
membahas permasalahan yang berkaitan dengan Fungsi dan Hubungan Musik dengan Gerak tari
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Selanjutnya dalam melakukan kajian dalam struktur musik, penulis menggunakan teori yang diungkapkan Netll 1964:145 dalam menganalisis bunyi
musikal hal-hal yang terpenting dilakukan adalah melihat aspek ritem, melodi dan bentuk musik. Kemudian Malm 1977:15 menyebutkan bahwa beberapa bagian
penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis melodi adalah : 1 scale tangga nada; 2 pitcher center nada pusat; 3 reciting tone wilayah nada; 4
jumlah nada; 5 penggunaan interval; 6pola kadensa; 7formula melodi; 8 kantur.
Menurut penulis teori-teori dengan pendekatan para ahli tersebut diatas sangat relevan dengan topik permasalahan dalam tulisan ini, oleh karena itu penulis akan
menggunakannya sebagai landasan kerangka berpikir untuk pembahasan selanjutnya.
1.5. Metode Penelitian