Proses Transkripsi Pemilihan Sampel Lagu

Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.

BAB IV STRUKTUR MUSIK PENGIRING CAPOEIRA

Transkripsi dan analisis dilakukan berdasarkan data dari hasil rekaman yang didapat dari penelitian yang dilakukan dilapangan. Dimana ini nantinya digunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan pengetahuan musik kepada orang lain dengan menggambarkan ke dalam pola visual Nettl, 1964:131. Transkripsi merupakan proses menotasikan bunyi musikal kedalam suatu notasi Nettl, 1964:48. Analisis adalah rangkaian kerja lebih lanjut dalam mengolah hasil transkripsi, yaitu suatu kerja memilih atau menguraikan bagian-bagian dari hasil transkripsi, yang kemudian mendeskripsikan hubungan diantara tiap-tiap bagiannya Nettl, 1964:131. Untuk itu pada bab ini penulis akan mentranskripsikan musik sebagai pengiring Capoeira pada saat melakukan ritual permainan atau saat jogo yang dipertunjukkan pada Ginga Firme Capoeira Medan yang ada di Unika St Thomas.

4.1 Proses Transkripsi

Dalam proses transkripsi musik terdapat dua jenis cara penotasiannya, yaitu notasi balok dan angka. Dalam hal ini penulis akan menggunakan notasi balok untuk mentranskripsinya. Pemilihan notasi balok ini dikarenakan sifatnya yang sangat umum dipergunakan dalam penulisan musik dikalangan disiplin Etnomusikologi dan juga oleh masyarakat luas. Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. Untuk mentranskripsi musik, Nettl 1964:99 menawarkan pendekatan yang dilakukan Charles Seeger, yaitu yang membedakan dua notasi pendeskripsian musik, yaitu notasi preskriptif dan notasi deskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan notasi deskriptif untuk transkripsi musik pengiring Capoeira, dimana penotasian deskriptif berarti penotasian yang dibuat dalam bentuk laporan tentang bagaimana suatu pertunjukan musik berlangsung. Kemudian untuk mendeskripsikan melodi dari musik pengiring tari yang disajikan, penulis menggunakan pendapat Malm 1977:15 dengan menganalisis musik yang dilihat dari tangga nada, wilayah nada, jumlah nada, nada dasar, kadensa, interval, kantur dan bentuk form. Dan penulis juga menggunakan teori Nettl 1964:131 yang mengatakan untuk menganalisis musik dilihat dari perbendaharaan nada, modus, ritem, nada dasar, bentuk dan tempo.

4.2 Pemilihan Sampel Lagu

Dalam mentranskripsi lagu, penulis mendapatkan dari permainan musik yang dilakukan dalam pertunjukan Capoeira yang dilakukan oleh Ginga Firme Capoeira Medan yang ada di Unika St Thomas. Musik yang dimainkan memiliki dua unsur, yaitu alat musik dan lagu. Nada diumpamakan sebagai denyut nadi dan lagu adalah jiwa dalam pertunjukan Capoeira. Jadi dalam hal ini musik dan lagu yang digunakan sebagai pengiring pertunjukan Capoeira sama-sama penting. Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. Dari hasil perekaman yang dilakukan, penulis merekam ulang kembali dari rekaman aslinya. Ini penulis lakukan untuk menjaga keadaan kualitas rekaman agar tidak rusak. Mengingat penulis harus memutar beberapa kali untuk mendengarkan secara deatil suara musiknya sehingga dapat mentranskripsinya dengan baik. Jika terjadi kerusakan dapat dilakukan perekaman ulang kembali dari rekaman aslinya. Untuk menganalisis gerakan Capoeira, penulis berpedoman pada gerak-gerak atau jurus-jurus pada seni bela diri ini dimana lebih mengutamakan pada gerakan tendangan, serta literatur lainnya yang berhubungan dengan Capoeira. Ada tiga macam lagu dalam Capoeira, yaitu : 1. Ladainha adalah lagu untuk mengawali roda sebagai penghormatan atau doa bahkan cerita. Biasanya dinyanyikan oleh mestre atau Capoeirista yang tingkatannya tertinggi dalam sebuah grupo. Ketika Ladainha dinyanyikan hanya berimbau dan pandeiro saja yang dimainkan. Ladainha dinyanyikan dan diikuti chulas atau luvacao. Chulas atau Luvacao adalah nyanyian balasan yang berisi tentang ucapan terima kasih untuk Tuhan serta penghormatan untuk mestre. Ladainha sering digunakan untuk mengawali jogo sao bento Angola. 2. Quadras adalah lagu yang terdiri dari empat bait yang dinyanyikan oleh solois dan diulang oleh camara. Quadras biasanya dinyanyikan saat sao bento Regional dan Benguela. Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. 3. Corridos sama dengan Quadras tetapi hanya terdiri dari satu atau dua bait saja dan dinyanyikan saat roda berlangsung. Lagu-lagu Capoeira biasanya dinyanyikan dengan pola memanggil dan dijawab Call and Response yang membentuk sebuah cerita atau keadaan didalam roda dan diikuti oleh tepuk tangan camara. Beberapa lagu menceritakan tentang orang-orang atau mestre-mestre yang terkenal yang berjasa dalam mengembangkan Capoeira. Ada juga lagu yang memberi inspirasi jogador agar bermain lebih baik saat jogo. Selain itu, ada juga lagu tentang kehidupan sehari-hari mereka, perjuangan, harapan serta impian mereka http:ms.wikipedia.orgwikiCapoeira . Lagu-lagu pada pertunjukan Capoeira yang biasanya dinyanyikan adalah zoom zoom capoeira mataum, parana e, luta brincadeira serta chora capoeira. Lagu tersebut dinyanyikan saat latihan berbarengan dengan musik.

4.3 Analisis Gerakan dan Musik