Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
2.3.3 Masa Perkembangan Capoeira di Medan Khususnya Unika St Thomas
Kota Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian Barat. Sumatera Utara
merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur,
pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan diperkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa
dan Tionghoa. Penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
1. Suku Melayu Deli : Pesisir Timur, terutama dikabupaten Deli Serdang,
Serdang Bedagai, dan Langkat. 2.
Suku Karo : Kabupaten Karo. 3.
Suku Batak Toba : Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir. 4.
Suku Pesisir : Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. 5.
Suku Mandailing dan Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Mandailing Natal.
6. Suku Simalungun : Kabupaten Simalungun.
7. Suku Pakpak : Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat.
8. Suku Nias : Pulau Nias.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
9. Suku Minangkabau : Kota Medan, Pesisir Barat.
10. Suku Aceh : Kota Medan.
11. Suku Jawa : Pesisir Timur dan Barat.
12. Suku Tionghoa : Perkotaan, Pesisir Timur dan Barat.
Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, berbatasan dengan Aceh disebelah utara dengan Sumatera Barat serta Riau di sebelah
Selatan. Provinsi ini terutama merupakan kampung halaman suku bangsa Batak, yang
hidup dipegunungan dan suku bangsa Melayu yang hidup di daerah pesisir timur. Selain itu juga ada suku bangsa Nias dipesisir Barat Sumatera, Mandailing, Jawa dan
Tionghoa. Agama utama yang ada di Sumatera Utara adalah :
• Islam : terutama dipeluk oleh suku Melayu, suku Mandailing, suku
Jawa. •
Kristen : Protestan dan Katolik : terutama dipeluk oleh suku Batak dan suku Nias.
• Hindu : terutama dipeluk oleh keturunan India yang minoritas
diperkotaan. •
Buddha : terutama dipeluk oleh suku Tionghoa di perkotaan.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
• Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Tionghoa diperkotaan.
• Parmalim : dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di huta
Tinggi. •
Animisme : masih ada dipeluk oleh mayoritas suku Batak dan Nias, yaitu Pelebegu Parhabonaran dan kepercayaan sejenisnya.
Disamping hal tersebut diatas, kota Medan adalah salah satu pusat pendidikan yang ada di Sumatera. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya lembaga-lembaga
atau instansi-instansi pendidikan yang berdiri di kota ini.Salah satu dari lembaga- lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan tersebut adalah Unika St Thomas
Medan. Unika St Thomas adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di
Medan Sumatera Utara. Unika St Thomas adalah singkatan dari Universitas Katolik Santo Thomas yang resmi didirikan pada Tahun Akademik 19861987 status Unika
Santo Thomas menjadi status Terdaftar, sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 038701986 tanggal 22 mei 1986 sampai sekarang masih aktif.
Kampusnya terletak di Jalan. Setia Budi, nomor :479F Tanjung Sari Medan
9
Capoeira diperkirakan masuk ke Medan pada tahun 2004, hal ini diketahui dari salah satu pelatih Capoeira yang bernama Wahid Simanjuntak alumni Unika St
Thomas. Beliau mengatakan bahwa pertama kali mereka mengadakan pertunjukan .
9
Lihat,Buku Pedoman Universitas Katolik Santo Thomas 20072008.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
pada tahun ini meskipun dengan formasi dan tehnik gerakan yang masih sangat sederhana. Perlahan namun pasti Capoeira di Medan mengalami perkembangan
dengan makin banyaknya komunitas-komunitas Capoeira yang bermunculan. Hal itu ditandai dengan diterimanya seni bela diri ini menjadi salah satu bagian dari UKM
Unit Kegiatan Mahasiswa di Unika St Thomas dan sampai sekarang telah berkembang dengan makin banyaknya yang ikut menjadi anggota dalam kegiatan ini.
Capoeira Unika St Thomas adalah salah satu grup Capoeira yang sistem belajarnya secara otodidak melalui internet dari grupo-grupo Capoeira yang ada di
luar negeri dan sebagian dari grupo yang berada di Indonesia. Sebelum berdiri sebagai sebuah grup Capoeira, Capoeira Unika St Thomas merupakan sekumpulan
orang yang berlatih Capoeira dengan tujuan untuk menciptakan sebuah karya seni tari, dan kebetulan koreografernya merupakan orang yang mengerti Capoeira.
Berawal dari kegiatan tersebut, maka secara rutin latihan Capoeira mulai dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa Unika St Thomas yang kemudian menjadi pendiri
dari Ginga Firme Capoeira Medan. Pada awal berdirinya, Ginga Firme Capoeira Medan merupakan nama yang
diambil untuk menamakan grup ini. Setelah Ginga Firme Capoeira di jadikan UKM di Unika St Thomas Medan dan akhirnya mendapat fasilitas tempat latihan
dilapangan gedung perpustakaan Unika St Thomas dan kadang didalam gedung apabila cuaca tidak mendukung untuk melakukan latihan Capoeira diluar gedung.
Atas masukan dari beberapa anggota yang menyarankan agar nama yang digunakan mengambil dari bahasa atau istilah dari bahasa Portugis, yaitu bahasa nasional yang
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
digunakan di Brazil, asal Capoeira, maka nama Capoeira Unika St Thomas di ubah menjadi Ginga Firme Capoeira Medan. Tujuan dari pengambilan nama yang
berbahasa nasional Brazil tersebut adalah agar mencerminkan ciri khas dari Capoeira yang memang merupakan kebudayaan asli Brazil. Seiring berjalan dengan waktu,
Ginga Firme Capoeira Medan mulai mempelajari Capoeira secara murni dengan mencoba menjalin hubungan dengan grupo-grupo yang ada di tanah air.
Menurut Daniel salah seorang penggiat Capoeira di Medan mengatakan sebelum menjadi asosiasi, mereka hanyalah komunitas yang menamakan diri
Capoeira Medan Soul. Kemudian mereka berganti nama menjadi Associacao Ginga Firme Capoeira Medan. Komunitas ini diresmikan 20 Juli 2008 oleh pelatih Capoeira
dari Jakarta, yakni Prof. Mola dan pengurus Ginge Firme Jakarta, Magdalena
10
10
Wawancara tanggal 20 juli 2008
. Tujuan dari berdirinya Ginga Firme Capoeira Medan salah satunya adalah
untuk memasyarakatkan Capoeira itu kepada masyarakat Medan dan sekitarnya sebagai sebuah budaya, seni tari, seni bela diri dan tentu saja sebagai sebuah olah
raga yang menyehatkan. Dengan mempelajari Capoeira sebagai sebuah seni budaya, bukan berarti tidak mempelajari dan melestarikan budaya sendiri, karena banyak dari
anggota Ginga Firme Capoeira Medan sendiri yang mempunyai basic dari Pencak silat, Karate, Taekwondo, dan lainnya dan masih berlatih hingga saat ini dan banyak
juga yang masih mempelajari tarian-tarian tradisional Indonesia serta budaya-budaya asli daerah.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Penanggung jawab latihan Ginga Firme Capoeira Medan adalah beberapa anggota dewan yang terdiri dari para pendiri grup dan beberapa senior yang telah
dianggap berkompeten untuk membantu anggota lain yang baru bergabung untuk berbagi ilmu. System latihan yang ada di grup ini mengacu pada kurikulum yang
telah disepakati bersama oleh anggota dewan penanggung jawab latihan. Karena hingga saat ini Ginga Firme Capoeira Medan belum mempunyai Mestre atau master
yang merupakan gelar tertinggi di Capoeira yang merupakan pembimbing utama dalam latihan dan itu merupakan keinginan dari seluruh anggota Ginga Firme
Capoeira Medan. Grup ini terus berusaha untuk berlatih sendiri dari beberapa referensi dan bertukar ilmu dengan grupo-grupo yang ada di Indonesia dengan
mendatangkan mestre-mestre dari Jakarta sehingga suatu saat nanti bisa berfiliasi dengan grupo Capoeira di Brazil sehingga bisa mempelajari Capoeira sampai pada
akarnya. Sejauh ini Ginga Firme Capoeira Medan sudah memiliki sekitar 20 lebih
anggota. Motivasi para anggota menekuni Capoeira adalah pada awalnya dari teman ke teman. Namun seiring berjalannya waktu, minat mereka terhadap olah raga ini
semakin menjadi karena rasa ketertarikan gerakannya yang unik. Umumnya para anggota Capoeira adalah para mahasiswa dan siswa-siswi
yang mau menekuni seni beladiri ini berasal dari suku-suku yang ada di Sumatera Utara, seperti suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Nias dan suku Pakpak.
Adapun kegiatan yang pernah dilakukan diluar latihan adalah pertunjukan- pertunjukan komersil dan pertunjukan non komersil. Pertunjukan komersil biasanya
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
ketika ada event-event tertentu yang mengundang Capoeira sebagai pengisi acara, seperti acara tahun baru di hotel-hotel, launching product, atau event-event yang
diadakan perusahaan seperti perusahaan otomotif atau lainnya dengan bekerja sama dengan EO-EO yang ada di Medan. Adapun pertunjukan non komersil biasanya
dilakukan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan seperti ketika terjadi bencana Tsunami di Aceh, gempa di Nias, banjir, acara peringatan hari
kemerdekaan RI dan sebagainya. Biasanya pertunjukan amal dilakukan dengan berkolaborasi dengan para
seniman-seniman yang ada di Medan dan sekitarnya. Bahkan sering pula Ginga Firme Capoeira Medan diundang dalam acara pentas budaya dan kesenian yang
diselenggarakan di Medan karena Ginga Firma Capoeira Medan dianggap sebagai komunitas seni yang ada di Medan oleh para seniman Medan.
Saat ini Ginga Firme Capoeira mempunyai beberapa tempat latihan di kota Medan, selain dilapangan gedung perpustakaan Unika St Thomas, juga terdapat di
Perumahan Royal Sumatera dan di Lapangan Merdeka. Dengan adanya beberapa tempat latihan tersebut Ginga Firme Capoeira Medan berharap akan dapat semakin
giat berlatih dan mendalami Capoeira sehingga bisa berfiliasi dengan “akar” Capoeira dan mempunyai Mestre.
Menurut para penggiat Ginga Firme Capoeira Medan berharap kedepannya Ginge Firme Capoeira Medan semakin berkembang dan dikelola dengan profesional
dan dapat menjadi wujud jalinan kerjasama yang baik antar negara.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Keterangan gambar : Logo kerjasama Capoeira Indonesia dengan Brazil
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
BAB III DESKRIPSI PERTUNJUKAN CAPOEIRA DAN HUBUNGAN MUSIK
DENGAN GERAK TARI
Pada bab ini akan didiskusikan tentang deskripsi pertunjukan dan bagaimana hubungan musik dengan gerak tari pada seni bela diri Capoeira. Namun sebelumnya,
ada baiknya diuraikan lebih dulu tentang konsep atau istilah Capoeira. Dalam konteks ini penulis berargumen bahwa Capoeira adalah sejenis seni bela diri yang didalamnya
ada unsur tari.
3.1 Istilah dan pengertian Seni Bela Diri Capoeira
Capoeira adalah salah satu bentuk seni bela diri yang berasal dari Brazil yang diciptakan oleh budak Afrika di Brazil pada zaman penjajahan. Capoeira sering
digambarkan sebagai sebuah budaya. Budaya yang di dalamnya termasuk lagu khas, tarian yang dilakukan, yang memiliki latar belakang sejarah dan juga memiliki tradisi
yang terhubung dengannya. Capoeira merupakan perpaduan dari tarian, permainan, dan seni bela diri, dan para pemain Capoeira meyakininya.
Capoeira pada masyarakat Brazil, Capoeira merupakan simbol dari sebuah olah raga nasional dan hasil dari kebudayaan mereka yang semakin berkembang
dengan diterimanya seni ini di Negara-negara lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari sejarah dan latar belakang Capoeira diciptakan sebagai ungkapan dan
ekspresi dari rasa yang ingin bebas. Sehingga tercipta sebuah gerakan bela diri yang didalamnya ada tarian dan musik.
Seperti yang dikemukakan oleh John Martin seorang penulis dan kritikus yang berasal dari Amerika Serikat menyatakan dalam bukunya yang berjudul The Modern