Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Seperti halnya Negara Amerika Serikat, Negara Brazil pun merupakan kuali percampuran melting pot di kawasan Amerika Selatan. Hal ini dikarenakan di
Negara Brazil banyak terdapat berbagai bangsa dengan latar belakang budaya yang beragam. Namun demikian, secara garis besar penduduk di Negara Brazil terdiri atas
orang kulit putih terutama Portugis dan Spanyol yang merupakan penduduk mayoritas, orang-orang Negro, Indian, dan penduduk campuran Mestizo, Mulato,
dan Zambo yang merupakan hasil perkawinan antara orang kulit putih, Negro dan Indian.
Kebudayaan Brazil banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Eropa latin, terutama Portugis dan Spanyol. Oleh karena itu, region kebudayaan di Negara Brazil,
disebut Region Amerika Latin Latin American Region. Kota-kota penting di Brazil antara lain, Brasilia, Sao Paulo dan Rio De Janeiro baca Buku Geografi SMU kelas
3.
2.1.1 Bahasa
Bahasa resmi Brazil adalah bahasa Portugis yang dituturkan oleh hampir seluruh penduduknya, hal ini sangat berbeda dengan negar-negara Amerika Selatan
lainnya yang menggunakan bahasa Spanyol. Bahasa Portugis merupakan satu-satunya bahasa yang diajarkan disekolah dan digunakan dalam pemerintahan serta media.
Bahasa lain yang digunakan adalah berbagai bahasa penduduk asli Brazil serta bahasa para imigran seperti bahasa Inggris, Jerman, Italia, Jepang, dan Korea.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Terkecuali bahasa-bahasa yang digunakan oleh para suku Indian di Brazil, bahasa Portugis adalah satu-satunya bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
ditemukan adanya dialek dari wilayah lain manapun. Brazil adalah satu-satunya negara yang berbahasa Portugis di Amerika Selatan.
2.1.2 Ras
Terdapat tiga ras dasar penduduk Brazil. Penduduk asli Indian, dan pendatang dari Eropa terutama Portugis, dan Afrika mayoritas dari pantai Barat sub-Sahara.
Pada abad ke 16 Brazil dihuni oleh beberapa ratus suku asli yang secara rasial sama namun bahasa dan budaya berbeda. Rumpun yang berbicara bahasa Tupi dan
bahasa Guarani hidup sepanjang pantai dan di daerah perbatasan pedalaman, melakukan perkawinan antar suku dengan pemukim Portugis. Sementara banyak suku
lain yang berbicara bahasa Ge, Arwak dan Karib, hidup dipedalaman dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengadakan kontak dengan para pendatang.
Pada awal abad ke 21 suku asli Indian di Brazil berjumlah sekitar 700.000, terbagi dalam kira-kira 215 kelompok dan menggunakan sekitar 170 bahasa yang
berbeda. Orang-orang Indian hidup diwilayah seluas 946.452km persegi, sekitar 11,12 dari total luas Brazil, yang diperuntukkan bagi mereka oleh Pemerintah
Federal. Di area ini orang-orang Indian bebas melestarikan gaya hidup mereka. Diawali pada pertengahan abad ke 16, suku-suku Afrika dibawa ke Brazil
untuk dipekerjakan sebagai budak diperkebunan-perkebunan tebu, tambang-tambang emas dan intan serta perkebunan-perkebunan kopi. Proses integrasi yang diawali
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
antara orang-orang Eropa dan orang-orang Indian secara cepat menyebar, termasuk integrasi dengan budak berkulit hitam.
Perbauran rasial berlangsung terus sejalan dengan peningkatan kedatangan imigran dari seluruh penjuru dunia diakhir abad ke 19. Jumlah imigran terbanyak
berasal dari Portugal, di ikuti oleh Italia, dan Lebanon. Pada pertengahan pertama abad ke 20, sebagai akibat dari peperangan ataupun tekanan ekonomi, sejumlah
imigran berdatangan dari barat, tengah dan timur Eropa. Pada tahun 1908, 640 imigran datang dari Jepang. Dikarenakan adanya kecocokan lingkungan sosial jumlah
imigran dari Jepang terus menerus bertambah. Hingga tahun 1969 sebanyak 247.312 orang Jepang telah pindah ke Brazil. Saat ini orang-orang keturunan Jepang di Brazil
merupakan kelompok terbesar dibandingkan dengan kelompok serupa di negara lain.
2.1.3 Kesenian Rakyat