Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
serangan, tapi juga cepat dalam melakukan gerakan-gerakan mengelak seperti cocorinha.
3 Guarda Alta: Ginga dengan kuda-kuda tinggi. Walaupun namanya kuda-kuda
tinggi, posisi ginga ini tidak setinggi yang kita bayangkan. Posisi kaki depan pada 90 derajat dan kaki belakang pada 45 derajat. Posisi tinggi menambah
kedinamisan gerak capoerista. Mobilitas gerak dapat lebih maksimal. Mengelak pun dapat dilakukan lebih cepat. Begitu juga dengan menyerang.
Walaupun serangannya cepat, namun energi potensial pegasnya tidak sebesar Guarda Baixa.
3.6.2 Negativa de Role Gerakan Bertahan dan Menyerang
Jurus lainnya adalah Negativa, yaitu bertahan sambil menaruh tangan di atas kepala dengan posisi mengepal untuk melindungi dari pukulan musuh. Lihat pada
gambar dua orang capoeirista melakukan gerakan bertahan dan menyerang.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Keterangan gambar ; Dua orang capoeirista melakukan gerakan Negativa de role
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Esquiva adalah gerakan menghindar dengan menggerakkan bagian atas badan sambil merunduk.
Keterangan gambar : para capoeirista saat melakukan Esqueiva
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
Masih ada gerakan lainnya, yaitu Cocorinha, gerakan bertahan dengan posisi jongkok.
Keterangan gambar : gerakan Cocorinha Gerakan dasar menyerang Mei Luha de Frente adalah tendangan setengah
putaran ke depan. Rasteira, sapuan memakai kaki untuk menjatuhkan musuh. Gerakan menyerang lainnya adalah Bencau, tendangan lurus ke depan.
3.6.3 Au’ Gerakan Akrobatik
Salah satu gerakan dasar dari akrobatik dalam Capoeira adalah gerakan me roda yang disebut Au’. Ini merupakan gerakan basic akrobatik di Capoeira karena
gerakan ini ditujukan untuk melatih otot-otot tangan, pinggang, perut dan bagian tubuh lainnya agar lebih lentur dan tidak kaku, selain itu Au’ juga membantu untuk
melatih keseimbangan khususnya untuk pemula beginner. Au’ merupakan gerakan wajib yang harus bisa, ini merupakan gerakan dasar untuk melakukan gerakan
akrobatik dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Sebenarnya Au’ sendiri dibagi
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
kedalam banyak jenis dan variasi. Berarti dengan mempelajari Au’ dan beberapa variasinya kita sudah belajar sebagian kecil dari seni akrobatik dalam Capoeira. Hal
yang membedakan Au’ dengan gerakan meroda pada umumnya adalah menjaga kontak mata dengan lawan pandangan ke depan. Hal ini cukup penting karena
dalam Capoeira kita dituntut untuk selalu menjaga kontak mata dengan lawan main kita saat jogo, hal ini ditujukan agar kita tetap konsentrasi pada setiap gerakan
lawan, sebab gerakan-gerakan dalam Capoeira tidak bisa diprediksi. Ada juga jenis-jenis Au’ dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan
membutuhkan latihan yang rutin untuk menguasainya. Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan tiga Au’ tersebut walaupun sebenarnya masih banyak lagi jenis Au’
yang lain, antara lain : Au’ batido, Au’ da costa, Au’sem mao.
Keterangan gambar : salah satu jenis gerakan Au’
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
a Au’ batido
Dasar gerakan Au’ batido adalah menghentikan gerakan pada saat meroda setengah meroda kemudian memposisikan salah satu kaki sejajar tubuh dan
memiliki sudut 90 derajat seperti hurup L, gunakan kekuatan dan kelenturan pinggang untuk menjaga keseimbangan. Agar gerakan terlihat lebih menarik
posisikan salah satu kaki sedekat mungkin dengan kepala. Coba juga beberapa variasi seperti yang terlihat pada gambar.
Keterangan gambar : capoeirista saat melakukan Au’ batido
b Au’ da costa
Gerakan ini tetap berdasarkan pada Au’ biasa, hanya Au’ da costa tidak dilakukan ke arah samping seperti Au biasa, melainkan kita berusaha melakukan Au
kearah belakang. Cara melakukannya adalah dengan awalan seperti akan melangkah
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
jalan kemudian kita berusaha menyentuh tanah lantai yang berada dibelakang kita dengan salah satu tangan posisi agak kayang. Setelah tangan menyentuh lantai
gunakan kekuatan kaki dan pinggang untuk mendorong tubuh kearah belakang, usahakan posisi tangan yang lainnya sejajar dengan tangan yang menyentuh tanah
lebih awal tadi. Untuk posisi akhir usahakan seperti posisi awal akan melangkah, karena biasanya gerakan ini dilakukan lebih dari satu kali secara berturut-turut. Yang
membuat gerakan ini terlihat lebih menarik adalah pada saat melakukannya beberapa kali, kita tidak berpindah posisi tetap ditempat seperti terlihat pada gambar.
c Au’ sem mao
Pada gerakan ini kita berusaha untuk melakukan gerakan Au tanpa tangan menyentuh lantai. Gerakan ini bisa dilatih dengan melakukan gerakan Au’ secepat
mungkin dengan satu tangan, lalu coba lakukan gerakan butterfly, kemudian latih agar posisi kaki lebih tinggi diatas posisi kepala. Coba juga menambahkan tenaga
untuk awalan diloncatkan. Dengan latihan yang rutin akan diperoleh posisi tubuh yang benar-benar vertical lihat gambar.
Dalam hal ini peneliti hanya melihat dan menjelaskan bagian utama gerakan Capoeira tersebut berhubung karena masih banyak lagi gerakan-gerakan yang tidak
bisa dijelaskan pada tulisan ini mengingat banyaknya variasi-variasi yang ditemukan dalam Capoeira tersebut.
Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.
BAB IV STRUKTUR MUSIK PENGIRING CAPOEIRA
Transkripsi dan analisis dilakukan berdasarkan data dari hasil rekaman yang didapat dari penelitian yang dilakukan dilapangan. Dimana ini nantinya digunakan
sebagai media untuk mengkomunikasikan pengetahuan musik kepada orang lain dengan menggambarkan ke dalam pola visual Nettl, 1964:131.
Transkripsi merupakan proses menotasikan bunyi musikal kedalam suatu notasi Nettl, 1964:48. Analisis adalah rangkaian kerja lebih lanjut dalam mengolah
hasil transkripsi, yaitu suatu kerja memilih atau menguraikan bagian-bagian dari hasil transkripsi, yang kemudian mendeskripsikan hubungan diantara tiap-tiap bagiannya
Nettl, 1964:131. Untuk itu pada bab ini penulis akan mentranskripsikan musik sebagai pengiring Capoeira pada saat melakukan ritual permainan atau saat jogo yang
dipertunjukkan pada Ginga Firme Capoeira Medan yang ada di Unika St Thomas.
4.1 Proses Transkripsi
Dalam proses transkripsi musik terdapat dua jenis cara penotasiannya, yaitu notasi balok dan angka. Dalam hal ini penulis akan menggunakan notasi balok untuk
mentranskripsinya. Pemilihan notasi balok ini dikarenakan sifatnya yang sangat umum dipergunakan dalam penulisan musik dikalangan disiplin Etnomusikologi dan
juga oleh masyarakat luas.