Masa Perkembangan Capoeira di Brazil

Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009.

2.3 Masa Perkembangan Capoeira

Ada beberapa masa perkembangan Capoeira yang akan disoroti dalam diskusi pada bagian ini yang mana akan dapat dipahami dinamika dan perkembangan Capoeira tersebut, antara lain :

2.3.1 Masa Perkembangan Capoeira di Brazil

Capoeira adalah sebuah tarian yang di identikkan dengan Brazil, bersama dengan irama samba dan bossa novanya. Capoeira sangat sulit didefenisikan. Suatu tarian? Suatu permainan? Suatu ilmu bela diri? Capoeira adalah gabungan dari itu semua, dan para pemain Capoeira yang disebut Capoeirista meyakini dan menjalankannya. Bira Almeida, seorang pendekar Capoeira yang dikenal orang dengan sebutan Mestre Acordeon dan melatih di San Fransisco, AS, mengatakan ada tiga teori mengenai asal bentuk kesenian yang melibatkan gerakan, music, dan unsur-unsur filsafat praktis itu. Ada yang mengatakan Capoeira telah terbentuk di Afrika dan dibawa dalam bentuk yang sudah jadi oleh budak-budak dari tanah Afrika. Teori kedua menyebutkan Capoeira diciptakan orang-orang Afrika dan keturunannya di daerah pedalaman Brazil, sedangkan teori ketiga menyebutkan Capoeira diciptakan orang-orang Afrika di salah satu pusat perkotaan Brazil. Walau pendukung masing-masing teori memberikan argumen yang mendukung dan sudah didiskusikan sejak lama, teori yang paling banyak diterima adalah teori yang kedua bahwa para budak Afrika membawa berbagai unsur Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. kebudayaan dari tanah asalnya, lalu mengolah dan menggabungkannya di tanah Brazil, sehingga terciptalah apa yang disebut Capoeira. Waldeloir Rego seorang Sosiolog Brazil dalam bukunya, Capoeira Angola tahun 1968, berpendapat Capoeira diciptakan di Brazil dengan serangkaian gerakan dan irama yang terus diperbaiki dan disesuaikan dengan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Nestor Capoeira, penulis beberapa buku panduan Capoeira, menyebutkan apa yang diyakini oleh sebagian besar Capoeirista bahwa itu merupakan sintesis tarian, pertarungan, dan alat music dari berbagai kebudayaan berbeda dari berbagai wilayah Afrika. Sintesis itu diciptakan di tanah Brazil, kemungkinan di Salvador, ibu kota Negara bagian Bahia, pada masa perbudakan pada abad ke-19. Semua orang percaya bahwa budak-budak dari Afrika adalah orang-orang yang berperan utama dalam sejarah awal kelahiran Capoeira di Brazil. Budak budak itu adalah orang-orang Yoruba dan Dahomei dari kawasan yang kini menjadi Nigeria dan Liberia, orang Hausa, serta orang Bantu dari Angola, Kongo, dan Mozambik. Pada tahun 1814, Capoeira yang sudah mulai terbentuk dengan bersintesisnya unsur- unsur kebudayaan Afrika yang beragam dan bentuk-bentuk ekspresi kebudayaan Afrika lainnya. Bahkan pada tahun 1892 Capoeira dilarang, pada hal empat tahun sebelumnya perbudakan dinyatakan di hapus. Motif penekanan dan kemudian pelarangan oleh penguasa tersebut adalah karena Capoeira member rasa persatuan di kalangan orang-orang Afrika saat itu, menciptakan sebuah kelompok yang kecil dan juga menciptakan orang-orang dengan kepiawaian yang berbahaya. Pada masa itu Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. Capoeira, terutama yang di Rio de Janeiro dan Recife, adalah bentuk yang penuh dengan kekerasan. Baru pada masa pemerintahan Presiden Getulio Vargas tahu 1930, penguasa mengurangi tekanan pada ekspresi kebudayaan rakyat, termasuk Capoeira. Pendekatan pemerintah Vargas ini yang memudahkan karya Mestre Bimba, yang bertekad memulihkan dan memperbaharui efisiensi dan martabat Capoeira. Dalam perkembangan sejarah Capoeira di Brazil ada dua nama yang berpengaruh. Mereka adalah Mestre Bimba, yang nama aslinya adalah Manuel dos Reis Machado, dan Mestre Pastinha atau Vicente Ferreira Pastinha mestre adalah sebutan untuk guru Capoeira yang diperoleh setelah puluhan tahun belajar Capoeira. Mereka masing-masing dianggap sebagai perwujudan dari dua jenis aliran Capoeira yaitu Capoeira Regional dan Capoeira Angola. Mestre Bimba 1899-1974 adalah pendekar yang ternama dan ditakuti di masanya. Menurut Nestor Capoeira dalam Capoeira, Pequeno Manual do Jogador Editora Record, 2002, Bimba mempunyai sebutan ‘Tres Pancadas’ tiga pukulan, yang merupakan jumlah maksimum pukulan darinya yang bisa ditahan oleh lawannya. Bimba memberikan sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan Capoeira. Dia mengembangkan gaya yang disebut sebagai Capoeira Regional, memperbaiki kualitas teknik gerakan yang diajarkan, menciptakan sekuens latihan, dan memperkaya ilmu itu dengan sapuan dari batuque, yaitu suatu ilmu tari- pertarungan keras yang dipelajarinya dari ayahnya, Luiz Candido Machado. Metode pengajaran baru yang diperkenalkannya berdasarkan pada delapan sekuens dari jurus Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. dan tendangan yang sudah ditetapkan untuk dua pemain. Gaya regional lebih sering bersifat akrobatik. Gerakannya dinamis dan mempunyai karakter kecepatan yang cukup tinggi. Gaya regional lebih sering berada di posisi upper. Posisi melayang di udara begitu kental mewarnai gaya regional ini. Adapun Mestre Pastinha 1889-1982 dikenal sebagai tokoh yang berdedikasi mempertahankan dan mengajarkan Capoeira tradisional yang disebut Capoeira Angola. Dia belajar Capoeira dari orang Afrika asal Angola bernama Benedito, yang menurunkan ilmunya pada Pastinha. Beberapa tahun setelah Bimba, Pastinha juga membuka sekolah Capoeira untuk gaya yang tradisional itu di Pelourinho, kawasan historis Kota Salvador. Pastinha dikenal sebagai filsuf Capoeira karena kegemarannya menggunakan aforisme. Salah satu favoritnya adalah “Capoeira e para homen, mulher e menino, so nao aprende quem nao quiser” Capoeira adalah untuk lelaki, perempuan dan anak-anak, yang tidak mempelajarinya hanyalah mereka yang tidak mau, menegaskan keterbukaan ilmu itu bagi siapa pun. Gaya Angola terkesan ortodok. Gerakannya begitu terkamuflase. Ritmenya pun lambat dan sering berada di posisi lower. Tapi, walaupun terkesan lambat, gaya jenis ini cukup mematikan. Bagi mereka yang tinggal di Bahia, Negara bagian Brazil sebelah timur laut, Capoeira adalah bagian keseharian mereka. Seperti kata Contra-mestre Duda, “Capoeira ada dalam darah kami”. Hal itu tidak lepas dari keseharian mereka berlatih Capoeira seperti di lapangan, di pantai, serta di academias sekolah-sekolah, capoeira bertebaran di seluruh Kota Salvador. Mereka tidak hanya sekedar bermain Capoeira, tetapi mereka mendapat kesempatan mempelajari bagian kebudayaan mereka dengan Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. suka cita karena dedikasi para Capoeirista itu. Menyadari kekayaan budaya yang bisa dimanfaatkan demi masyarakat itulah sekelompok Capoeirista yang bergerak dalam bidang pendidikan jasmani, baik guru maupun mahasiswa, di Bahia membentuk kelompok untuk mengajarkan Capoeira di sekolah-sekolah. Capoeira sebagai kebudayaan, tidak hanya sebagai olah raga. Musik menjadi bagian tak terpisahkan dalam praktek Capoeira. Kata-kata dalam lagu Capoeira mempunyai arti khusus bagi mereka yang mempraktekkannya, bisa cerita historis, filsafat, maupun ejekan dan canda. Untuk menjadi Capoeirista, seseorang juga harus mempelajari bagaimana memainkan alat musik tradisionalnya serta iramanya. Pada tahun 1970-an, capoeira mulai merambah keluar Brazil dan diterima di AS, Eropa, dan kemudian Australia. Menurut Bira Almeida atau Mestre Acordeon yang mengajar murid-murid di Amerika di San Fransisco, bagi murid-muridnya, Capoeira adalah seni yang mengagumkan, yang memberikan tantangan fisik dan enigma filosofis dari konteks sosiokultural dan sejarah yang berbeda. Keaslian Capoeira di luar Brazil harus dipertahankan dengan pengetahuan sejarahnya, hormat kepada tradisi dan ritualnya, mengerti filsafatnya, serta penggunaan gerakan yang tepat. Pada tahun 1980-an Capoeira pada masa itu sudah sangat biasa dikalangan kelas bawah, kelas rakyat jelata mulai diterima oleh kelas menengah perkotaan. Awalnya seni itu diterima dan di identifikasikan sebagai sebuah olah raga, dengan penggunaan celana seragam, teknik yang spesifik, metode pengajaran yang ilmiah. Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. Namun semakin lama Capoeira diterima tidak hanya sebagai suatu ekspresi khas kebudayaan Brazil, diterima tidak hanya oleh kalangan rakyat jelata, namun juga dianggap menjadi bagian dari kelas menengah dan kelas atas. Capoeira menjadi milik seluruh kalangan, menjadi bagian dari ungkapan budaya mereka. Mestre Luiz Renato melihat adanya dua gerakan dalam Capoeira di Brazil saat ini. Yang pertama adalah yang melihat Capoeira hanya sebagai olah raga, dan sebagai seni bela diri. Sedangkan yang lain adalah yang menganggap Capoeira lebih dari sekedar seni ragawi, melainkan sebagai ungkapan budaya mereka. Dalam arus yang terakhir itulah Capoeira ditemuka n oleh institusi cultural, ilmiah dan akademis. Pada masa kini Capoeira di ajarkan, dikaji, dan dipraktekkan di berbagai Universitas di seluruh Brazil. Setiap orang terlibat, mahasiswa, pengajar dari Fakultas Pendidikan Jasmani, Sejarah, Arsitektur, dan Biologi. Semua mencoba untuk menyumbang sesuatu pada pengetahuan, memberikan pengetahuan khusus mereka pada Capoeira sehingga terjadi semacam wadah gabungan pengetahuan yang memperkaya Capoeira. Hal lain yang diperhatikannya adalah perkembangan Capoeira di dunia, ketika berbagai penjuru dunia meningkat minat akan Capoeira secara berarti adanya kecenderungan akan “McDonalization Capoeira” atau “Franchising Capoeira”. Artinya adalah kecenderungan dari mestre Capoeira tertentu untuk memberi hak kepada orang yang tanpa pengetahuan, kemampuan maupun hubungan dengan Capoeira di Brazil untuk mengajarkan Capoeira di negaranya masing-masing. Juga ada kecenderungan orang Brazil yang tak punya latar belakang memadai mengenai Marlan Manik : Seni Bela Diri Capoeira Di Unika St Thomas Medan Kajian Perkembangan, Struktur Musik, Dan Hubungan Musik Dengan Gerak Tari, 2009. Capoeira kemudian mengajarkan Capoeira di Negara lain yang di kunjunginya, serta penyebaran melalui internet. Dalam pengajaran Capoeira, peralihan pengetahuan secara langsung sangat penting.

2.3.2 Masa Perkembangan Capoeira di Indonesia