Metode Regresi Linier Berganda Uji Hipotesis

2. Jika r alpha negatif atau r tabel , maka pernyataan tidak reliabel.

9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b. Metode Regresi Linier Berganda

Peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus: Keterangan: Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta b 1,2,3 = Koefisien Regresi X 1 = Knowledge pengetahuan X 2 = Skill keterampilan X 3 = Attitude sikap e = Standar error Walpole 2001:340 Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara klasik statistik. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. b. Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi antar variabel independen, maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolineritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: Universitas Sumatera Utara Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolineritas yang serius. Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolineritas yang serius.

c. Uji Hipotesis

1. Uji t uji parsial digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian: 1. H o : b 1 = 0 Artinya : secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 kompetensi sumber daya manusia yaitu knowledge pengetahuan, skill keterampilan, dan attitude sikap terhadap efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat Y. 2. H a : b 1 ≠ 0 Artinya : secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 kompetensi sumber daya manusia yaitu knowledge pengetahuan, skill keterampilan, dan attitude sikap terhadap efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : 1. Jika t hitung t tabel maka terima H o 2. Jika t hitung t tabel maka terima H a Universitas Sumatera Utara 2. Uji F, yaitu untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak simultan terhadap variabel terikat. Kriteria Pengujian: 1. H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya secara serentak simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu berupa variabel knowledge pengetahuan, skill keterampilan dan attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y. 2. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya secara serentak simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu berupa variabel knowledge pengetahuan, skill keterampilan dan attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika F hitung F tabel maka terima H o 2. Jika F hitung F tabel maka terima H a 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi R 2 semakin besar nilainya atau mendekati satu, maka kontribusi variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan Universitas Sumatera Utara pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinasi R 2 semakin mengecil nilainya atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 terhadap variabel terikat Y semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikatnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Herfina 2006, “Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tingkatan sumber daya manusia yang relatif rendah sehingga menghambat perkembangan kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil dari penelitian Firly Herfina menyatakan bahwa dengan relatif rendahnya sumber daya manusia mengakibatkan adanya penurunan produksi yang sangat signifikan terjadi. Hal ini tidak terlepas dari manajemen yang tidak sempurna dan tingkat pendidikan karyawan yang rendah memperburuk kualitas sumber daya manusia yang mempengaruhi perkembangan kinerja di Balai Embrio Ternak di masa mendatang. Kartika 2008, “ Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 57 orang pegawai yang menjadi responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang meliputi knowledge, skill, dan attitude tersebut berpengaruh terhadap efektivitas kerja para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi efektivitas kerja para pegawai. Sedangkan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja 22 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan)

4 68 151

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Metrologi Medan

9 96 97

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan

9 90 118

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. Perkebunan Sumatera Utara.

4 43 122

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pdam Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus:Divisi Keuangan Dan SPI)

6 60 113

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan

3 48 181

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Pematang Siantar

17 93 90

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT.Eastern Sumatera Indonesia Pematang-Siantar

2 34 47

Pengaruh Kompetensi Karyawan Frontliner Terhadap Efektivitas Layanan Pada PT Panin Bank Tbk Cabang Medan

4 41 75

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KOTA BANJAR Oleh : Herti Kartikawati *) Abstract - ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BAN

0 0 29