67
mereka, sehingga asupan zat gizi penting bagi atlet sepakbola yaitu kalori dan karbohidrat tidak terpenuhi dengan baik, meski sudah terbukti secara signifikan
bahwa ketepatan pemenuhan kalori dan karbohidrat berpengaruh secara signifikan terhadap stamina atlet. Sehingga penting sekali untuk memantau secara intensif
asupan makanan atlet melalui edukasi dan program riil penyelenggaraan makanan bagi atlet.
Hapsari 2009 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang secara signifikan menjadi faktor yang mempengaruhi stamina atlet. Dengan uji
regresi linear yang dipakai membuktikan bahwa hanya asupan karbohidrat saja yang memberikan pengaruh signifikan terhadap stamina atlet.
5.2. Stamina Atlet Sepakbola Sebelum Pemberian Suplemen
Salah satu dasar untuk mempertahankan kondisi tubuh yang baik dan prestasi olah raga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini didefinisikan tidak dengan
meningkatkan makan yang banyak tetapi asupan gizi yang cukup untuk mempertahankan seseorang dalam kondisi fisik maksimal. Namun dalam praktek
sehari-hari banyak atlet dan pelatih kurang memahami tentang makanan atlet, sehingga meyakini tentang berbagai mitos makanan dan minuman yang kalau
dikonsumsi akan memberikan kekuatan luar biasa. Hal ini juga berkaitan dengan suplemen yang dikonsumsi oleh para atlet.
Hasil penelitian menunjukkan stamina rata-rata atlet dengan kategori tingkat konsumsi energi yang sama dan tingkat keteraturan latihan yang sama diperoleh, pada
kelompok perlakuan sebelum pemberian suplemen extra joss tergolong baik dengan
Universitas Sumatera Utara
68
tingkat stamina rata-rata sebesar 18,65, sedangkan pada kelompok kontrol stamina rata-rata sebesar 18,45 dan ini tergolong pada kategori baik.
5.3. Stamina Atlet Sepakbola Sesudah Pemberian Suplemen
Survei yang dilakukan dibeberapa negara eropa menunjukkan bahwa rekomendasi asupan gizi yang diberikan untuk para pesepakbola masih kurang tepat.
Sebagian dari masalah ini dikarenakan asupan zat gizi tambahan suplemen yang berlebihan. Seorang atlet yang baik harus makan makanan tinggi karbohidrat, cukup
protein, rendah lemak, dan cukup vitamin dan mineral serta cairan. Ini adalah model lama yang biasa digunakan oleh para ahli gizi. Meskipun sangat sederhana, tapi itu
semua masih sangat relevan untuk hari ini. Ketepatan terapi diit yang sesuai dengan kebutuhan kalori atlet sebagai salah satu faktor penting peningkatan stamina tubuh
Hapsari, 2009. Dari hasil penelitian terdapat peningkatan stamina pada kedua kelompok.
Pada kelompok perlakuan stamina meningkat dari 18,65 ke 20,20 dengan peningkatan sebesar 1,55, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perubahan
stamina yaitu 18,45. Hasil ini menunjukkan peningkatan stamina terjadi pada kelompok perlakuan.
5.3. Efek Penggunaan Suplemen Extra Joss Terhadap Stamina Atlet Sepakbola