Vitamin B Vitamin B

41

G. Vitamin B

6 Piridoksin Salah satu vitamin larut air dan merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks, mempunyai 3 bentuk yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Vitamin B6 mempunyai fungsi penting sebagai koenzim pada reaksi yang melibatkan asam amino, pada sintesis antibodi dalam sitem kekebalan tubuh, sintesis sistein dan metionoin, sintesis porfirin bagian heme yang mengandung zat besi, sintesis niasin dari triptofan membantu mempertahankan fungsi saraf dan juga berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin B6 juga dibutuhkan dalam reaksi kimia yang diperlukan untuk mencerna protein. Semakin tinggi asupan protein semakin tinggi kebutuhan vitamin B6. Kekurangan vitamin B6 ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme asam amino, sariawan mulut dan lidah, iritasi dan depresi Sandjaja.dkk, 2009.

H. Vitamin B

8 Inositol Merupakan isomer alkohol, terdapat pada tanaman dan jaringan binatang Irianto, 2007. Inositol berperan penting dalam kesehatan membran sel terutama sel- sel khusus di otak, sumsum tulang, mata dan usus. Konsentrasi yang adil inositol ditemukan dalam lensa mata manusia serta hati. Fungsi membran sel adalah untuk mengatur isi sel, yang membuat berfungsi efektif. Inositol mempengaruhi transmisi saraf dan membantu dalam pengangkutan lemak dalam tubuh. Karena dapat disentesis oleh tubuh, inositol tidak dianggap sebagai vitamin Sandjaja.dkk, 2009.

I. Vitamin B

12 Ciano Kobalamin Salah satu vitamin larut air yang berfungsi dalam menjaga aktifitas sistem saraf pusat, sintesis DNA dan asam lemak, pembelahan sel, metabolisme sel dalam Universitas Sumatera Utara 42 pelepasan energi, dan pembentukan darah. Selain itu, berperan dalam metabolisme asam folat dan vitamin B6 untuk mengontrol kadar homosisteine . Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah makanan hewani seperti produk susu, daging, ikan, unggas, dan telur Sandjaja.dkk, 2009.

J. Royal Jely