54
3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1. Alat
Adapun alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1.
Lintas lari atau lapangan 2.
Stopwatch 3.
Bendera start 4.
Palang tunggal 5.
Tiang skala untuk lompat tegak 6.
Serbuk kapur 7.
Penghapus 8.
Peluit 9.
Formulir tes 10.
Formulir
Recall 24
jam 11.
Alat tulis.
3.7.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suplemen Extra Joss 1 sachet 4 g dilarutkan dalam 200 ml air dingin.
3.7.3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, dengan menyesuaikan waktu latihan dan dosis latihan para atlet sepakbola. Pengukuran stamina dan pemberian suplemen
dilakukan selama 4 hari dengan 2 kali pengukuran. Pengukuran
pre-test
dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 dengan pengontrolan pemberian sarapan pagi yang sama berupa nasi gurih, telur dadar,
Universitas Sumatera Utara
55
sambal teri dan mie hun goreng. Kemudian tahap
post-test
dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00 setelah diberikan suplemen pada kelompok perlakuan sekitar 5
– 10 menit setelah konsumsi suplemen. Selang waktu antara
pre- test
dan
post-test
para atlet diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing dengan arahan tidak
melakukan kegiatan berat dan latihan apapun serta dianjurkan makan siang sebelum dilakukan tahap
post-test
pada sore hari.
Recall
yang diambil merupakan
recall
makanan selama 24 jam sehari sebelum dilaksanakannya
pre-test
dan
post-test
.
3.7.4. Pelaksanaan Tes Stamina
Adapun tata laksana pengukuran stamina sebagai berikut : 1.
Pada tahap lari 50 m, para atlet bersiap untuk berlari dengan berdiri di belakang garis start dan mulai berlari setelah mendengar aba-aba
menggunakan peluit. 2.
Pada tahap gantung angkat tubuh para atlet bersiap berada di bawah palang tunggal yang telah terpasang. Para atlet meletakkan tangan pada palang
gantung dengan cara menggenggam palang tersebut, kemudian atlet tersebut mengangkat badan ke atas dengan tetap berpegangan dengan palang tunggal,
naik turun sampai berapa hitungan atlet tersebut sanggup melakukannya berulang-ulang dalam waktu 1 menit.
3. Pada tahap baring duduk, para atlet mengambil posisi telentang kemudian
mulai naik turun dengan posisi kaki yang ditekuk, dengan dibantu teman di depanya yang memegang kaki, persis seperti melakukan
sit
–
up
dalam waktu 1 menit.
Universitas Sumatera Utara
56
4. Pada tahap loncat tegak, atlet mengambil ancang-ancang dalam keadaan
berdiri melakukan loncat tepat berada di sebelah papan skala lompat tegak. Atlet tersebut bersedia mengangkat sebelah tangannya setinggi-tingginya
sebelum melakukan lompat. Kemudian atlet tersebut melompat setinggi- tinggi untuk meraih seberapa tinggi jarak yang dapat diraihnya dalam satu
kali lompatan stinggi-tingginya. Kemudian jarak yang diraih dikurangi dengan seberapa tinggi tangan atlet tersebut diangkat ke atas sebelum
melakukan lompat. 5.
Pada tahap lari 1000 m, para atlet bersiap di belakang garis start dengan posisi siap mendengar aba-aba memakai nomor dada dan mulai berlari
setelah mendengar aba-aba lari dari pelatih. Pada tahap ini start yang digunakan adalah start berdiri.
3.8. Analisa Data