43
molekul aspartam akhir akan memiliki dua pusat stereogenik. Jika salah enantiomer digunakan, molekul aspartam tidak akan memiliki bentuk yang benar agar sesuai
dengan situs pengikatan manis reseptor pada lidah Harrison, 2001. Aspartame tersusun oleh asam amino sehingga di dalam tubuh akan
mengalami metabolisme seperti halnya asam amino pada umumnya. Bagi penderita penyakit keturunan yang berhubungan dengan kelemahan mental phenil keton urea
PKU dilarang untuk mengkonsumsi aspartam karena adanya fenilalanin yang tidak dapat dimetabolisme oleh penyakit tersebut. Kelebihan fenilalanin di dalam tubuh
penderita PKU diduga dapat menyebabkan kerusakan otak dan pada akhirnya akan mengakibatkan cacat Cahyadi, 2006.
Konsumsi harian yang aman untuk orang dewasa adalah 40 mgkg berat badan. Peraturan Menkes No. 722 tahun 1988 tidak menyebutkan jumlah aspartam
yang boleh ditambahkan ke dalam bahan pangan. Hal ini berarti aspartam masih dianggap aman untuk dikonsumsi Cahyadi, 2006.
Mengacu pada asam amino pembentuk aspartam maka aspartam bukanlah termasuk suatu bahan pemanis nonkalori karena seperti protein, aspartam
dimetabolisme menjadi asam amino-asam amino penyusunnya dan memiliki nilai energi 4 kkalg. Tetapi karena dalam penggunaannya 100 g sukrosa dapat diganti
dengan 1 g aspartam maka dapat dikatakan bahwa aspartam bukan merupakan bahan pemanis nonkalori Cahyadi, 2006.
M. Acesulfame-K
Ditemukan pada tahun 1967 oleh Hoechst AG,
Acesulfame kalium
juga dikenal sebagai
Acesulfame
K adalah intensitas tinggi, pemanis non-kalori. Ini
Universitas Sumatera Utara
44
adalah kira-kira 200 kali lebih manis daripada sukrosa. Acesulfame K telah bersih, cepat dimengerti, rasa manis yang tidak berlama-lama atau meninggalkan aftertaste.
Acesulfame K tidak dimetabolisme oleh tubuh dan diekskresikan tidak berubah. Acesulfame K saat ini digunakan di ribuan makanan, minuman, kesehatan gigi dan
produk farmasi di sekitar 90 negara. Di antaranya adalah meja pemanis, makanan penutup, puding, dipanggang, minuman ringan, permen dan makanan kaleng.
Minuman yang mengandung
acesulfame-K
dapat dipasteurisasi dibawah kondisi normal tanpa kehilangan rasa manis. Pencampuran dengan pemanis lain, khususnya
aspartam dan siklamat dapat meningkatkan intensitas kemanisannya. Tetapi bila dicampurkan dengan akarin malah sebaliknya. Acefulfame-K tidak meninggalkan
rasa manis di mulut terlalu lama dan tidak meninggalkan ’lingering aftertaste’. Aturan pemakaian 15 mgkg berat badan WHO. Biasa digunakan pada produk
permen rendah gula, minuman ringan,
yogurt
, sirup, dan lain-lain Riandini, 2008. Meskipun pemanis buatan ini banyak digunakan dan telah mengantungi izin dari
FDA
Food and Drug Asociation
, tetapi kecaman terhadap acesulfame-K sama kerasnya seperti pada sakarin. Karena acesulfame-K ini memiliki bahan yang serupa
dengan sakarin Khomsan, 2008.
N. Sodium Bicarbonat
Dikenal juga sebagai soda kue atau NaHCO
3
. Ion bikarbonat dari soda kue ini bereaksi dengan asam, yang menghasilkan asam karbonat, H
2
CO
3
. Dalam larutan, asam karbonat akan terdekomposisi menghasilkan air dan gas karbon dioksida CO
2
, gas yang sama seperti dalam minuman bersoda coca cola dan fanta. Buih yang
muncul ketika tablet dimasukkan dalam air merupakan gelembung gas CO
2
yang
Universitas Sumatera Utara
45
keluar dari larutan. Sodium bikarbonat dalam air akan larut sempurna menghasilkan ion sodium dan ion bikarbonat. Dalam air ion bikarbonat berkeseimbangan dengan
asam karbonat dengan harga Ka yang relatif kecil 4,7 x 10
-11
. Ini menunjukkan bahwa pembentukan asam karbonat tidak terlalu banyak dalam medium air netral
Hidayat, 2009. Berbeda kalau dalam suasana asam, seperti dalam larutan tablet yang juga
mengandung asam itu, pembentukan asam karbonat menjadi dominan, Ka= 4,4 x 10
7
, serta langsung terurai menjadi gas CO
2
dan air. Gas CO
2
inilah yang tampak sebagai buih ketika tablet dimasukkan ke dalam air minum Hidayat, 2009.
O. Citric Acid Asam Sitrat