Analisis Grafik Metode Grafik Uji Glejser TABEL 4.8

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

a. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil dari output SPSS 16.0 seperti gambar 4.1 dan gambar 4.2 GAMBAR 4.1 Histogram uji normalitas Sumber: Hasil pengolahan SPSS Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara GAMBAR 4.2 Plot uji normalitas Sumber: Hasil data SPSS 16 Agustus 2010 Berdasarkan Gambar 4.1 historgram dapat disimpulkan bahawa variabel loyalitas konsumen berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi pada gambar tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Selain itu berdasarkan gambar 4.2 scatterplot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, berarti data berdistribusi normal.

b. Analisis Statistik

Uji normallitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal padahal secara statistik tidak berdistribus normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara TABEL 4.7 Tabel Kolmogorov-smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 57 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.17112323 Most Extreme Differences Absolute .102 Positive .081 Negative -.102 Kolmogorov-Smirnov Z .771 Asymp. Sig. 2-tailed .591 Sumber : hasil pengolahan data SPSS Agustus 2010 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.591, ini berarti di atas nilai signifikan 5. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

a. Metode Grafik

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. GAMBAR 4.3 Scatter plot Sumber: hasil SPSS Agustus 2010 Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heterokedastistas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Glejser TABEL 4.8

Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.249 .753 1.658 .103 Persepsikualitas -.010 .046 -.066 -.216 .830 Hambatanberpindah .000 .054 .005 .015 .988 Sumber: Data hasil SPSS Agustus 2010 Dari hasil uji Glejser diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, hal ini terlihat dari nilai probabilitas signifikansi yang di atas tingkat kepercayaan 5 0.05, yakni 0,830 untuk variabel persepsi kualitas dan 0,988 untuk variabel hambatan berpindah. 3. Uji multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Universitas Sumatera Utara TABEL 4.9 Uji tolerance dan VIF Model Unstandardiz ed Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant -6.457 1.161 -5.561 .000 persepsikualitas .380 .070 .610 5.397 .000 .195 5.126 hambatanberpindah .255 .084 .344 3.043 .004 .195 5.126 Sumber: data pengolahan SPSS Agustus 2010 Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa: a. Nilai VIF dari nilai-nilai persepsi kualitas dan hambatan berpindah lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari nilai-nilai persepsi kualitas dan hambatan berpindah lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

D. Metode analisis statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari nilai-nilai persepsi kualitas X 1 , hambatan berpindah X 2 dan loyalitas konsumen Y. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi Kualitas Produk Handphone Merek Nokia Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU

2 31 78

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Handphone Nokia Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3 71 95

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara)

5 47 79

Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan

6 52 147

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier)Terhadap Loyalitas Pelanggan Handphone Nokia Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan

1 65 103

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel (Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan

5 73 70

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi ( Studi Pada Po Sumatera Transport (Sutra) Jurusan Medan-Kabanjahe, Simpang Kuala No.7 Medan)

2 36 124

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu CDMA Esia.

0 3 27

Analisis pengaruh kualitas layanan konsumen terhadap loyalitas konsumen coca–cola ABSTARK

0 1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Hambatan berpindah (switching barrier) - Pengaruh Switching Barrier Terhadap Minat Pembelian Ulang Gsm Xl (Studi Kasus Pada Pelanggan Xl Di Xl Center Medan)

0 0 17