Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

ix Pembahasan dalam skripsi ini hanya dibatasi 5 judul cerpen dari 15 judul cerpen yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen “BH” karya Emha Ainun Najib. Hal ini dengan alasan bahwa kelima judul tersebut banyak mengandung pesan dakwah dalam isi ceritanya.Kelima judul tersebut adalah: a. BH b. Kepala Kampung c. Ambang d. Podium e. Di Belakangku

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu yang terdapat kelima cerpen dari kumpulan cerpen ”BH”? b. Bagaiman kognisi pengarang dalam memahami seseorang atau peristiwa yang dianalisis dalam kelima cerpen dari kumpulan cerpen ”BH”? c. Bagaimana wacana konteks sosial yang berkembang dalam masyarakat dengan penggambaran seseorang atau peristiwa tertentu dalam kelima cerpen dari kumpulan cerpen ”BH”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Pokok Permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu dari kelima cerpen dalam kumpulan cerpen ”BH”. x 2. Mengetahui bagaimana kognisi pengarang dalam memehami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan dianalisis dari kelima cerpen dalam kumpulan cerpen ”BH”. 3. Memahami bagaimana wacana konteks sosial yang berkembang dalam masyarakat dengan penggambaran seseorang atau peristiwa tertentu dari kelima cerpen dalam kumpulan cerpen ”BH”.

D. Metodologi Penelitian

Pada penelitian kali ini digunakan pendekatan analisis wacana discourse analisis dengan menggunakan paradigma konstruktifisme yang menyatakan bahwa fakta merupakan konstruksi atas realitas. Kebenaran suatu fakta bersifat relatif, berlaku sesuai konteks tertentu. 3 Dalam hal ini, analisis wacana merupakan salah satu alternatif teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan selain analisis isi kuantitatif. Melalui analisis wacana tidak hanya mengetahui isi pesan yang disampaikan, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Karena analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam analisisnya, analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks daripada penjumlahan unit kategori seperti analisis isi kuantitatif. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan coherence, dan kesatuan unity serta penafsiran peneliti. 4 Adapun model analisis wacana yang banyak dipakai adalah model Teun A. Van Dijk. Modelnya kerap disebut sebagai kognisi sosial. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses 3 Dedy Mulyana, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media Yogyakarta: LkiS, 2002, Cet. Ke-1, h. 19 4 Alex Sobur, Analisis Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana dan Framing. Bandung: PT. Remja Rosda Karya, 2002, Cet. Ke-2, h. 68 xi terbentuknya teks. Menurutnya, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari satu praktek produksi yang harus diamati. 5 Oleh karena itu, Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Bila digambarkan, maka skema penelitian dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut: Tabel 1 Skema dan Metode Penelitian Van Dijk 6 STRUKTUR METODE Teks Menganalisa bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Critical Linguistiq - Tematik - Skematik - Semantik - Sintaksis - Stilistik - Retoris Kognisi Sosial Menganalisa bagaimana kognisi pengarang dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan dianalissis. Interviewwawancara Konteks Sosial Menganalisa bagaimana wacana konteks sosial yang berkembang dalam masyarakat dengan penggambaran seseorang atau peristiwa tertentu . Studi Pustaka

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah cerpen “BH” sebagai salah satu judul sentral yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen karya Emha Ainun Najib dan objek penelitiannya adalah wacana di dalam pesan-pesan dakwah pada cerpen tersebut.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

5 Eriyanto, Analisis Wacana, yogyakarta: LkiS, 2003, Cet. Ke-3, h. 270 6 Ibid., h. 275 xii Sebagai metode ilmiah, observasi adalah suatu cara penelitian untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki. 7 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi teks yaitu pengamatan untuk menganalisis isi makna pesan yang terdapat di dalamnya, kemudian dilakukan pengamatan dengan sistematis fenomena yang terdapat dalam teks tersebut sebagai objek penelitian yaitu teks cerpen “BH” pada buku kumpulan cepen “BH” karya Emha Ainun Najib.

b. Interview Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. 8 Penulis melakukan wawancara bebas terpimpin, yaitu pertanyaan yang diajukan, penulis tidak hanya berpedoman pada sistematika pertanyaan yang telah disediakan tetapi juga pemberi data dapat menjawab dengan bebas dan terbuka. Pada penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan Cak Nun, nama yang kita ketahui sebagai nama panggilan akrab Emha Ainun Najib tentang buku kumpulan cerpennya khususnya cerpen yang berjudul “BH” dan bagaiman proses pengambilan judul tersebut.

c. Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data dan literatur yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini yang didapat melalui penelitian kepustakaan.

3. Teknik Olah Data

7 Sutrisno, Metodologi Researce, Yogyakarta: Andi Offset, 1989, h. 192 8 Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFE-UI, 1995, h. 62 xiii Untuk penelitian ini, pengolahan data akan disesuaikan dengan kerangka analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

4. Teknik Analisis Data

a. Proses Penafsiran Data

Dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari metode interpretative yang mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti. Dalam tahap ini, penulis akan memperlihatkan data-data yang terdapat dalam data utama yaitu cerpen “BH”, kemudian akan ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada kerangka dalam analisis wacana.

b. Penyimpulan hasil penelitian

Dalam tahap ini, kesimpulan yang akan diambil oleh peneliti dengan mendasarkan pada semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Pada teknik penulisan penelitian ini, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terbitan UIN Press tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis terdiri dari lima bab yang disesuiakan dengan pokok permasalahan yang hendak dibahas. Adapun sistematika penulisan secara lengkap adalah sebagai berikut: BAB I Yaitu pendahuluan yang terdiri atar latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan. BAB II Yaitu Tinjauan teoritis dari cerpen, dan dakwah islamiyah. Berisikan tentang cerpen sebagai media dakwah mencakup pengertian dakwah dan cerpen secara garis besar, membahas bagaimana wacana yang dibangun oleh pengarang, dan juga membahas konsep dan model analisis wacana Van Dijk. BAB III Berisikan Profil pengarang cerpen yaitu Emha Ainun Najib, dan gambaran umum dari kumpulan cerpen BH. BAB IV Yaitu Analisis cerpen “BH”. Analisis wacana pesan dakwah cerpen “BH” yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen “BH” karya Emha Ainun Najib meliputi gagasan atau ide cerpen dan analisa data. BAB V Bab ini adalah bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang membangun demi perkembangan dakwah Islamiyah. xiv

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

Dalam kerangka teoritis kali ini, penulis menggunakan teori Agenda Setting. Teori ini ditemukan oleh McComb dan Donald L. Shaw sekitar 1968. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori peluru yang mengangap media mempunyai kekuatan memengaruhi khalayak. Bedanya teori peluru memfokuskan pada sikap afektif, pendapat atau bahkan perilaku. Agenda setting memfokuskan pada kesadaran dan pengetahuan kognitif 9 . Teori ini sesuai dengan apa yang Emha Ainun Najib sampaikan dalam kumpulan cerpennya kali ini. Di mana Emha ingin mengajak para pembacanya untuk berpikir dan menyadari betapa berharganya setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita, menyadari betapa banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kejadian itu. Model ini mempunyai asumsi bahwa ada hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan tersebut. Jadi, jika suatu persoalan dianggap penting oleh suatu media, maka persoalan itu akan dianggap penting oleh masyarakat sebaliknya jika persoalan dianggap tidak penting oleh suatu media, maka persoalan itu juga akan dianggap tidak penting oleh masyarakat. Asumsi dasarnya adalah: To tell what to think about membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dasar pemikirannya adalah: di antara berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang lebih banyak mendapat perhatian dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya, akan dianggap penting 9 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2007, Cet. Ke-2, h. 220