Tematik Kerangka Data Analisis Teks

xxxix Sesuai dengan kerangka analisis wacana yang digunakan Teun A. Van Djik, yaitu dengan cara analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Namun sebelum memasuki analisis data, terlebih dahulu penulis memaparkan temuan data yang diperoleh dengan cara mengambil data-data yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti pada cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen “BH” yang mengandung pesan- pesan dakwah. Cerpen tersebut adalah: 1. BH, 2. Ambang, 3. Kepala Kampung, 4. Podium, 5. Di belakangku.

1. Kerangka Data Analisis Teks

Dalam analisis teks, penulis memfokuskan pada strategi wacana serta teknik yang dipakai untuk menggambarkan peristiwa tertentu, dengan cara menguraikan struktur kebahasaan secara makro, super struktur dan mikro, yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.

a. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. 57 Hal yang diamati dalam elemen ini adalah tema atau topik apa yang disampaikan penulis melalui cerpennya. Kata tema kerap disandingkan dengan apa yang disebut topik yaitu menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dalam hal ini penulis cerpen. 58 Pada pesan dakwah dalam Kumpulan Cerpen “BH”, ditemukan beberapa tema besar, yaitu: 1 Akidah 2 Ibadah 57 Eriyanto, Analisis Wacana, yogyakarta : LkiS, 2001, Ct. Ke-2, h. 229 58 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analaisis Wacana semiotic dan Framing, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001, Cet. Ke-2, h. 75 xl 3 Akhlak 4 Tarikh Berikut penjabaran dari tema-tema yang terdapat pada masing-masing judul cerpen: Tabel 2 Kerangka Data Analisis Teks Tematik TemaTopik Sub-tema Temuan Akidah Kecintaan dan kerinduan bertemu Tuhan G Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu, persis seperti pemuda yang mengidamkan istrinya. Ambang G Lebih dari sekedar kesepian, Tuhan. Lebih dari sekedar kekosongan. Telah kutata perasaanku, telah kupusatkan pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan telah kuberikan sikap terhadap-Mu, lebih dari selayaknya mampu kuberikan oleh seorang makhluk kepada Tuhannya. G Di ujung dosa terbesar yang pernah kulakukan, telah kutemukan hasrat cintaku yang terbesar pula terhadap Tuhanku. Ambang Kebesaran Allah dan Kerasulan Muhammad SAW G Sedangkan selama ini Tuhan itu Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Kasih, bahkan ada keadaan di mana Tuhan itu marah atau murka. Di belakangku G “Tapi saya ini bukan Nabi, “ia menegaskan. Nabi kita tetap Muhammad SAW dan Tuhan kita tetap Allah SWT” Podium xli Ibadah Tawakkal Dzikir Shalat G Aku lebih dari sekedar pasrah. Tuhan. Aku memberimu kebebasan dalam permintaan kecil yang tak menguntungkanku sendiri. Adakah sikap tertinggi dari sikap kepasrahanku terhadap-Mu yang harus dimiliki oleh seorang manusia? Ambang G Segalanya niscaya kembali kepada- Nya. Juga kebanggaan yang bisa menggelincirkan. podium G Kita memang harus menyebut Tuhan dengan kata-kata, karena untuk beromong-omong tentang Tuhan antara kita, kita harus memakai kata- kata. Di belakangku G Alhamdulillah Niken peka menangkap isi perasaan dari gerakku itu…BH G “Audzubillahiminasyaithonirrojim”, dengan agak tegang kulewati ayat demi ayat…BH G Aku menambah jumlah sembahyangku dan di mana-mana tak pernah henti memohon tambahan kekuatan agar mampu menghadapi dan memenangkan kenyataan yang menggelisahkan ini. Kepala Kampung G Kalian tidak boleh melalaikan sembahyang dan rukun Islam lainnya…Podium G Mana Samiran?, cepat ia mulai tobat dan sembahyang….podium xlii Akhlak Tarikh Do’a Memohon AmpunTobat Pemaaf Kunjungan Rasulullah ke Ta’if G Aku berlindung kepada Allah yang Maha Bijak semoga mereka segara dianugerahi mata yang jernih di otak mereka....Kepala Kampung. G Aku tak pernah membayangkan. Sejauh keinsyafanku atas segala wajah dan kotor dan dosa hidupku..Ambang G Mas mau memaafkan Aku?“Kenapa tidak? Tuhanpun Maha Pemaaf”.BH G Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari baru hingga luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak mengerti apa yang mereka kerjakan. Kepala Kampung G Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari batu hingga luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka karena mereka tidak mengerti apa yang mereka kerjakan. Kepala Kampung Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam kelima judul cerpen dari kumpulan cerpen “BH” yang telah disebutkan di atas ternyata memiliki tema-tema yang telah diklasifikasikan. Meskipun ada pesan dakwah yang sama mencakup tema-tema yang berbeda. Seperti pesan dakwah yang terdapat pada judul “Kepala Kampung” mencakup tema pemaaf dan peristiwa besar.

b. Skematik