Skematik Kerangka Data Analisis Teks

xlii Akhlak Tarikh Do’a Memohon AmpunTobat Pemaaf Kunjungan Rasulullah ke Ta’if G Aku berlindung kepada Allah yang Maha Bijak semoga mereka segara dianugerahi mata yang jernih di otak mereka....Kepala Kampung. G Aku tak pernah membayangkan. Sejauh keinsyafanku atas segala wajah dan kotor dan dosa hidupku..Ambang G Mas mau memaafkan Aku?“Kenapa tidak? Tuhanpun Maha Pemaaf”.BH G Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari baru hingga luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak mengerti apa yang mereka kerjakan. Kepala Kampung G Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari batu hingga luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka karena mereka tidak mengerti apa yang mereka kerjakan. Kepala Kampung Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam kelima judul cerpen dari kumpulan cerpen “BH” yang telah disebutkan di atas ternyata memiliki tema-tema yang telah diklasifikasikan. Meskipun ada pesan dakwah yang sama mencakup tema-tema yang berbeda. Seperti pesan dakwah yang terdapat pada judul “Kepala Kampung” mencakup tema pemaaf dan peristiwa besar.

b. Skematik

xliii Elemen ini menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disususn dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Skematik memiliki dua kategori besar yaitu Summary terdiri dari judul dan lead dan story. Berikut penjabarannya: Tabel 3 Kerangka Data Analisis Teks Skematik Hal yang diamati Temuan 1. Summary a. Judul Pada buku Kumpulan Cerpen “BH” terdapat 15 judul, namun hanya lima judul yang digunakan yang sesuai dengan apa yang diceritakaan yaitu: 1 BH, 2 Ambang, 3 Kepala Kampung, 4 Di belakangku, 5 Podium b. Leadteras berita pada umumnya sebagai ringkasan apa yang dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara ringkas 59 Dari pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam kelima judul cerpen di atas ditemukaan lead, karena bentuknya cerita jadi ada kalimat sebelum sampai pada isi pesan- pesan dakwah tersebut. Berikut penjabarannya: “Hanya karena akhirnya sempat sedikit berkeringat saja maka ia akan merasa segar. Tetapi wajahnya tetap sangat pucat, rambutnya kusust, seluruh tubuhnya kuyu dan berantakan, sedang kedua matanya begitu letihnya sehingga hampa seluruh cahayanya. Mata orang yang dikalahkan”. Ambang “Sudah selayaknya orang seperti aku ini menduduki jabatan sebagai kepala kampung. Dan sudah sepatutnya pula kalau para rakyatku dengan senang hati memberikan separo dari kekayaan kampung, misalnya sawah, kepadaku.” Kepala Kampung “Sekarang tugasku yang penting adalah menjadi muadzin keliling. Beredar tiap hari Jumat dari mesjid kampung ini ke kampung itu, dan masjid sana sedang menunggu giliran berikutnya. Nooriman Dutawaskita, yang 59 Eriyanto, Op.Cit., h. 232 xliv memberiku tugas, selalu juga bertindak sebagai khatib di mesjid-mesjid itu.pada minggu-minggu terakhir ini bahwa ada tugas lain: Gus Nooriman demikian orang- orang kampung memanggilnya memberi pengajian, dan aku mengawalimya dengan pembacaan ayat-ayat suci Al- Quran.” Podium “”Benar lho, Mas, jangan melihat ke sini dulu” kata Niken Lestari. Suaranya lentik dan manja. Dia sibuk mengenakan pakaian khususnya. Longdress, BH ukuran 34, sungut, eye-shadow dan beberapa cat muka.” BH “Akhirnya terjadi kisahnya yang konyol ini ketika dating seseorang, entah siapa ia, yang mengemukakan kepadaku bahwa Tuhan itu sesungguhnya berada di belakangku.”Di belakangku 2. Story, merupakan isi secara keseluruhan. Elemen ini berisi situasi dan proses jalannya peristiwa dan disertai dengan komentar yang ditampilkan dalam teks. Data yang ditemukan dalam elemen story adalah bahwa hampir setiap pesan dakwah berbentuk isi dari yang hendak diceritakan.dan dari setiap pesan dakwah yang terdapat dalam kelima judul cerpen di atas yang di awali latar belakang karena bersifat kronologis. Sedangkan untuk komentar terdapat di beberapa pesan yang diceritakan. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada pesan-pesan tersebut disesuaikan dengan apa yang hendak diceritakan. Karena cerpen adalah sebuah cerita, jadi ada rangkaian kalimat yang mengantarkan kepada isi pesan-pesan dakwah tersebut. Sementara untuk story, ada pesan dakwah yang sifatnya komentar.

c. Semantik