Cerpen Sebagai Media Dakwah

xxi Untuk meningkatkan daya apresiasi pembaca dengan baik, maka seseorang pengarang harus mempunyai prinsip-prinsip dalam membuat karangan tersebut. Menurut Jakob Sumardjo ada beberapa unsur prinsip dalam cerpen diantaranya: a. Gagasan, menjadi premis utama cerita atau ide yang akan diuraikan dalam cerita. b. Alur, sering kali disebut Plot rangkaian peristiwa sehingga tergambar bagaimana uraian kejadian. c. Penokohan. d. Latar atau setting, menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu. e. Sudut Pandang, merupakan posisi penulis pengarang cerita. f. Gaya, cara khas pengungkapan seseorang. g. Suasana atau rasa. 26

D. Cerpen Sebagai Media Dakwah

Dakwah dalam Islam adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia maupun di akhirat. Dakwah juga bisa diartikan sebagi sebuah kegiatan komunikasi melalui media cetak. Untuk itu dalam kegiatan dakwah terdapat komponen-komponen komunikasi. Seperti tersirat dalam definisi klasik dari Lasswell “who says what in which channel to whom with what effect” . 27 “Who says” adalah da’i, “what”, adalah pesan dakwah, “in which channel ”, adalah media dakwah, “to whom” adalah sasaran dakwah dan “with what effect ” adalah efek dakwahnya. 26 Ibid. h.15-40 27 Hafied Cangra, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Cet. Ke-1. h. 78 xxii Konsep Islam dan sastra sebenarnya adalah satu kaki dari kaki dakwah yang lainnya. Sebagaimana yang dikatakan para ulama bahwa setiap kita adalah da’i. maka tentu saja kita memposisikan diri sebagia da’i sebelum yang lain. 28 Adapun sastra cerpen merupakan salah satu cabang seni yang berbeda dengan cabang-cabang seni yang lainnya. Sastra menggunakan bahasa sebagai alat ukurnya. Itulah sebabnya pemahaman bahasa dalam rangka apresiasi sastra merupakan hal yang mutlak. Maka dapat dikatakan sastra merupakan aktualisasi bentuk-bentuk kehidupan. Dengan menggunakan bahasa dari pengalaman seseorang. Sudah selayaknya sebagai muslim dan muslimah berpikir bagimana menjadikan sastra sebagi sarana dakwah yang bukan saja memberikan pencerahan fikriyah namun juga pencerahan ruhiyah bagi para pembaca. Dengan cerpen orang tidak merasa didakwahi atau dinasehati. Cerpen juga bisa menasehati dengan menghibur. Cerpen artinya bereaksi terhadap realitas dan orang akan bisa bercermin lewat cerpen. 28 Helvi Tiana Rosa, Sekali Lagi Tentang Sastra Islami, Annida, x, 1 September, 2000, h. 36 xxiii

E. Konsep Wacana dan Model Analisis Teun Van Dijk