lii Selain itu terdapat juga tanda petik dan tulisan yang bercetak miring dalam isi cerpen
tersebut. Sedangkan untuk elemen metafora ditunjukkan pada ungkapan sehari-hari, makna kiasan dan beberapa kalimat yang diambil dari Hadits Nabi yang terdapat pada
judul BH, Kepala Kampung dan Ambang.
2. Kerangka Data Kognisi Sosial
Pada tingkat kognisi sosial, peneliti akan menganalisa bagaimana Emha Ainun Najib sebagai penulis dalam memahami keadaan atau peristiwa tertentu yang akan
diteliti. Hal inipun akan berkaitan dengan pembentukan teks, juga bagaimana buku kumpulan cerpen “BH” berperan dalam penyampaian pesan-pesan dakwah melalui
cerita atau kalimat di dalamnya. Pada cerita-cerita yang mengandung pesan dakwah pada kumpulan cerpen “BH”
tersebut, Emha Ainun Najib sebagai penulis dalam buku ini merupakan sososk utama yang berperan dalam terbentuknya teks cerita. Meskipun ide awal daripada penulisan
cerita-cerita tersebut merupakan pengalaman pribadi atau melihat konteks masyarakat saat ini.
Di sinilah yang akan penulis teliti yaitu dalam rangka penulisan cerita-cerita yang berawal dari pengalaman pribadi atau peristiwa aktual yang terjadi pada
masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan kognisi pengarang dalam upaya memahami karakter atau peristiwa yang terjadi. Sehingga cerpen-cerpen tersebut
memiliki nilai sebuah cerita yang baik dan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh pengarang dapat pula dipahami oleh pembaca.
3. Kerangka Data Konteks Sosial
liii Dalam konteks sosial, penulis akan menganalisa bagaimana konteks social yang
terjadi yang kemudian melatarbelakangi terbentuknya teks atau cerita yang digagas oleh Emha Ainun Najib.
Dalam cerita-cerita Kumpulan cerpen “BH”, ditemukan beberapa gejala yang berkaitan persoalan kehidupan yang biasa terjadi. Pada judul “Kepala Kampung”,
seorang pemimpin yang menghadapi tantangan dari pihak yang tidak suka dengan kepemimpinannya, namun dengan bijaksana ia sikapi persoalan itu dengan
menyarahkan semuanya kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya dengan memperbanyak sholat dan do’a. sebagaimana dikutip dalam kalimat:
Aku menambah jumlah sembahyangku dan di mana-man tak henti memohon tambahan kekuatan agar mampu menghadapi dan memenangkan kenyataan yang
menggelisahkan ini…..Kepala Kampung Pada judul “Ambang” juga tergambar bagaimana seseorang yang dihadapkan
oleh kematian, dengan secara tidak gentar menggugat Tuhan tentang mengapa ia harus mati, namun di dalam keambangannya itu ia teringat akan dosa-dosa yang pernah ia
lakukan dan ketinggian hasrat cintanya kepada Tuhan. Di sini tergambar bagaimana pergolakan psikologi tokoh dalam cerpen tersebut terjadi.
Sebagaiman dikutip dalam kalimat: Di ujung dosa besar yang pernah kulakukan, telah kutemukan hasrat cintaku
yang terbesar
pula terhadap
Tuhanku. Maka
telah kutumpahkan
segalanya….Ambang Selain itu ditemukan pula gejala psikologi yang menggambarkan bagfaimana
tokoh dalam cerpen ini mengalami kejolak kerinduan yang sangat besar kepada Tuhannya. Terdapat pada kalimat:
Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu, persis seperti pemuda yang yang mengidamkan bakal istrinya Ambang
liv Dengan data yang ada dalam teks cerita cerpen tersebut, dapat dihubungkan
kepada wacana masyarakat dalam menyikapi penggambaran dalam cerita dan bagaimana penarikan pesan-pesan dakwah yang terdapat di dalamnya.
C. Analisis Data
Setelah peneliti mengamati dan menemukan data-data yang berkaitan dengan penelitian analisis wacana dalam teks cerita pada kumpulan cerpen “BH”, maka peneliti
akan mengnalisis data tersebut, dikaitkan dengan pesan-pesan dakwah yang akan disampaikan.
1. Pesan Dakwah Melalui Analisis Teks
Untuk mengungkapkan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam teks cerita pada kumpulan cerpen “BH” , maka penulis menjabarkan data-data yang telah ada
dalam elemen tematik saja, karena elemen ini yang lebih memiliki kaitan erat dengan hal penyampaian pesan dakwah.
Sesuai dengan data-data yang ditemukan, pada elemen tematik terdapat beberapa tema besar yang diangkat, yaitu:
a Akidah atau Keimanan
Akidah atau keimanan adalah pokok dasar dalam beragama. Seorang muslim yang akidahnya kuat akan tidak mudah tergoda untuk melakukan hal yang dilarang oleh
Allah SWT. Islam mengajarkan kita untuk menjadikan Allah SWT sebagai puncak tertinggi dari rasa cinta kita. Karena sangat pantas seorang hamba mencintai Tuhannya
dikarenakan dengan segala ni’mat yang telah Tuhan berikan kepadanya. Mengenai keagungan dan kebesaran Allah serta kecintaan seorang hamba
kepada Tuhannya dapat dilihat dari kutipan kalimat: Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu, persis seperti pemuda yang
mengidamkan bakal istrinya…Ambang