Komparasi Putusan Hakim Nomor 532Pdt.G2008PA.bgr, Putusan Hakim
Dalam meneguhkan dalil-dalilnya, penggugat telah mengajukan alat-alat bukti yang terdiri dari bukti surat bertanda P. Dan 2 orang saksi. Bukti surat
bertanda P. Berupa foto kopi Kutipan Akta Nikah Nomor 782421982, tertanggal 18 Desember 1982 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Matraman
Jakarta Timur yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah diberi materai cukup, bukti tersebut adalah surat yang dibuat dan ditanda tangani oleh Pejabat
yang berwenang dan dalam surat tersebut memuat tentang telah terjadinya akad nikah antara penggugat dan tergugat pada tanggal 18 Desember 1982.
57
Dengan demikian Majlis Hakim menilai bukti P. Adalah bukti otentik yang telah memenuhi sarat formil dan sarat materil sehingga mempunyai kekuatan
hukum atau pembuktian yang sempurna dan mengikat sesuai dengan Pasal 165 HIR. Oleh karenanya Majlis Hakim menilai bahwa penggugat dan tergugat ada
hubungan sesuai suami isteri yang sah. Selanjutnya bukti saksi keluarga yang keterangannya saling berhubungan
dan bersesuaian satu sama lain dan keterangannya dibenarkan oleh penggugat maupun tergugat yang intinya menerangkan bahwa telah terjadi perselisihan dan
pertengkaran antara penggugat dan tergugat, maka sesuai dengan Pasal 22 Ayat 2 PP No 9 Tahun 1975 Majlis Hakim dapat mempertimbangkan.
Apabila dalil-dalil gugatan penggugat, tanggapan tergugat dihubungkan dengan alat-alat bukti yang ada dapatlah Mejlis Hakim mengemukakan fakta-fakta
sebagai berikut :
57
Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur
a. Penggugat dan tergugat adalah suami isteri yang sah
b. Dari pernikahan penggugat dan tergugat telah dikaruniai 3 orang anak
c. Antara penggugat dan tergugat telah berpisah rumah sejak bulan mei 2008
sampai 2009 atau selama 1 tahun karena adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus diantara keduanya.
Setelah Majlis Hakim menemukan fakta-fakta selanjutnya Mejlis Hakim akan mempertimbangkan petitum gugatan penggugat. Terhadap petitum
penggugat untuk mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya majlis hakim mempertimbangkan sebagai berikut :
a. Penggugat dan tergugat adalah suami isteri yang sah sesuai bukti P.
b. Tergugat membenarkan semua dalil-dalil penggugat dan tergugat
menyatakan tidak keberatan bercerai dengan penggugat, maka sesuai dengan pasal 174 HIR. Pengakuan tergugat tersebut menjadi bukti yang kuat, oleh
karenanya hakim dapat mempertimbangkan. c.
Penggugat telah menguatkan dalil-dalil gugatannya melalui alat-alat bukti di persidangan dan terbukti bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat telah
terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sudah tidak dapat dirukunkan lagi.
d. Berdasarkan fakta antara penggugat dan tergugat telah berpisah rumah
selama 1 tahun, kondisi ini merupakan indikasi bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat sudah tidak harmonis lagi karena perselisihan dan
pertengkaran antara mereka telah mencapai klimaks.
e. Keluarga penggugat telah berusaha mendamaikan mereka namun tidak
berhasil sebagaimana dimaksud oleh Pasal 22 Ayat 2 PP No 9 Tahun 1975, kondisi ini menunjukan bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat sudah
pecah sehigga tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal 1 UU No 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 K.H.I. yaitu untuk membentuk rumah tangga yang
sakinah, mawadah dan rahmah.
58
Dari fakta-fakta tersebut kedua belah pihak baik penggugat maupun tergugat telah kehilangan hakikat dan makna dari tujuan perkawinan tersebut
dimana ikatan perkawinan sedemikian rapuh, tidak terdapat lagi rasa sakinah ketenangan dan telah luput dari rasa mawaddah cinta dan rahmah kasih
sayang dan mempertahankan rumah tangga seperti itu tidak akan membawa maslahat, bahkan mungkin melahirkan mudharat yang lebih besar bagi
penggugat dan tergugat. Berdasarkan fakta-fakta tersebut Majlis Hakim berpendapat bahwa dalil-
dalil gugatan penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 19 Huruf f PP No 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 K.H.I. serta berpendapat bahwa tergugat melanggar
Taklik Talak Poin 6, maka Majlis Hakim dapat mengabulkan gugatan penggugat. Pada Putusan No 81Pdt.G2007PA.Srg tentang gugatan penggugat pada
putusan ini tergugat terkesan mengabaikan serta tidak mau menghadiri sidang gugatan yang telah diajukan oleh penggugat tanpa keterangan apapun bahkan
tergugat tidak menghadirkan orang lain untuk hadir sebagai kuasanya yang sah,
58
Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur
sehingga Majlis Hakim berpendapat bahwa tergugat melanggar Tajlik Talak Poin 5 dan 6, bahwa tergugat memiliki penyakit psikologis yaitu tidak bertanggung
jawab dan tidak memanfaatkan hasil usaha penggugat dengan tidak mempergunakan uang hasil usaha penggugat sebaik mungkin, tetapi telah
menggunakannya dengan tidak jelas untuk apa. Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari keterengan yang disampaikan
penggugat dan saksi-saksi, Majlis Hakim berusaha untuk memberikan nasihat kepada penggugat agar bersabar dan kembali berumah tangga kembali dengan
tergugat, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil sehingga Majlis Hakim memandang bahwa gugatan penggugat cukup alasan dan telah memenuhi
ketentuan Pasal 19 Huruf f PP No 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Huruf f K.H.I. oleh karenanya gugatan penggugat patut dikabulkan.
59
59
Putusan Pengadilan Agama Serang