6. Kumulasi perkara
a. Gugatan  soal  penguasaan  anak,  nafkah  anak,  nafkah  isteri  dan  harta
bersama  suami  isteri  dapat  diajukan  bersama-sama  dengan  gugatan perceraian  ataupun  sesudah  putusan  perceraian  memperoleh  kekuatan
hukum tetap pasal 86 1 Undang-undang Peradilan Agama; b.
Tata cara pemerikasaan kumulasi perkara ini sama dengan dalam perkara cerai  talak.  Apabila  Tergugat  mengajukan  rekonpensi  maka  diselesaikan
menurut tata cara rekonpensi.
49
7. Upaya perdamaian
a. Upaya  perdamaian  dalam  perkara  gugatan  cerai  dilakukan  sama  seperti
dalam perkara cerai talak. b.
Dalam  sidang  pertama  pemeriksaan  gugatan  perceraian,  hakim  berusaha mendamaikan kedua belah pihak.
8. Gugat provisionil
a. Selama  berlangsungnya  gugatan  perceraian,  atas  permohonan  Penggugat
atau  Tergugat  atau  berdasarkan  pertimbangan  berbahaya  yang  mungkin ditumbuhkan,  Pengadilan  dapat  mengizinkan  suami  isteri  tersebut  untuk
tidak  tinggal  dalam  satu  rumah  pasal  77  Undang-undang  Peradilan Agama  pasal  24  Peratutan  Pemerintah  No.91975  tentang  Pelaksanaan
Perkawinan;
49
Mukti  Arto,  PraktekPperkara  Perdata  Pada  Pengadilan  Agama,  Yogyakarta  :  Pustaka Pelajar, 1996, h.221
b. Permohonan  tersebut  dapat  diajukan  dalam  persidangan  dicatat  dalam
Berita  Acara  Persidangan.  Izin  untuk  tidak  tinggal  dalam  satu  rumah diberikan  oleh  hakim  dalam  persidangan  dan  dicatat  dalam  Berita  Acara
Persidangan; c.
Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan Penggugat, pengadilan dapat :
1 Menentukan nafkah yang ditanggung oleh suami
2 Menentukan  hal-hal  yang  perlu  untuk  menjamin  pemeliharaan  dan
pendidikan anak. 3
Menentukan  hal-hal  yang  perlu  menjamin  terpeliharanya  barang- barang  yang  menjadi  hak  bersama  suami  isteri  atau  barang-barang
yang menjadi hak isteri pasal 78 Undang-undang Peradilan Agama, pasal 24 PP No.91975 tentang Pelaksanaan Perkawinan.
d. Gugatan  tersebut  di  atas  merupakan  gugatan  provisionil  dan  karenanya
diselesaikan menurut tata cara gugatan provisionil.
50
B. Perkara Cerai Gugat Di Pengadilan Agama
Beberapa  contoh  cerai  gugat  oleh  sebab  pelanggaran  taklik  talak  sebagai berikut :
50
Mukti arto, PraktekPperkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, Pustaka Pelajar 1996, h. 222.
1. Perkara  cerai  gugat  di  Pengadilan  Agama  kota  Bogor  No
532Pdt.G2008PA.bgr Oki  Agustina,  Umur  26  tahun  yang  kemudian  disebut  sebagai  penggugat
dengan Sigit Purnomo, Umur 31 tahun yang kemudian disebut sebagai tergugat. Telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 2 Agustus 2008 di Kantor Urusan
Agama  Kecamatan  Tanah  Sereal,  sebagaimana  kutipan  Akta  Nikah  Nomor 74907VIII2003,  tanggal  4  Agustus  2003,  bermaksud  mengajukan  gugatan
kepada Ketua Pengadilan Agama Bogor tertanggal 20 November 2008 yang telah didaftarkan  di  kepaniteraan  pengadilan  agama  tersebut  pada  Register  Nomor:
532Pdt.G2008PA-Bgr,  tanggal  20  November  2008.
51
Yang  pada  pokoknya mengajukan hal-hal sebagai berikut :
a. Bahwa  penggugat  telah  melangsungkan  pernikahan  dengan  tergugat  pada
tanggal  2  Agustus  2003,  di  KUA  Kecamatan  Tanah  Sereal,  sebagaimana kutipan Akta Nikah Nomor : 74907VIII2003.
b. Bahwa penggugat dan tergugat selama pernikahan telah dikaruniai dua anak
dan  pada  gugatan  ini  diajukan  penggugat  dalam  keadaan  hamil  lima  bulan, serta anak yang dilahirkan masih di bawah umur. Sesuai dengan Kutipan Akta
Lahir Nomor : 33312004 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kota  Bogor,  dan  Kutipan  Akta  Kelahiran  Nomor  :  42102006  yang
dikeluarkan  oleh  Kepala  Kantor  Catatan  Sipil  Kota  Bogor.  Masing-masing lahir anak pertama tanggal 20 Mei 2004 dan anak kedua tanggal 17 Juni 2006.
51
Putusan Hakim Pengadilan Agama Kota Bogor, Nomor 523Pdt.G2008PA.Bgr
c. Bahwa penggugat dan tergugat selama pernikahan cukup baik dan harmonis,
akan  tetapi  mulai  2007  sampai  dengan  gugatan  ini  diajukan  sering  terjadi percekcokan terus menerus yang disebabkan oleh :
1 Bahwa  tergugat  mempunyai  kecurigaan  yang  berlebihan  terhadap
penggugat walaupun penggugat meyakinkan tergugat. 2
Bahwa  tergugat  selalu  bertingkah  dan  bertindak  yang  bersifat  emosional bahkan melakukan suatu tindakan ringan tangan terhadap penggugat.
3 Bahwa  tergugat  sebagai  kepala  rumah  tangga  selalu  mengutarakan  kata-
kata  yang  tidak  sopan  dan  tidak  pantas  diucapkan  oleh  seorang  suami terhadap istri penggugat.
4 Bahwa  berdasarkan  bukti-bukti  yang  cukup  menurut  hukum  telah  terjadi
percekcokan  yang  terus  menerus  antara  penggugat  dan  tergugat  dan  tidak ada lagi harapan untuk rukun kembali, sehingga penggugat berkesimpulan
lebih baik mengakhiri bercerai dengan tergugat. Berdasarkan hal-hal di atas, penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan
Agama Bogor untuk memutuskan sebagai berikut : 1.
Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya. 2.
Menjatuhkan talak bain sughra dari tergugat kepada penggugat 3.
Memerintahkan kepada panitera atau pejabat yang diajukan untuk mengirim putusan  ini  kepada  KUA  Kecamatan  Sereal,  Kota  Bogor  di  tempat
pernikahan ini didaftarkan dan dilaksanakan agar putusan perceraian tersebut dapat didaftarkan.
4. Menetapkan penggugat sabagai wali dan hak asuh terhadap anak yang masih
dibawah umur. 5.
Menghukum tergugat untuk membayar biaya hidup isteri, biaya persalinan, biaya pemeliharaan anak dan pendidikan anak sampai dengan dewasa.
Berdasarkan  hal  tersebut  di  atas,  maka  dalam  hal  ini  Majlis  Pengadilan Agama  Kota  Bogor  dengan  Hakim  Ketua  dan  Hakim  Anggota  I  dan  II,  pada
sidang  yang terbuka untuk  umum serta dibantu oleh panitera  yang dihadiri oleh penggugat  dan  kuasa  tergugat  pada  tanggal  20  januari  2009  bertepatan  dengan
tanggal 23 Muharram 1430 mengadili : 1.
Mengabulkan gugatan penggugat 2.
Menjatuhkan talak satu bain sughra dari tergugat pada penggugat 3.
Menetapkan  anak  tergugat  dan  penggugat  berada  di  bawah  hadhanah penggugat.
4. Menghukum tergugat untuk memberikan kepada penggugat :
a. Biaya hidup penggugat selama belum menikah
b. Biaya perawatan sampai persalinan anak,dan
c. Biaya hadhanah anak.
5. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara.