Nitrogen Fosfor Penambatan karbon dioksida dan pengaruh densitas alga air tawar (Chlorella Sp) pengurangan emisi karbon Dioksida

16

2.5. Nitrogen

Sumber utama nitrogen adalah nitrogen bebas N 2 di atmosfer, yang takarannya mencapai 78 persen volum, dan sumber lainnya senyawa-senyawa nitrogen yang tersimpan dalam tubuh jasad renik. Di lingkungan nitrogen terdapat dalam sembilan bentuk, yaitu nitrogen organik, amonia, ion amonia nitrogen gas, dinitrogen oksida, nitrogen oksida, ion nitrit, nitrogen dioksida, dan ion nitrat Yoshinaga, 2003. Transformasi pembentukan senyawa nitrogen dapat terjadi melalui beberapa mekanisme dalam lingkungan, diantaranya fiksasi, sintesis, nitrifikasi, dan denitrifiksasi Fadmawaty, Ani. 1999. a. fiksasi nitrogen fiksasi nitrogen adalah konversi nitrogen gas ke dalam bentuk nitrogen yang dapat diasimilasikan oleh tanaman. Fiksasi secara biologi sering terjadi, akan tetapi fiksasi dapat juga terjadi melalui bantuan cahaya dan proses industri : Biologi : N 2 N-Organik Cahaya : N 2 NO 3 - Industri : N 2 NO 3 - ; NH 3 NH 4 + b. Sintesis Sintesis adalah proses secara biokimia dimana NH 4 + - N atau NO 3 – N dikonversikan ke dalam bentuk protein N-Organik : NH 4 + + CO 2 + Tumbuhan Hijau + Sinar Matahari N-Organik NO 3 - + CO 2 + Tumbuhan Hijau + Sinar Matahari N-Organik 17

2.6. Fosfor

Fosfor merupakan suatu komponen yang penting dalam perairan dan sering menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. Fosfor termasuk salah satu dari beberapa unsur yang esensial untuk pertumbuhan ganggang dalam air. Pertumbuhan alga yang berlebihan disamping hasil hancuran biomasa dapat menyebabkan pencemaran kualitas air. Sumber fosfor adalah limbah industri, hanyutan dari pupuk, limbah domestik, hancuran bahan organik, dan mineral fosfat Achmad, Rukaesih.2004. Fosfor merupakan salah satu unsur penting bagi pembentukan protein dan metabolisme sel organisme. Fosfor sangat diperlukan dalam transport energi pada sel dan terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam perairan, unsur fosfor terdapat dalam senyawa fosfat yang berada dalam bentuk orto fosfat yang terlarut dalam air atau asam lemah yang dapat diserap organisme nabati Iis R, 2007. Di alam, fosfor terdapat dalam 2 bentuk, yaitu senyawa fosfat organik pada tumbuhan dan hewan dan senyawa fosfat anorganik pada air dan tanah. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer pengurai menjadi phosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Senyawa fosfat yang masuk dalam perairan akan berkurang oleh fitoplankton, bakteri dan sedimen. Dinamika fosfat dalam air sangat kompleks, dimana 90 fosfat yang masuk dalam kolam melalui pemupukan akan berkurang setelah satu minggu. Pengetahuan mengenai 18 dinamika fosfat sangat penting dalam keberhasilan budidaya Michael Pelczar .2005. Kandungan Fosfat di perairan umumnya sangat rendah, biasanya tidak melebihi 0,1 mgliter, kecuali pada perairan yang menerima buangan air rumah tangga dan industri tertentu, serta daerah pertanian yang mendapat pemupukan fosfat. Kandungan fosfat sekitar 0,05-0,02 mgliter sudah cukup mendukung kehidupan fitoplankton, tetapi pada kadar 20 mgliter akan menghambat pertumbuhan plankton Iis R, 2007. Senyawa fosfat dalam air alam atau air limbah umumnya dapat diklasifikasikan sebagai Anonim, 2010: 1. Orthophosphate Di daerah pertanian orthophosphate berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai melalui drainase dan aliran air hujan. 2. Fosfat terkondensasi seperti pyro, meta dan polyphosphate lainnya. Poliphosfat dapat memasuki sungai melalui buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. 3. Fosfat organik Fosfat organik terdapat dalam air buangan penduduk tinja dan sisa makanan. fosfat organik dapat pula terjadi dari orthophosphate yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat untuk pertumbuhannya. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Bentuk fosfat berasal dari berbagai 19 sumber. fosfat juga banyak terdapat di dasar sedimen dan lumpur-lumpur biologis, baik sebagai senyawa organik maupun anorganik Anonim, 2010. Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah, seperti pada air alam, pertumbuhan dan ganggang akan terhalang. Keadaan ini disebut oligotrop. Fosfor juga disebut sebagai nutrien bagi tumbuh-tumbuhan, oleh karena fosfor dapat menimbulkan percepatan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Bila pertumbuhannya terjadi secara berlebihan, misalnya tumbuhnya eceng gondok dan gulma air lainnya, maka keadaan ini dinamakan eutrofikasi. Sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestarian ekosistem perairan Anonim.2008.

2.7. Kalium