41
dari hari ke-16 dengan kepadatan sel 19.750.000 selmL hingga hari ke-21 dengan kepadatan sel 34.070.000 selmL yang menggunakan pengaduk sistem pompa.
Konsentrasi  CO
2
yang  dialirkan  melalui  gas  holder  mencapai  10  , namun demikian, dari hasil percobaan ini, chlorella sp. mampu beradaptsi dengan
kondisi  lingkungan  yang  baru,  dengan  kemampuannya  menangkap  CO
2
,  Hal  ini ditunjukkan dengan jumlah sel chlorella sp. yang terus meningkat dan warna hijau
chlorella sp. yang semain pekat. Serta kondisi pH dalam fotobioreaktor 1, 2 dan 3 sebesar  6,98;  7,21  dan  6,96  lampiran  2,  pH  yang  lebih  rendah  daripada  saat
inokulasi sebesar 8.
4.2. Pengukuran Ketersediaan Nutrien N, P, K Pada Fotobioreaktor Alga
Untuk  memperkaya  kandungan  nutrien  yang  sangat  dibutuhkan  dalam pertumbuhan  Alga  perlu  dilakukan  pemupukan  air  media.  Pupuk  merupakan
bahan  yang  mengandung  unsur-unsur  hara  yang  dibutuhkan  oleh  jasad  hidup, terutama Alga.
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran kadar nutrien N, P, K sebagai parameter  pendukung.  Penambahan  nutrien  pada  penelitian  ini,  dilakukan  pada
saat  pengkulturan  di  dalam  fotobioreaktor  dengan  kadar  50  gramkolam 50  mgliter  dan    selanjutnya  pengukuran  dilakukan  selama  selang  waktu
maksimal 7 hari.
42
Gambar  10. Kadar unsur hara Nitrogen-Nitrat pada sistem fotobioreaktor
Pada gambar 8 di atas kadar unsur hara nitrat, dapat dilihat bahwa kadar nitrogen-nitrat  hari  ke-1  pada  sistem  fotobioreaktor  1,  2,  dan  3  berturut-turut
sebesar 0,865; 1,075; 0,965 mgL, dan  kadar ini mengalami penurunan hingga hari  ke-5  pada  kolam  1,  2,  dan  3  berturut-turut  menjadi  sebesar  0,460;  0,750;
0,525 mgL, hal tersebut membuktikan adanya penyerapan kadar nitrogen-nitrat oleh alga dalam sistem fotobioreaktor 1, 2 dan 3 dari hari ke-1 hingga hari ke-5.
Untuk mengetahui besarnya nilai penyerapan kadar nitrogen-nitrat oleh alga dari hari ke-1 hingga hari ke-5 adalah dengan menghitung selisih kadar nitrogen-nitrat
pada  hari  tersebut,  dan  besarnya  penyerapan  kadar  nitrogen-nitrat  dari  hari  ke-1 hingga  hari  ke-5  berturut-turut  sebesar  0,405;  0,325;  0,440  mgL.  Besar  dan
kecilnya  penyerapan  kadar  nitrogen-nitrat  pada  ketiga  fotobioreaktor  sangat berkaitan  erat  dengan  jumlah  populasi  densitas  biomassa  alga  dalam  sistem
fotobioreaktor tersebut. Tingkat penyerapan kadar nitrogen-nitrat tertinggi hingga hari  ke-5  adalah  pada  fotobioreaktor  3  dengan  kepadatan    populasi  alga  sebesar
43
29.420.000  selmL,  kemudian  pada  fotobioreaktor  1  dengan  kepadatan  populasi alga  sebesar  29.240.000  selmL  dan  tingkat  penyerapan  terendah    pada
fotobioreaktor 2 dengan kepadatan sel sebesar 29.010.000 selmL. Pemantauan  terhadap  kadar  unsur  hara  nitrogen-nitrat  selanjutnya
dilakukan  dihari  ke-11  pada  fotobioreaktor  1,  2  dan  3.  Pada  grafik  gambar  8 terlihat adanya penurunan kadar ketersediaan nitrogen-nitrat dari hari ke-5 hingga
hari  ke-11,  besarnya  kadar    nitrogen-nitrat  dihari  ke-11  pada  fotobioreaktor  1,  2 dan 3 berturut-turut adalah 0,360; 0,410; 0,520 mgL. Hal ini pun membuktikan
bahwa  telah  terjadi  penyerapan  kadar  nitrogen-nitrat  oleh  alga  dalam  ketiga fotobioreaktor  dengan  besar  penyerapan  dari  hari  ke-5  hingga  hari  ke-11  adalah
0,100;  0,340;  0,005  mgL,  dengan  kepadatan  sel  berturut-turut  sebesar 43.880.000 selmL, 43.940.000 selmL dan 43.710.000 selmL.
Pada  grafik  gambar  8  dihari  ke-16  kadar  nitrogen-nitrat  terlihat  cukup besar,  jumlah ketersediaannya di dalam sistem fotobioreaktor 1,2, dan 3 berturut-
turut  adalah  1,680;  0,935;  1,515  mgL,  hal  ini  terjadi  karena  pada  hari  ke-11 setelah  dilakukan  pemantauan  terhadap  kadar  ketersediaan  nutrisi  ketiga
fotobioreaktor, dilakukan penambahan nutrisi pada ketiga fotobioreaktor sebanyak 100  mgL.  Selanjutnya  dilakukan  pemantauan  ketersediaan  nutrisi  nitrogen-
nitrat kembali dari hari ke-16 hingga hari ke-21. Dari hasil pengukuran diperoleh kadar  nitrogen  nitrat  dihari  ke-21  pada  fotobioreaktor  1,  2  dan  3  adalah  1,410;
1,160; 1,070 mgL. Pada  grafik  gambar  8  terlihat  penurunan  kadar  ketersediaan  nitrogen-
nitrat  dari  hari  ke-16  hingga  hari  ke-21  pada  fotobioreaktor  1,  2  dan  3  sebesar
44
0,270  mgL,  0,03  mgL  dan  0,445  dengan  kepadatan  sel  60.590.000  selmL, 34.070.000 selmL dan 56.920.000 selmL.
Kandungan nitrat dibawah 10 mgliter sudah cukup mendukung kehidupan alga.  Hal  ini  telah  membuktikan  betapa  pentingnya  unsur  hara  nitrogen-nitrat
sebagai pertumbuhan sel-sel alga.
Gambar  11. Kadar unsur hara Fosfor dalam Fosfat pada sistem fotobioreaktor
Pada gambar 9 di atas kadar unsur hara Fosfor, dapat dilihat bahwa kadar fosfor  hari  ke-1  pada  sistem  fotobioreaktor  1,  2,  dan  3  berturut-turut    sebesar
0,090; 0,070; 0,090 mgL, dan  kadar ini mengalami penurunan hingga hari ke-5 pada kolam 1, 2, dan 3 berturut-turut menjadi sebesar 0,070; 0,065; 0,080 mgL,
hal tersebut membuktikan adanya penyerapan kadar fosfor oleh alga dalam sistem fotobioreaktor  1,  2  dan  3  dari  hari  ke-1  hingga  hari  ke-5,  sehingga  besarnya
penyerapan  kadar  fosfor  dari  hari  ke-1  hingga  hari  ke-5  berturut-turut  sebesar 0,010; 0,005; 0,015 mgL. Tingkat penyerapan kadar fosfor tertinggi hingga hari
ke-5  adalah  pada  fotobioreaktor  3  dengan  kepadatan    populasi  alga  sebesar
45
29.420.000  selmL,  kemudian  pada  fotobioreaktor  1  dengan  kepadatan  populasi alga  sebesar  29.240.000  selmL  dan  tingkat  penyerapan  terendah    pada
fotobioreaktor 2 dengan kepadatan sel sebesar 29.010.000 selmL. Pada hari ke-11 kadar  fosfor  pada  ketiga  fotobioreaktor  menjadi  0,04;  0,06  dan  0,07  mgL
dengan  kepadatan  sel  43.880.000  selmL,  43.940.000  selmL  dan  43.710.000 selmL.
Pada  grafik  gambar  9  dihari  ke-16  kadar  fosfor  terlihat  cukup  besar, jumlah  ketersediaannya  di  dalam  sistem  fotobioreaktor  1,2,  dan  3  berturut-turut
adalah 0,110; 0,130; 0,120 mgL, hal ini terjadi karena pada hari ke-11 setelah dilakukan  pemantauan  terhadap  kadar  ketersediaan  nutrisi  ketiga  fotobioreaktor,
dilakukan penambahan nutrisi pada ketiga fotobioreaktor sebanyak 100 mgL. Pada  grafik  gambar  9  terlihat  penurunan  kadar  ketersediaan  fosfor  dari
hari ke-16 hingga hari ke-21 pada fotobioreaktor 1, 2 dan 3 sebesar 0,080 mgL, 0,1  mgL  dan  0,1  dengan  kepadatan  sel  60.590.000  selmL,  34.070.000  selmL
dan 56.920.000 selmL. Nilai  fosfor  dalam  media  kultur  tidak  melebihi  nilai  0,100  mgliter
gambar  9.  Kebutuhan  fosfor  tetap  sangatlah  pokok,  dimana  90  fosfor  yang masuk  dalam kolam alga melalui pemupukan akan berkurang setelah satu minggu
Iis R, 2007.
46
Gambar  12. Kadar unsur hara Kalium pada sistem fotobioreaktor
Pada  gambar  10  di  atas  kadar  unsur  hara  kalium,  dapat  dilihat  bahwa kadar  kalium  hari  ke-1  pada  sistem  fotobioreaktor  1,  2,  dan  3  berturut-turut
sebesar 3,750; 3,960; 3,860 mgliter. Nilai ini berkurang hingga hari ke-5 pada kolam  1,  2,  dan  3  berturut-turut  menjadi  sebesar  3,602;  3,266;  3,508  mgliter
dengan kepadatan sel 29.240.000 selmL, 29.010.000 selmL, 29.420.000 selmL. Pada hari ke-11 kadar kalium pada ketiga fotobioreaktor menjadi 3,525; 3,004 dan
2,939  mgL  dengan  kepadatan  sel  43.880.000  selmL,  43.940.000  selmL  dan 43.710.000 selmL.
Pada  grafik  gambar  10  dihari  ke-16  kadar  kalium  terlihat  cukup  besar, jumlah  ketersediaannya  di  dalam  sistem  fotobioreaktor  1,2,  dan  3  berturut-turut
adalah 3,857; 5,385; 4,570 mgL, hal ini terjadi karena pada hari ke-11 setelah dilakukan  pemantauan  terhadap  kadar  ketersediaan  nutrisi  ketiga  fotobioreaktor,
dilakukan penambahan nutrisi pada ketiga fotobioreaktor sebanyak 100 mgL.
47
Pada grafik gambar 10 terlihat penurunan kadar ketersediaan kalium dari hari ke-16 hingga hari ke-21 pada fotobioreaktor 1, 2 dan 3 menjadi sebesar 3,624
mgL,  4,195  mgL  dan  3,178  mgL  dengan  kepadatan  sel  60.590.000  selmL, 34.070.000 selmL dan 56.920.000 selmL.
Alga  hanya  membutuhkan  unsur  hara  kalium  dalam  jumlah  yang  sangat kecil,  tampak  pada  grafik  gambar  10  bahwa  kadar  kalium  masih  di  atas  kadar
nitrat  dan  fosfor.    Dengan  adanya  penambahan  nutrisi  sebesar  100  mgliter, hingga  hari  ke-21  ketersediaan  unsur  hara  kalium  pada  ke  tiga  sistem
fotobioreaktor tidak berkurang melainkan bertambah sebesar 3,857; 5,385; 4,570. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan unsur hara kalium pada ke tiga sistem
fotobioreaktor.  Unsur  kalium  dibutuhkan  dalam  pembentukan  protein  dan karbohidrat serta resistensi terhadap penyakit.
4.3. Pengukuran    Gas  CO