Pengukuran Gas CO Penambatan karbon dioksida dan pengaruh densitas alga air tawar (Chlorella Sp) pengurangan emisi karbon Dioksida

47 Pada grafik gambar 10 terlihat penurunan kadar ketersediaan kalium dari hari ke-16 hingga hari ke-21 pada fotobioreaktor 1, 2 dan 3 menjadi sebesar 3,624 mgL, 4,195 mgL dan 3,178 mgL dengan kepadatan sel 60.590.000 selmL, 34.070.000 selmL dan 56.920.000 selmL. Alga hanya membutuhkan unsur hara kalium dalam jumlah yang sangat kecil, tampak pada grafik gambar 10 bahwa kadar kalium masih di atas kadar nitrat dan fosfor. Dengan adanya penambahan nutrisi sebesar 100 mgliter, hingga hari ke-21 ketersediaan unsur hara kalium pada ke tiga sistem fotobioreaktor tidak berkurang melainkan bertambah sebesar 3,857; 5,385; 4,570. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan unsur hara kalium pada ke tiga sistem fotobioreaktor. Unsur kalium dibutuhkan dalam pembentukan protein dan karbohidrat serta resistensi terhadap penyakit.

4.3. Pengukuran Gas CO

2 yang Keluar dan O 2 yang dihasilkan pada Sistem Fotobioreaktor Salah satu tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui kemampuan alga pada sistem fotobioreaktor dalam menyerap gas CO 2 yang diberikan, melalui proses fotosintesis. Konsentrasi gas CO 2 dan O 2 yang keluar dari rangkaian sistem fotobioreaktor diukur sebanyak 2 kali sehari, yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 15.00 WIB. Pengukuran pada pukul 09.00 WIB dilakukan untuk mengetahui perubahan konsentrasi CO 2 selama 24 jam hingga pukul 09.00 WIB pada hari berikutnya dan pengukuran pada pukul 15.00 WIB dilakukan untuk mengetahui perubahan konsentrasi O 2 saat pagi hari pada pukul 09.00 WIB dan saat sore hari pada pukul 15.00 WIB dihari yang sama, yang menandakan telah terjadi proses fotosintesis dalam sistem fotobioreaktor. Dari data lampiran 2 dan grafik di 48 bawah ini, terlihat perubahan nilai konsentrasi O 2 pada pagi hari dan konsentrasi O 2 pada sore hari. Gambar 13. Jumlah CO 2 yang keluar dan O 2 pada sistem fotobioreaktor 1 Gambar 14. Jumlah CO 2 yang keluar dan O 2 pada sistem fotobioreaktor 2 49 Gambar 15. Jumlah CO 2 yang keluar dan O 2 pada sistem fotobioreaktor 3 Pada gambar di atas 11, 12, 13, terlihat bahwa terdapat perubahan nilai O 2 saat pagi hari dan sore hari. Contohnya pada hari ke-6 nilai konsentrasi O 2 yang keluar dari sistem fotobioreaktor alga 1 saat pagi hari sebesar 20,900 dan saat sore hari sebesar 23,800, berarti telah terjadi kenaikan sebesar 2,900. Adanya perubahan konsentrasi O 2 saat pagi hari dan sore hari, dimana nilai konsentrasi O 2 saat pagi hari akan cenderung lebih kecil dibandingkan nilai konsentrasi O 2 saat sore hari, membuktikan bahwa telah terjadi proses fotosintesis pada sore hari dengan bantuan sinar matahari. Perubahan yang cukup besar ini pun membuktikan, bahwa intensitas cahaya matahari saat sore hari yang dibutuhkan oleh alga dalam melakukan fotosintesis sangat baik. Contoh lainnya, dimana perbedaan nilai konsentrasi O 2 saat pagi hari dan sore hari tidak terlalu terlihat adalah pada sistem fotobioreaktor 3 di hari ke-21. Nilai O 2 saat pagi hari sebesar 20,900 dan saat sore hari sebesar 21,000 , sehingga selisih kenaikan konsentrasi O 2 saat pagi hari dan sore hari sebesar 0,100. Hal ini pun terjadi pada sitem fotobioreaktor 1 dan 2 di hari ke-21, dimana selisih konsentrasi O 2 saat 50 pagi hari dan sore hari tidak terlalu signifikan. Besarnya selisih konsentrasi O 2 pada fotobioreaktor 1 dan 2 berturut-turut sebesar 0,900 dan 0,200. Besar dan kecilnya perbedaan nilai konsentrasi O 2 saat pagi hari dan sore hari sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari pada hari tersebut. Lain halnya dengan nilai konsentrasi CO 2, pada gambar 11, 12, 13 nilai konsentrasi CO 2 yang keluar saat pagi hari berbanding terbalik dengan nilai O 2 yang keluar saat pagi hari. Begitu juga nilai konsentrasi CO 2 dan O 2 pada sore hari. Nilai konsentrasi CO 2 yang keluar saat pagi hari akan lebih besar dibandingkan dengan nilai konsentrasi CO 2 yang keluar saat sore hari. Contohnya pada hari ke-4, sistem fotobioreaktor 1, nilai konsentrasi CO 2 yang keluar saat pagi hari sebesar 1,950 dan saat sore hari sebesar 0,850, telah terjadi penurunan sebesar 1,100. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi proses penambatan CO 2 melalui proses fotosintesis. Pada saat terjadi proses penambatan CO 2 di sore hari, maka akan sedikit CO 2 yang keluar dari sistem fotobioreaktor dan dihasilkan O 2 sebagai hasil samping dari pembentukan glukosa melalui proses fotosintesis. Hal ini pula yang membuktikan nilai CO 2 yang keluar saat sore hari akan berbanding terbalik dengan nilai O 2 yang keluar saat sore hari.

4.4. Efisiensi Penyerapan CO