Latar Belakang Penambatan karbon dioksida dan pengaruh densitas alga air tawar (Chlorella Sp) pengurangan emisi karbon Dioksida

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemanasan global merupakan isu terhangat pada saat ini. Salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisa isu pemanasan global adalah bertambahnya gas rumah kaca, terutama gas CO 2 , secara cepat akibat kegiatan manusia. Sejauh ini berbagai upaya telah mulai dilakukan oleh manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti program penanaman kembali reboisasi, penghematan energi, penggunaan energi baru dan terbarukan, dan pemanfaatan berbagai teknologi penambatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage CCS A. Setiawan, 2008. Mikroalga sebagai tumbuhan mikroskopis bersel tunggal yang hidup di lingkungan perairan, tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi dan nutrien anorganik seperti CO 2 , komponen nitrogen terlarut dan fosfat. Kemampuan fitoplankton mikroalga untuk berfotosintesis, seperti tumbuhan darat lainnya, dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menyerap CO 2. Selain potensinya yang besar sebagai sumber bahan baku energi baru dan terbarukan, mikroalga fitoplankton juga dapat berperan dalam menurunkan emisi gas CO 2 di atmosfer. . Diketahui bahwa persamaan reaksi adalah sebagai berikut : 6H 2 O + 6CO 2 + cahaya → C 6 H 12 O 6 glukosa + 6O 2 2 Berdasarkan persamaan reaksi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa jumlah CO 2 yang dipakai oleh fitoplankton untuk fotosintesis adalah sebanding dengan jumlah materi organik C 6 H 12 O 6 glukosa yang dihasilkan. Alasan utama pemilihan fitoplankton sebagai biota yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengurangi emisi CO 2 adalah karena meskipun jumlah biomassa fitoplankton hanya 0,05 biomassa tumbuhan darat, namun jumlah C yang dapat digunakan dalam proses fotosintesis sama dengan jumlah C yang difiksasi oleh tumbuhan darat. Selain itu sistem kultur alga mampu menghilangkan CO 2 dari cerobong asap dimana untuk keperluan itu diperlukan budidaya alga berupa fotobioreaktor. Dengan teknologi fotobioreaktor ini, tingkat produktivitas alga dapat ditingkatkan menjadi 2 hingga 5 kali lebih tinggi dari kondisi normalnya A. Setiawan, 2008. Gas CO 2 yang keluar dari cerobong asap selanjutnya dapat langsung disambungkan ke fotobioreaktor dan dimanfaatkan oleh alga untuk pertumbuhannya melalui mekanisme fotosintesis. Dalam kegiatan penelitian ini, jenis fitoplankton yang dibudidayakan dipilih berdasarkan pada kelimpahannya di perairan tawar Indonesia dan kecepatan tumbuhnya. Berdasarkan pada kedua kriteria ini maka dipilihlah Chlorella sp. sebagai spesies yang diuji coba.

1.2. Rumusan Masalah