19
sumber. fosfat juga banyak terdapat di dasar sedimen dan lumpur-lumpur biologis, baik sebagai senyawa organik maupun anorganik Anonim, 2010.
Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah, seperti pada
air alam, pertumbuhan dan ganggang akan terhalang. Keadaan ini disebut oligotrop. Fosfor juga disebut sebagai nutrien bagi tumbuh-tumbuhan, oleh karena
fosfor dapat menimbulkan percepatan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Bila pertumbuhannya terjadi secara berlebihan, misalnya
tumbuhnya eceng gondok dan gulma air lainnya, maka keadaan ini dinamakan eutrofikasi. Sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu
sangat berbahaya bagi kelestarian ekosistem perairan Anonim.2008.
2.7. Kalium
Kalium diserap dalam bentuk K
+
. Salah satu sumber kalium adalah pupuk. Kalium terdapat didalam sel-sel yaitu sebagai ion-ion didalam cairan sel. Sebagai
ion didalam cairan sel, kalium berperan dalam melaksanakan turgor yang disebabkan oleh tekanan osmotis.
Ion kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang. Bila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan terhenti.. Kalium
berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka kalium akan cepat ditarik, oleh sebab itu
kalium mudah bergerak mobile. Dalam proses fotosintesis, kalium berfungsi membantu membuka dan menutup stomata Knauss dan Porter, 1964.
20
Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang baik
sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu.. Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau menggabus, hal ini disebabkan
kadar lengasnya yang lebih rendah. Menurut penyelidikan mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti pada rosela, kapas dan
rami, dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebih panjang Anonim, 2010.
2.8. Derajat Keasaman pH
pH didalam suatu perairan menjadi salah satu faktor penentu pada kebanyakan proses alami, yang merupakan sebuah komponen kritis dalam sebuah
sistem biologis dan memegang peranan penting dalam pengukuran kualitas air lainnya.
Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas biologis misalnya fotosintesis dan respirasi organisme, suhu, serta mineral dalam perairan.
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 kriteria mutu air didasarkan pada kelas-kelasnya. Perairan dengan pH 6-9 termasuk pada kelas I, II
dan III, perairan dengan pH 5-9 termasuk pada kelas IV. Pembagian kelas ini didasarkan atas fungsi dari air itu sendiri. Kelas IV merupakan kelas yang dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industry dan pembangkit listrik tenaga air. Berdasarkan pembagian kelas tersebut, maka
perairan dengan pH 5-9 termasuk perairan produktif untuk pertumbuhan alga. Kisaran normal pH air untuk kehidupan algae berkisar antara 5-6. Nilai pH air
21
dapat menurun karena proses respirasi dan pembusukan zat-zat organik Ricki .M, 2005.
2.9. Spektrometri