Dengan vonis bebasnya Pimred Majalah Playboy, bagaimana tanggapan ustad? Ada keterlibatan atau konspirasi pihak asing, ustad ? Satu misi dari Amerika Serikat untuk merusak moral bangsa juga, ustad? Walaupun namanya di ganti ustad, bukan Playboy ?

di follow up sehingga didesak-desak terus sehingga pada puncaknya adalah terjadi gerakan-gerakan 1 juta umat yang dikomandoi oleh MUI dan ormas-ormas Islam, dan itu real terjadi semenjak itu, memang sudah menunjukkan bahwa secara proses demokrasi, tidak ada lagi alasan bagi eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk memperlambat dari pengesahan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi ini. Seperti itu, karena yang menolak RUU APP ini sebagian kecil - sangat kecil, bahkan mereka itu tidak bisa atau tidak memiliki keinginan yang jelas untuk memperbaiki moral bangsa, bahkan mengkait-kaitkannya dengan agenda-agenda asing lagi, cenderung nilai politisnya lebih besar mereka yang menolak, seharusnya ini berjalan, tapi jadi sampai saat sekarang ini, memang belum juga di realisasikan dan belum disahkan RUU, tapi saya sudah memantau terus perkembangan terakhir. Saat sekarang ini sudah ada di pihak pemerintah untuk dikaji oleh pemerintah dalam arti sudah dilempar ke DPR dan sudah masuk ditangan pemerintah. Untuk pengesahan ataupun apanya sekarang tinggal pemerintah yang mengkaji. Jadi kita sudah sebenarnya bagi FPI itu sendiri adalah salah satu langkah yang maju dan baik. Adapun itu undang-undang mau disahkan atau tidak, itu tidak akan menjadi alasan buat FPI untuk melakukan amar makruf nahi munkar, kita terus memantau. T: Dengan vonis bebasnya Pimred Majalah Playboy, bagaimana tanggapan ustad? J: Ya itu catatan preseden buruk bagi penegakkan hukum di negeri ini. Itu menjadi catatan di benak aktivis hukum di negeri, ternyata setingkat Playboy saja tidak mampu mereka untuk putuskan mana yang salah dan mana yang benar, tidak bisa Jadi lagi-lagi alasan milik Amerika Serikat demi Amerika Serikat sehingga hukum kita tidak dijalankan ini yang saya sebutkan mana yang akan disalah-salahkan kalau nantinya masyarakat atau mereka tidak ada lagi jalur-jalur hukum yang prosedural, yang seharusnya aparat hukum yang melakukan, ternyata aparat hukum melegalkan, semuanya sudah tahu tentang majalah Playboy, bagaimana? Lihat isinya juga terbukti, lagi-lagi hal ini membuat orang hanya bisa bercerita pada taraf-taraf wacana saja, diwacanakan lagi, tidak pernah ada yang real, sama halnya dengan Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. T: Ada keterlibatan atau konspirasi pihak asing, ustad ? J: Konpirasinya jelas, keputusannya itu merupakan intervensi pihak asing lebih dominan, Amerika Serikat tidak akan membiarkan kalau majalahnya itu dikatakan bersalah di negeri ini. Dan Amerika Serikat menganggap Majalah Playboy produk mereka, jadi dengan menutup majalah Playboy itu, menutup produk Amerika Serikat di Indonesia. Jadi dengan cara apupun mereka akan melakukan. T: Satu misi dari Amerika Serikat untuk merusak moral bangsa juga, ustad? J: Jelas itu termasuk design misi mereka, jadi kita tidak melihat, kalau kita melihat dari sisi apa namanya, aspek hukum sudah jelas mereka melakukan konspirasi, yang kedua kita melihat majalah Playboy ini dia merupakan simbol, simbol pornografi dunia, karena ia sifatnya sudah mendunia, artinya semua orang tahu. Kalau disebut majalah Playboy adalah majalah porno milik Amerika terbesar. T: Walaupun namanya di ganti ustad, bukan Playboy ? Sekalipun orang lain tidak tahu, orang lain tidak pernah, selama ini kan di Indonesa tidak ada Playboy, ada juga “liar”, kalau liar itu tidak masalah, karena memang tidak ada, tapi jika sekarang dilegalkan menjadi bagian dari republik ini, nama tersebut sudah merupakan nama bagian daripada pornografi, sudah bagian dari pornografi dunia. Itu bukan hanya diakui oleh orang Indonesia, tapi diakui juga oleh masyarakat Internasional. Jadi ironis dan tragis jika ada orang yng tidak lagi mengakui atau tidak menganggap majalah Playboy itu sebagai produk pornografi, itu aneh, aneh luar biasa Nah daripada itu ini adalah suatu konspirasi tingkat tinggi untuk merusak moral daripada bangsa Indonesia. Dan mereka itu teroris, mereka teroris moral, yang seharusnya hukumannya itu jelas, saya rasa itu. T: Kenapa Majalah Playboy saja yang dilaporkan oleh FPI, ustad?