b. Bagaimana sikap respon afektif mahasiswa Program Studi Siyasah
Syar’iyyah UIN Jakarta terhadap gerakan yang bertujuan menegakkan syariat yaitu memerangi dan mencegah maraknya Pornografi dan Pornoaksi dalam
media massa? c.
Apakah ada dampak atau kecenderungan bertindak respon konatif mahasiswa Program Studi Siyasah Syar’iyyah UIN Jakarta terhadap aksi FPI
yang melakukan aksi pengrusakan di Gedung Asean Aceh Fertilezer AAF, tempat pengelola penerbit majalah Playboy dan bebasnya Pimpinan Redaksi
Majalah Playboy Erwin Arnada dari jeratan hukum?
C. Tujun dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan mahasiswa Program Studi Siyasah Syar’iyyah UIN Jakarta tentang Pornografi dan Pornoaksi dan
organisasi masyarakat Islam yaitu Front Pembela Islam FPI yang bertujuan memperjuangkan dan menegakkan syariat.
b. Untuk mengetahui sikap mahasiswa Program Studi Siyasah Syar’iyyah UIN
Jakarta terhadap aksi atau Gerakan Front Pembela Islam FPI c.
Untuk mengetahui dampak atau kecenderungan bertindak mahasiswa Program Studi Siyasah Syar’iyyah UIN Jakarta terhadap aksi atau gerakan FPI.
Adapun manfaat dari hasil penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis, untuk mengetahui respon mahasiswa Program Studi Siyasah
Syar’iyyah UIN Jakarta terhadap gerakan Front Pembela Islam FPI dalam penegakkan syariat Islam.
b. Bagi FPI, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
bahan masukan dalam mengembangkan FPI sebagai Ormas Islam yang tetap istiqomah menegakkan syariat Islam sesuai dengan visi dan misi serta
Ketetapan Munas I FPI tentang Asasi Perjuangan FPI.
D. Tinjauan Pustaka
Untuk menunjang penulisan skripsi ini, dan sebagai bahan untuk mendukung penulisan skripsi ini maka beberapa literatur diantaranya adalah bersumber dari tesis
dan buku-buku yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, yaitu: 1.
“Konsep Dakwah dalam Memerangi Pornografi” Secara Konseptual dan
Faktual Tesis, Hj. Lilih Rahmawati.
14
Memberikan pandangan yang jelas mengenai pornografi dalam perspektif Islam yang merujuk pada seks yang ada dalam al Qur’an dan
Hadits. Menciptakan opini dalam masyarakat bahwa pornografi itu sebuah kemunkaran dan harus diperangi secara bersama-sama. Adalah membuat
payung hukum yaitu RUU anti pornografi bagi seluruh perundang-undangan yang mengatur tentang pornografi agar mudah teratasi. Konsep dakwah dalam
14
Lilih Rahmawati, “Konsep Dakwah dalam Memerangi Pornografi, Secara Konseptual dan
Faktual,” Tesis S2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.
memberantas pornografi secara faktual meliputi: melakukan kampanye pernikahan usia dini guna melindungi generasi muda dan prilaku seks bebas
yang merupakan akses dari pornografi. Memberikan pendidikan seks secara benar berdasarkan norma-norma agama, budaya dan kesehatan, menyadarkan
lewat membangkitkan kontrol terhadap ruang edar pornografi terutama media massa baik elektronik maupun cetak, adanya sebuah harmonisasi tindakan
antara Ulama da’i dan pemerintah dalam memerangi pornografi secara utuh sehingga terjadi kesamaan tindakan.
2.
“Gerakan Dakwah Organisasi Islam di Indonesia” studi atas FPI periode
1998-2003 Tesis, Eneng Purwanti.
15
Melihat FPI dari latar belakang berdirinya, adanya penderitaan panjang umat Islam Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil
maupun militer akibatnya banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa, adanya kemunkaran dan kemaksiatan yang semakin
merajalela di seluruh sektor kehidupan, adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat Islam. Cara-cara
diplomatis sebelum melakukan aksinya, kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan juklak yang diterapkan.
3.
“Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar” karya Al-Habib Rizieq bin
Husein Shihab.
16
15
Eneng Purwanti, “Gerakan Dakwah Organisasi Islam di Indonesia” studi atas FPI periode
1998-2003,” Tesis S2 Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.
Berisi tentang pergerakan-pergerakan Front Pembela Islam dalam menegakkan Syariat Islam, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang
berlandaskan al Qur’an dan Hadits. Salah satu tujuan Front Pembela Islam yang disingkat FPI adalah suatu organisasi yang memperjuangkan Islam.
Penegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah tujuan pokok yang ditanamkan dalam organisasi ini.
4.
“Front Pembela Islam FPI disalah pahami” karya Alip Purnomo.
17
Berisi tentang cara-cara FPI yang dianggap dalam pemberantasan maksiat banyak masyarakat cara-cara yang ditempu FPI tidak bernilai atas
asas-asas keislaman. Menghancurkan tempat-tempat maksiat, menangkap bandar judi, menutup tempat-tempat prostitusi, diskotik dan lain-lainnya. Di
dalam buku ini dibentangkan bahwa FPI dalam melaksanakan aksinya memang terlihat keras, namun cara kekerasan diperbolehkan dalam kondisi
tertentu. Kekerasan adalah cerminan dari 2 dua sikap yaitu, yang pertama: cerminan dari kekerasan sikap dan kebengisan hati dan kedua cerminan dari
ketegaran sikap dan ketegaran prinsip. Untuk yang pertama jelas dilarang karena bertolak belakang dengan prinsip kelembutan yang diajarkan Islam.
Sedangkan untuk yang kedua, sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kelembutan karena ia merupakan tindak lanjut dari proses amar ma’ruf nahi
16
Al- Habib Rizieq bin Syihab, Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2004.
17
Alip Purnomo, FPI Disalahfahami. Jakarta: Mediatama Indonesia, 2003.
munkar kelembutan yang tidak terselesaikan. Jadi menurut organisasi ini yang
dipimpin oleh Al-Habib Rizieq bin Husein Shihab keras dan lembut adalah masalah teknis dalam melakukan dakwah fi sabilillah.
5.
“Habib dan Playboy” karya Al-Habib Rizieq bin Husein Shihab.
18
Berisi tentang perlawanan dan peperangan menumpas habis pornografi dan pornoaksi di Indonesia. Segala tindakan yang berbau pornografi dan
pornoaksi harus dituntaskan. Dan buku ini berisi perlawanan Al-Habib Rizieq bin Husein Shihab
dengan Pimpinan Redaksi Majalah Playboy Erwin Arnada dalam memerangi pornografi dan pornoaksi.
Dari beberapa kajian para pakar hukum dan para ulama yang telah dipaparkan di atas, belum ada satu karya ilmiah yang membahas secara tuntas mengenai respon
tanggapan suatu aksi dari suatu Organisasi Masyarakat Islam yang bertujuan untuk menegakkan Syariat Islam, dan disamping itu objek kajian itu diambil suatu sampel
adalah mahasiswa yang sebagian besar mempunyai latar belakang pendidikan ilmu agama yang diterimanya di pondok pesantren atau madrasah. Dimana dasar agama
yang diterimanya di bangku pendidikan tingkat atas SLTAMA dan dilanjutkan di perkuliahan, akan menjadikan mahasiswa yang mengerti dan memahami syariat
hukum Islam disertai dengan perintah ber- amar makruf nahi munkar dan cara penegakkan serta penerapannya. Berkaitan dengan hal diatas maka penulis ingin
18
Al- Habib Rizieq bin Syihab, Habib dan Playboy Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2004.
mengetahui, apakah tindakan FPI dalam upaya penegakkan amar makruf nahi munkar
sudah sesuai dengan pemahaman mereka yang mereka terima di madrasah dan pondok pesantren dan apakah sesuai dengan yang dikehendaki oleh ajaran syariat
Islam. Untuk itu skripsi ini membahas masalah respon tanggapan mahasiswa program studi Jinayah Siyasah, dengan konsentrasi Siyasah Syar’iyyah UIN Jakarta.
E. Metode Penelitian