Visi dan Misi Struktur Organisasi

ma’ruf nahi munkar, sehingga diharapkan agar senantiasa dapat berada di garis terdepan untuk melawan dan memerangi kebathilan bab I pasal I ART FPI. Disebut Pembela, dengan harapan agar senantiasa bersikap proaktif dalam melakukan pembelaan terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan bab I pasal 2 ART FPI. Adapun kata Islam menunjukkan bahwa perjuangan FPI harus berjalan diatas ajaran Islam yang benar lagi mulia bab I pasal 3 ART FPI. Jadi jelas bahwa pemberian nama organisasi dengan Front Pembela Islam adalah sebagai identitas perjuangan, yang dengan membaca atau mendengar namanya saja, maka dapat dipastikan organisasi ini siap berada di barisan terdepan untuk menegakkan syariat Islam.

C. Visi dan Misi

Sebagaimana yang tercantum didalam ketetapan Munas I FPI 70 tentang asas perjuangan FPI, sesuai dengan latar belakang pendiriannya, maka FPI mempunyai sudut pandang yang menjadi kerangka berpikir organisasi visi, bahwa penegakan amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satunya solusi untuk menjauhkan kezhaliman dan kemunkaran. Tanpa penegakkan amar maruf nahi munkar, mustahil kezhaliman dan kemunkaran akan sirna dari kehidupan umat manusia di dunia. FPI bermaksud menegakkan amar maruf nahi munkar secara kaffah di segenap sektor kehidupan, dengan tujuan menciptakan umat sholeh yang hidup dalam 70 TAP 04 MNS-1 FPI SYA 1424 H baldah thoyyibah , dengan limpahan keberkahan dan keridhoan Allah Azza Wa Jalla Insya Allah 71 inilah misi FPI. Dalam menegakkan amar maruf 72 FPI mengutamakan metode lembut dengan langkah mengajak dengan hikmah ilmu dan amal, memberi mauizhoh hasanah nasehat yang baik dan berdiskusi dengan cara yang terbaik. Dalam menegakkan nahi munkar, FPI mengutamakan metode tegas dengan langkah menggunakan kekuatan kekuasaan bila mampu, jika langkah pertama tidak mampu, menggunakan lisan pena, bila kedua langkah tadi tidak mampu, menggunakan hati yang tertuang dalam ketegasan sikap. Jadi, Visi-Misi FPI adalah penegakkan amar ma’ruf nahi munkar untuk penerapan syariat islam secara kaffah.

D. Struktur Organisasi

FPI berkedudukan dan berkantor pusat di Ibukota Jakarta dengan wilayah dan cabang-cabang di Propinsi, Kabupaten, Kotamadya, dan Kecamatan di seluruh Indonesia. Sebagaimana tercantum dalam bab IV ADART FPI, struktur organisasi FPI adalah sebagai berikut: 1. DPP Dewan Pimpinan Pusat di tingkat pusat 2. DPD Dewan Pimpinan Daerah di tingkat propinsi 3. DPW Dewan Pimpinan Wilayah di tingkat kabupaten dan kotamadya 4. DPC Dewan Pimpinan Cabang di tingkat kecamatan 5. POSKO Pos Komando di tingkat kelurahan 71 Al Habib M. Rizieq Syihab, Op. Cit.,h. 25. 72 Lihat al Habib M. Rizieq Syihab, Dialog FPI : Amar Ma’ruf Nahi Munkar , Jakarta : CV Ibnu Sidah, 2004, h. 130 6. DPF Dewan Perwakiln Front di luar negeri Sedangkan struktur kepemimpinan FPI tersusun dalam dua komponen pimpinan: Majelis Syura dan Majelis Tanfidzi. Majelis Syura adalah dewan tertinggi Front yang dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorang sekretaris. Ketua Majelis Syura dalam melaksanakan tugasnya di dampingi lima wakil ketua yang masing-masing adalah ketua Dewan Tinggi Front. Dewan Tinffo Front ada 5 lima: 1. Dewan Syariat 2. Dewan Kehormatan 3. Dewan Pembina 4. Dewan Penasehat 5. Dewan Pengawas Majelis Tanfidzi adalah Badan Pengurus Harian. Di tingkat pusat pasal 62 ART FPI, dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dibantu oleh beberapa orang ketua dan seorang Sekretaris Jenderal yang dibantu oleh beberapa orang sekretaris serta seorang Bendahara Ahli yang dibantu oleh beberapa orang bendahara. FPI memiliki 12 dua belas Departemen, yaitu: 1. Departemen Agama: membawahi masalah ibadah, dakwah dan fatwa 2. Departemen Luar Negeri: membawahi urusan luar negeri 3. Departemen Dalam Negeri: membawahi urusan dalam negeri 4. Departemen Bela Negara dan Jihad : membawahi masalah pertahanan, keamanan, dan jihad 5. Departemen Sosial, Politik, Hukum, dan HAM : membawahi masalah sosial, politik, hukum dan HAM 6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: membawahi masalah pendidikan dan kebudayaan 7. Departemen EKUIN: membawahi masalah ekonomi, keuangan dan industri 8. Departemen Riset dan Teknologi: membawahi masalah riset dan teknologi 9. Departemen Pangan: membidangi masalah pertanian dan peternakan 10. Departemen KESRA: membawahi masalah pembangunan lingkungan dan kesehatan 11. Departemen Penerangan: membawahi masalah urusan penerangan dan informasi 12. Departemen Kewanitaan: membidangi urusan kewanitaan dan anak-anak FPI juga memiliki 4 empat Badan Khusus, yaitu: 1. BIF Badan Investigasi Front. BIF memiliki dua divisi : Divisi Intelijen dan Divisi Pencari Fakta 2. BTF Badan Anti-Teror Front 3. BPF Badan Pengkaderan Front 4. BAF Badan Ahli Front FPI memiliki 4 empat Lembaga Otonom, yaitu : 1. LPMF Lembaga Pemantau Maksiat Front 2. LDF Lembaga Dakwah Front 3. LEF Lembaga Ekonomi Front 4. LBHF Lembaga Bantuan Hukum Front Selain itu, FPI memiliki 4 empat anak organisasi, yaitu : 1. LPI Laskar Pembela Islam 2. MPI Mujahid Pembela Islam 3. SPF Serikat Pekerja Front 4. FMI Front Mahasiswa Islam Keberadaan Departemen, Badan Khusus, Lembaga Otonom dan Anak Organisasi dalam FPI disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga jumlahnya bisa berkurang dan bisa pula bertambah dari yang disebutkan di atas, artinya tidak semua bagian dari struktur organisasi ini dapt berjalan sebagaimana mestinya.

E. Doktrin dan Strategi Penegakkan Syariat Islam