Perbandingan Return Pembiayaan Mudharabah pada Usaha Sebelum dan

67 Tabel di atas menunjukkan pembiayaan yang dilakukan dengan pendampingan. Pada bulan pertama nasabah yang dibiayai dengan pembiayaan mudharabah tersebut telah menunjukkan adanya pengaruh pendampingan. Pengembalian pokok dilakukan melebihi perhitungan yang artinya nasabah mempunyai kemampuan lebih untuk dapat mengembalikan pokok pembiayaan melebihi perhitungan. Pada pembiayaan ini terlihat adanya pengaruh yang besar yang diberikan oleh kegiatan pendampingan pada peningkatan return pengembalian pada pembiayaan mudharabah. Walaupun pada bulan April dan Juli tidak memberikan pengembalian baik pokok maupun bagi hasil, namun nasabah dapat mengembalikan angsuran pokok pembiayaan dengan nominal melebihi perhitungan dan melunasi beserta bagi hasilnya dua bulan lebih awal.

b. Perbandingan Return Pembiayaan Mudharabah pada Usaha Sebelum dan

Sesudah Pendampingan Setelah dijelaskan perbandingan dua pembiayaan mudharabah dengan pendampingan dan non-pendampingan, maka berikut akan dijelaskan perbandingan satu pembiayaan mudharabah sebelum dan sesudah dilakukannya pendampingan. Pembiayaan mudharabah ini diberikan BMT Ta’awun pada usaha tekstil usaha yang sama dengan contoh sebelumnya, namun dengan pembiayaan yang baru dengan plafon sebesar Rp. 50.000.000,-, jangka waktu pengembalian 9 bulan terhitung sejak bulan Februari 2010 hingga November 68 2010, nisbah bagi hasil 32,5 untuk BMT, pengembalian pokok pembiayaan dilakukan tiga bulan sekali. Tabel 4.4 Return Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah sebelum dan sesudah Pendampingan Bulan Pengembalian Pokok BASIL Pendampingan Maret 2010 Rp. Rp. TIDAK April 2010 Rp. Rp. TIDAK Mei 2010 Rp. Rp. 2.000.000,- TIDAK Juni 2010 Rp. Rp. 3.000.000,- YA 69 Juli 2010 Rp. Rp. YA Agustus 2010 Rp. 11.000.000,- Rp. YA September 2010 Rp. 21.666.700,- Rp. 2.000.000,- YA Oktober 2010 Rp. Rp. YA November 2010 Rp. 21.333.300,- Rp. 8.833.300,- YA Sumber: Data Primer Diolah Pada tiga bulan pertama pembiayaan ini, BMT Ta’awun belum memberlakukan pendampingan. Namun setelah melihat pengembalian angsuran pokok pertama tidak terlaksana dan pembagian hasil hanya dilakukan satu kali selama tiga bulan, maka BMT Ta’awun memutuskan untuk melakukan pendampingan. BMT Ta’awun melakukan pendampingan berupa peninjauan laporan bulanan serta terjun langsung ke lapangan dimana nasabah melakukan operasi bisnisnya. Upaya ini cukup menghasilkan, terbukti pada bulan Agustus, September dan November nasabah dapat membayar angsuran pokok untuk tiga bulan kedua dan ketiga, begitu juga dengan bagi hasil yang diberikan. Selain faktor pendampingan, faktor ramainya pembeli pada bulan puasa juga mempengaruhi kenaikan return. 53 53 Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Bagian Pembiayaan BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Abdul Kodir pada tanggal 18 Februari 2011 70

B. Kendala serta Solusi yang Dilakukan BMT Ta’awun dalam Proses Pendampingan