usaha di Indonesia adalah sasaran utama dari pendampingan. Usaha- usaha ini kebanyakan bersifat informal yang minim manajemen.
Manajemen yang berlaku bersifat sangat tradisional dan tidak terstruktur. Pendampingan dilakukan untuk membuat manajemen mereka lebih
teratur yang akhirnya dapat memperkuat dan meningkatkan kinerja.
D. Biaya Operasional yang disebabkan Adanya Pendampingan
Pendampingan oleh BMT Ta’awun dilakukan dengan beberapa pola. Praktek pendampingan ini akan sangat berguna baik dari sisi pengusaha sebagai nasabah
maupun BMT sebagai penyedia jasa pembiayaan. Para pengusaha akan sangat terbantu dengan adanya pendampingan yang dilakukan BMT. Pengusaha akan
mengerti bagaimana manajemen keuangan yang baik, bagaimana membuat laporan keuangan dan lain sebagainya.
Manfaat pendampingan juga dapat dirasakan oleh pihak BMT selaku penyedia modal atau shahibul maal. Pendampingan dapat berfungsi sebagai salah
satu manajemen resiko. Melalui pendampingan, BMT Ta’awun tau persis kemana dan bagaimana uang mereka diusahakan, karena BMT mengawasi, membimbing
dan memberi pendidikan tentang bagaimana mengusahakan uang mereka dengan baik.
Karena pendampingan yang dilakukan berfungsi sebagai manajemen resiko, maka pendampingan dilakukan cuma-cuma atau tanpa pembebanan biaya kepada
nasabah. Pembuatan laporan keuangan, promosi pemantauan biaya dan monitoring laporan keuangan dilakukan agar nasabah pembiayaan mudharabah
dapat menjalankan usaha mereka dengan profesional. Usaha-usaha ini mempunyai nilai timbal balik baik bagi nasabah pembiayaan mudharabah maupn BMT
Ta’awun.
48
Pendampingan yang dilakukan oleh BMT Ta’awun kepada nasabah pembiayaan mudharabahnya dilakukan baik terjun langsung ke lapangan maupun
hubungan yang dilakukan via telpon. Pihak BMT yang ditugaskan untuk melakukan pendampingan adalah kepala bagian saja yang tentunya sudah
mumpuni dalam bidangnya. Baik pendampingan yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan maupun via telpon tentu mengeluarkan biaya yang harus
ditanggung oleh BMT Ta’awun. Namun biaya ini tidak banyak dan sangat tidak berpengaruh pada kegiatan pembiayaan nasabah dan BMT.
49
48
Hasil Wawancara pribadi dengan Bagian Marketing BMT Ta’awun, Bpk. Irwansyah. Tanggal 17 Desember 2010.
49
Hasil wawancara pribadi dengan General Manager BMT Ta’awun Cipulir, Bpk. Subandikot pada tanggal 18 Februari 2011
57
BAB IV EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DALAM PENINGKATAN RETURN PADA
PEMBIAYAAN MUDHARABAH
A. Efektifitas Pendampingan Usaha Mikro terhadap Tingkat Return pada Pembiayaan
Mudharabah
1. Esensi Pendampingan dalam Pembiayaan Mudharabah
Salah satu faktor yang membuat para pengusaha mikro bisa bertahan dan terus tumbuh, yaitu adanya proses pendampingan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan mikro yang memiliki kepedulian terhadap perekonomian rakyat. Selain memberikan bantuan berupa materi kepada pengusaha mikro ini,
lembaga keuangan juga harusnya memberikan pengetahuan dan bimbingan manajemen, keuangan dan lainnya yang berhubungan dengan usaha mereka.
Pendampingan memberikan spirit bagi yang didampingi dan yang terdampingi.
Pendampingan adalah
sebuah bentuk
hubungan yang
memungkinkan terjadinya proses berbagi keterampilan dan pengalaman baik professional, maupun personal yang mendorong proses tumbuh dan
berkembang sepanjang proses yang terjadi. Pendampingan merupakan bentuk hubungan antar personal antara seseorang yang dipandang lebih berpengalaman