ditempatkan dalam urutan pertama sebelum yang lainnya.
62
Perahatikan firman Allah berikut ini:
⌧
☺ ☺
Artinya: “Katakanlah: Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?. Untuk orang-orang yang
bertakwa , pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan
isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. orang-orang yang
berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari
siksa neraka, orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya , dan yang memohon ampun
di waktu sahur
.QS. Ali ‘Imran: 15-17.
2. Dzikir
a. Pengertian Dzikir
62
Ibid, h.
Secara etimologi dzikir berasal dari bahasa arab; yang artinya mengingat atau menyadari.
63
Menurut DR. Asep Usman Ismail, dzikir adalah upaya menghubungkan diri secara langsung dengan Allah, baik
dengan lisan maupun dengan hati atau dengan memadukan keduanya secara simfoni.
64
Menurut Hasbi Ash-shiddiqy, dzikir adalah menyebut nama Allah SWT dengan membaca tasbih subhanallah, tahmid alhamdulillah,
taqdis quddusun, hauqalah laa haulawalaquwwata illa billah, hasbalah hasbiayallah, basmalah,
dan membaca al-Quran serta doa-doa yang diterima dari nabi-nabi.
Sedangkan menurut al-Hafizh dalam Fathul Barie, dzikir yaitu segala lafaz ucapan yang disukai para umat membacanya dan
memperbanyak membacanya untuk menghasilakan jalan mengingat dan mengenang akan Allah SWT. Beliau juga mengatakan bahwasanya
dipandang berdzikir juga mengerjakan segala tugas agama yang diwajibkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.
65
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwasanya dzikir yaitu upaya yang dilakukan untuk
menghubungkan diri secara langsung kepada Allah SWT, melalui jalan
63
Luice Ma’luf, Al-Munjid Fi Lughati Wa al-A’alam, Bairut: al-Maktabatu Syar’iyyah,
1986, h. 236
64
Qamaruddin ed, Dzikir Sufi Menghampiri Ilahi Lewat Tasawuf, Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta, 2000, Cet. Ke-1, h. 26
65
Hasbi Ash shiddiqy, Pedoman Dzikir dan Doa, tt: Thinkers Library, SDN BHD: 1994,
Cet. Ke-5, 37-38
mengingat dan mengenang Allah SWT baik secara lisan maupun hati, agar dapat menjalankan segala yang diperintahkan diwajibkan Allah SWT
dan meninggalkan segala yang dilarang Allah SWT dengan baik.
b. Dasar dan Tujuan Dzikir
1. Dasar dzikir Adapun nash yang menjadi dasar perintah berdzikir antara lain,
firman Allah SWT :
اﺮ آ اﺮآذ ﷲا اوﺮآذا اﻮ ﺁ ﺬ اﺎﻬ ﺄ .
بﺰ ا :
41
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kamu sekalian dengan menyebut nama Allah dengan dzikir
sebanyak-banyaknya”. Q.S Al-Ahzab:41
Firman Allah SWT: وﺮآذﺎ
نوﺮ ﻜ ﺎ و ﻰ اوﺮﻜ او آﺮآذا ﻰ ةﺮ ا
: 152
Artinya: “Karena itu, ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu kufur”. Q.S Al-Baqarah: 152
Ketika para sahabat kepada bertanya Abdullah bin Abbas mengenai interpretasi firman Allah: “Dzikrlah kamu sekalian kepada-
Ku; nantipun Aku ingat kepadamu”. Ia menjawab. “dzikirlah kamu sekalian kepada-Ku dengan jalan taat kepada-Ku nanti Aku ingat
kepadamu dengan pertolongan-Ku”. Seperti halnya dengan pernyataan di atas, Said bin Jubair berkata: Bahwasanya apabila hamba-Nya ingat
kepada Allah dengannya dan dengan ampunan-Nya. Sedangkan sebagian ulama menafsirkan ayat dzikir di atas sebagai berikut
:“Ingatlah kalian kepada-Ku dengan hikmah; niscaya Aku ingat kepadamu dengan nikmat-Ku untukmu”.
66
Dzikir adalah tali yang menghubungkan antara hamba dengan
Tuhannya. Dzikir adalah jalan yang menyampaikan kepada kecintaan Allah dan keridhaan-Nya. Dzikir adalah tangga yang dengannya
engkau dapat sampai kepada nikmatnya keagungan dan keindahan.
67
Oleh karena itu berdzikir kepada Alah SWT itu tidak terpaku pada situasi tertentu. Sebagaimana firman Allah:
☺ ⌧
⌧ ⌧
⌧
Artinya:“orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
66
Usman Said Sarqawi, Dzikir Itu Nikmat, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, Cet.
Ke-1, h. 8-9
67
Ibid, h. xiii
sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’”. Q.S Al-Imran: 191
Dari ayat di atas telah dijelaskan bahwasanya berdzikir kepada Allah itu tidak terbatas pada situasi tertentu, akan tetapi dapat
dilakukan sambil duduk, berdiri maupun berbaring. Adapun Hadits yang dijadikan pegangan antara lain:
لﺎ ﷲا ر ةﺮ ﺮه ﻰ أ ﺪ
: ا لﺎ
و ﷲا ﻰ
: ﻇ ﺪ ﺎ أ ﻰ ﺎ ﷲا لﻮ
ﻰ ﻰ ﺮآذ نﺎ ﻰ ﺮآذ اذا ﺎ او ىﺪ .
ﺈ ﻰ ﺮآذ ﺈ ﻰ ﻰ ﺮآذ ناو ﻰ ﻰ ﺮآذ ﺎ ارذ ا بﺮ ﺮ ا بﺮ ناو ﻬ ﺮ
. ناو
ارذ ا بﺮ ﺎ
. ﺎ ﺎ ا ﺮ
. ﻰ ﻰ ﺎ ا ناو
. ﺔ وﺮه ا
. و ىرﺎ ا اور
Artinya: “Abu hurairah r.a berkata: Nabi SAW bersabda: “ Allah Ta’ala berfirman: “Aku selalu mengikuti hamba-hamba-Ku,
dan selalu membantunya selama ingat kepada-Ku, jika ia ingat kepada-Ku dalam hatinya Aku ingat padanya dalam
diri-Ku, dan jika ia ingat kepda-Ku ditengah-tengah orang banyak, Aku ingat padanya dihadapan malaikat yang jauh
lebih baik dari pada masyarakatnya. Dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekatnya sedepa, dan bila ia
datang kepada-Ku berjalan, maka Aku dating kepadanya berlari”. H.R Bukhari, Muslim.
68
Sabda Nabi yang lain adalah :
68
Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi, Terj. H. Salim Bahreisy, al-Lu’lu Wa al-Marjan,
Surabaya: PT. Bina Offset, h.1017
لﻮ ﷲا نإ :
ﻰ آﺮ و ﻰ ﺮآذ ﻮه اذإ ىﺪ ﺎ ا ﺎ
و ىرﺎ ا اور
Artinya: “Telah berfirman Allah SWT dalam suatu hadits qudsiy. “Aku bersama-sama hamba-Ku selama ia mengingat Aku
dan bibirnya bergerak menyebut nama-Ku.
69
Sabda Nabi :
لﺎ ﷲا ر اذﺎ
: ﷲا لﻮ ر لﺎ
و ﷲا ﻰ
: ﷲا باﺬ ﻰ أ ﺊ ﺎ
ﷲاﺮآذ ىﺬ ﺮ ا اور
Artinya: “Tidak ada satupun yang lebih dapat menyelamatkan dari azab Allah kecuali zikrullah”
70
2. Tujuan dzikir Dzikir yang dilakukan oleh seorang ahlu dzikir akan memberi
dampak positif bagi jiwa. Salah satu tujuannya yaitu untuk menggapai mahhabah Ilahiah
. Selain itu ada juga tujuan-tujuan lain yang terkandung dalam
perintah dzikir diantaranya: a. Untuk mencapai kualitas keimanan seseorang.
Sesuai dengan konsep kaum sufi, manusia mempunyai dua dimensi. Pertama disebut unsur lahut, yakni potensi Ilahiah yang
selalu mendorong dirinya untuk merindukan kembali dan mencintai kebenaran. Kedua unsur nasut, sebagai makhluk bumi
69
Al-Ghazali, Rahasia Dzikir dan Doa, Jakarta: Karisma, h. 14
70
Ibid, h. 882
yang memiliki kelemahan-kelemahan, sehingga pada saat tertentu ia mudah jatuh ke dalam kemerosotan moral dan spiritual.
71
b. Untuk mensucikan hati . Manusia akan menemukan tingkat kedekatan pada tuhan selagi
ia terus menerus berada dalam dzikir, dan terus-menerus menghindari dari segala sesuatu yang dapat melupakan Tuhan, dan
merupakan pembuka kunci tabir yang menutupi hubungan hamba dengan Tuhan.
72
c. Dzikir memberikan dorongan untuk memperoleh pahala dan ampunan juga keberuntungan syurga.
Firman Allah
SWT:
....
⌧
☺
Artinya: ….“Laki-laki dan wanita yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan mereka ampunan dan
pahala yang besar”. Q.S Al-Ahzab: 35.
c. Macam-Macam Dzikir