Keteladanan Pembiasaan Sistematika Penulisan

metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 42 Dr. Jalaluddin dan Dr. Usman Said dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam mengemukakan bahwa makna pokok dari pengertian metode itu sendiri antara lain adalah: 1. Metode pendidikan adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan materi pendidikan kepada anak didik. 2. Cara yang digunakan merupakan cara yang tepat guna untuk menyampaikan materi pendidikan tertentu dalam kondisi tertentu. 3. Melalui cara itu diharapkan materi yang disampaikan mampu memberi kesan yang mendalam pada diri anak didiik. 43 Selanjutnya jika metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek sasaran, yaitu pribadi Islam. Selain itu metode dapat pula membawa arti sebagi cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam sehingga terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Ada beberapa metode dalam pendidikan Islam yang dikemukakan para ahli, diantaranya ialah:

a. Keteladanan

42 Abuddin Nata, Op.Cit, h. 91 43 Jalaluddin, et all, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999, Cet. 3, h. 53 Pendidikan dengan teladan berarti pendidikan dengan memberikan contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir dan sebagainya. Didalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang menunjukan kepentingan penggunaan teladan dalam pendidikan. Antara lain terlihat pada ayat-ayat yang mengemukakan pribadi-pribadi teladan seperti dibawah ini: 1. Pribadi Rasulullah SAW. ⌧ ….. Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu… Q.S. Al-Ahzab:21 2. Pribadi Nabi Ibrahim AS dan umatnya. ⌧ ….. Artinya: Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan orangorang yang bersama dia… Q.S. Al- Mumtahanah:4 Kepentingan penggunaan keteladanan juga terlihat dari teguran Allah terhadap orang-orang yang menyampaikan pesan itu. Allah menjelaskan: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan. Q.S. As-Shaff: 2-3

b. Pembiasaan

Yang dimaksud dengan pembiasaankebiasaan habit ialah cara- cara bertindak yang persistent, uniform dan hampir-hampir otomatis hampir-hampir tidak disadari oleh pelakunya. Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat penting, terutama bagi anak-anak. Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang menunjuk kepada penggunaan metode pembiasaan. Diantaranya terdapat dalam surat An-Nur ayat: 58-59 yang berbunyi: ☺ ⌧ ☯ ⌧ ⌧ ⌧ ⌧ ☺ ⌧ ⌧ ⌧ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak lelaki dan wanita yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali dalam satu hari, yaitu sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luamu ditengah hari, dan sesudah sembahyang isya. Itulah tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak pula atas mereka selain dari tiga waktu itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu ada keperluan kepada sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta. Demikianlah Allah menjelaskan ayat- ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Q.S. Surat An-Nur: 58-59 As-Shabuni, ahli hukum Islam dan studi Islam dari Mekkah mengatakan bahwa pada lahirnya perintah pada ayat tersebut diarahkan kepada anak-anak, tetapi pada hakikatnya diperuntukkan bagi orang dewasa. Menanamkan kebiasaan itu sulit dan kadang-kadang memerlukan waktu yang lama. Kesulitan itu disebabkan pada mulanya seseorang atau anak belum mengenal secara praktis sesuatu yang hendak dibiasakannya. Apalagi kalau yang dibiasakan itu dirasa kurang menyenangkan. Oleh sebab itu, dalam menanamkan kebiasaan diperlukan pengawasan. Pembiasaan hendaknya disertai dengan usaha membangkitkan kesadaran atau pengertian terus-menerus akan maksud dari tingkah laku yang dibiasakan. Sebab, pembiasaan digunakan bukan untuk memaksa peserta didik agar melakukan sesuatu secara otomatis seperti robot, melainkan agar ia dapat melaksanakan segala kebaikan dengan mudah tanpa merasa susah atau berat hati.

c. Pemberian Nasihat