Macam-Macam Dzikir Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1999, Cet, Ke 1, h.

yang memiliki kelemahan-kelemahan, sehingga pada saat tertentu ia mudah jatuh ke dalam kemerosotan moral dan spiritual. 71 b. Untuk mensucikan hati . Manusia akan menemukan tingkat kedekatan pada tuhan selagi ia terus menerus berada dalam dzikir, dan terus-menerus menghindari dari segala sesuatu yang dapat melupakan Tuhan, dan merupakan pembuka kunci tabir yang menutupi hubungan hamba dengan Tuhan. 72 c. Dzikir memberikan dorongan untuk memperoleh pahala dan ampunan juga keberuntungan syurga. Firman Allah SWT: .... ⌧ ☺ Artinya: ….“Laki-laki dan wanita yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan mereka ampunan dan pahala yang besar”. Q.S Al-Ahzab: 35.

c. Macam-Macam Dzikir

Menurut Usman Sa’id Sarqawi dalam bukunya Dzikir Itu Nikmat, bahwa dzikir kepada Allah terbagi atas tiga macam: dzikir hati, dzikir 71 Qomaruddin, Op Cit, h. 26-27 72 Achmad Suyuti, Percik-percik Kesufian, Jakarta: Amani, 1996, Cet Ke- 1, h. 160 lisan, dan dzikir ketika bertemu dengan apa yang dilarang dan diharamkan Allah. Dzikir dengan hati adalah dzikir yang paling tinggi; misalnya berpikir tentang keagungan alam, kegagahan, kerajaan, keindahan ciptaan-Nya, dan ayat-ayat-Nya di langit dan di bumi. Adapun dzikir dengan lisan adalah dzikir kepada Allah dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid, membaca al-Quran, istigfar, doa dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dzikir kepada Allah ketika hendak melakukan apa yang dilarang dan diharamkan Allah juga merupakan dzikir yang agung karena dengan demikian seorang muslim akan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah, serta menjauhi apa yang dilarang bahkan yang syubhat. 73 Menurut Ustadz Asy-Syaikh dzikir itu ada dua macam yaitu dzikir lisan dan dzikir hati. Menurutnya dzikir lisan bagi seorang hamba yang menggunakan tehniknya akan menghantarkannya pada kelanggengan dzikir hati. Dzikir lisan mempunyai pengaruh pada dzikir hati, jika hamba berdzikir dengan hati dan lisannya sekaligus, maka ia adalah ahli dzikir yang sempurna dalam sifat dan tingkah laku spiritualnya. 74 Menurut Thariqah Naqsabandiyah dzikir itu terbagi dua macam: 1. Dzikir Qalbi hati 73 Usman Said Sarqawi, Op Cit, h. 3-4 74 Abul Qasim Abdul Kosim Hawazin, Al-Qusyairi An-Naisaburi Risalah Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tsawuf, Jakarta: Pustaka Amani, 1998, Cet. Ke-1, h. 318 2. Dzikir lisan lidah. 75 Menurut Hujjatul Islam dzikir itu ada empat: dzikir lisan, dzikir lisan disertai hati secara dipaksa-paksa, dzikir dengan hati secara lugas dan hadirnya pada lisan tanpa dipaksa-paksa, dzikir yang benar-benar merasuk kedalam hati sanubari sehingga orang yang berdzikir merasa tenggelam didalamnya. 76 Menurut Imam Fakhrur Razi, dzikir itu ada tiga macam: 1. Dzikir lisan, yaitu mengucapkan kalimat suci dengan lidah seperti mengucap subhanallah, al-Hamdulillah, La ilaha illallah, Allah, dan lain sebagainya. 2. Dzikir hati, ialah tafakkur mengingat Allah. 3. Dzikir anggota, yaitu tenggelam dalam ketatan. 77 Sedangkan dikalangan tasawuf ada dua macam dzikir yang dikenal yaitu dzikir jail dan dzikir khafi. Dzikir jali yaitu dzikir yang diucapkan dengan suara keras secara bersama-sama sehingga membentuk paduan suara yang indah. Paduan suara ini membentuk suasana batin sendiri bagi kehidupan jiwa pendzikir. Sedangkan dzikir khafi yaitu dzikir yang diucapkan dalam hati. 78

d. Adab Dalam Berdzikir