Pandangan Para Mufassir Terhadap Surat al-Insan ayat 24- 26

B. Pandangan Para Mufassir Terhadap Surat al-Insan ayat 24- 26

1. Tafsir Q.S al-Insan ayat 24-26 menurut Prof. Dr. Hamka Tafsir al-Azhar “Maka bersbar engkau atas ketentuan Tuhan engkau’ . pangkal ayat 24. Soal ketentuan Tuhan atau hukum Tuhan yang dimaksud di sini, yang Nabi SAW, hendaklah sabar menghadapinya dan menunggunya ialah soal waktu. Sudahlah pasti bahwa kebenaran itu akan menang juga pada akhirnya. Tetapi bilakah waktunya datang kemengan itu ? ini sangat bergantung kepada kesabaran manusia. Karena kadang-kadang, meskipun manusia telah yakin bahwa yang benar akan menang dan yang salah akan hancur, namun dia sebagai manusia tidak sabar menunggu. Maka sebagai seorang rasul, seorang Nabi yang memikul tanggung jawab seberat itu, Muhammad sangat memerlukan kesabaran dan tahan hati. ارﻮ آ وا ﺎ ا ﻬ ﺎ و “Dan jangnlah engkau ikuti orang-orang yang berdosa atau yang kafir dikalangan mereka”. ujung ayat 24. Orang yang berdosa, ialah dosa karena perbuatannya dan orang yang kafir ialah karena telah menolak sejak dari hati dan jiwanya. Untuk menguatkan jiwa menghadapi perjuangan dan untuk meneguhkan hati dan melatih kesabaran, datanglah ayat Tuhan selanjutnya. او ةﺮﻜ ﻚ ر اﺮآذاو “Dan sebutlah nama Tuhan engkau pagi dan petang”. ayat 25. Menyebut nama Tuhan atau dzikir, yang dimaksud utama ialah sembahyang. ﺪ ا و “Dan pada sebahagian malam hendaklah engkau sujud kepada-Nya”. pangkal ayat 26. Dalam ayat 25 dan pangkal ayat 26 ini telah tercakup waktu sembahyang yang lima. Di ayat 25 disebutkan agar menyebut nama Allah pagi dan petang. Pagi ialah waktu subuh. Petang ialah waktu Zuhur dan ‘Ashar . Sebab masuknya waktu zuhur ialah setelah tergelincir matahari zawaal atau lepas tengah hari dan itulah disebut “setelah petang”. Di pangkal ayat 26 dikatakan, “dan pada sebagian malam hendaklah engkau sujud kepada-Nya. Ialah waktu Maghrib dan Isya. Kemudian ditambahkan pada lanjutan ayat: ﻮ و “Dan ucapkanlah tasbih terhadap- Nya pada malam yang panjang”. ujung ayat 26. Yang dimaksud mengucapkan tasbih pada malam yang panjang ialah shalat tahajjud atau qiyamul lail. Sembahyang lima waktu ditambah dengan tahajjud di malam yang panjang itu adalah alat penting bagi memperkaya jiwa dan memperteguh hati di dalam menghadapi tugas berat melakukan dakwah. Oleh sebab itu maka sesudah Nabi disuruh sabar menunggu keputusan Tuhan dan dilarang mengikuti kehendak orang yang berdosa atau orang kafir, ibadat atau sembahyang atau zikir inilah yang disuruh sangat penting kepada Nabi. 51 2. Tafsir Q.S al-Insan ayat 24-26 menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab Tafsir al-Misbah. ☺ ⌧ ⌧ ⌧ ⌧ Awal surah menguraikan bahwa Allah SWT, menciptakan manusia yang pada suatu ketika pernah tiada ayat 1. Selanjutnya menyatakan bahwa Dia menciptakan manusia dan memberinya aneka potensi serta menunjuk jalan yang lurus dengan tujuan menguji mereka tetapi kemudian ternyata ada yang taat dan ada pula yang durhaka ayat 2-3. Selanjutnya Allah menyinggung sanksi yang dipersiapkan untuk yang durhaka dan sedikit yang merinci ganjaran yang taat ayat 4-22. Ayat diatas berbicara tentang petunjuk-Nya yakni al-Quran yang berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ayat-ayat diatas menyatakan: Sesungguhnya Kami hai Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril telah menurunkan kepadamu al-Quran dengan berangsur-angsur agar dengan mudah engkau menjawab setiap pertanyaan dan menyelesaikan setiap problem serta agar mudah dihafalkan dan diamalkan, dan kuat pula hatimu dengan kehadiran wahyu dari saat 51 Hamka, OpCit, h. 283-285 kesaat, maka bersabarlah sepanjang masa – apapun yang terjadi – menghadapi ketetapan Tuhanmu, antara lain menanggung beban penyampaian risalah dan pembangkangan umatmu. Dan janganlah ikuti siapapun dari mereka yakni masyarakat Mekkah yang berdosa dan yang sangat kafir yang mengusulkan agar engkau mengusulkan dakwahmu – walaupun mereka ditokohkan dan disegani oleh masyarakat, dan bersamaan dengan itu, untuk menguatkan hatimu menghadapi kesulitan serta agar engkau memiliki bekal yang cukup dalam mengatasi semua persoalan, maka berdzikirlah dengan mengingat-ngingat dan menyebut nama Tuhanmu antara lain dengan melaksanakan shalat pada waktu pagi yakni shalat subuh dan waktu petang yakni shalat Zhuhur dan Ashar; dan juga pada sebagian malam, maka sujudlah kepada-Nya yakni shalat Maghrib dan Isya dan bertasbihlah kepada- Nya yakni laksanakan shalat Tahajjud pada bagian yang panjang di malam hari yakni setengah malam, atau lebih sedikit atau kurang sedikit. 52 Tugas penyampaian risalah kenabian dinamai oleh ayat di atas hukum ketetapn Tuhan karena risalah kenabian tidak dapat diusahakan. Ia adalah penunjukan Allah secara langsung tanpa keterlibatan siapapun selain- Nya. Konsekuensi penyampaian risalah bahkan dakwah kebenaran juga merupakan ketetapan Tuhan. Yakni telah merupakan keniscayaan bagi penganjur kebaikan bahwa ia pasti menghadapi tantangan dan rintangan. 52 M. Quraish Sihab, Op Cit, h. 667-668. 3. Tafsir Q.S al-Insan ayat 24-26 menurut Ahmad Musthafa al-Maraghi Tafsir al-Maraghi. Maka bersabarlah kamu terhadap cobaan dan ujian dari Tuhanmu, karena ditunadanya pertolonganmu atas orang-orang musyrik. Dan bersabarlah kamu dalam menghadapi gangguan-gangguan dalam menyampaikan risalah dan wahyu yang diturunkan kepadamu, karena pada yang demikian, terdapat akibat terpuji dan tujuan yang menentramkan hatimu. ☺ ⌧ Janganlah kamu mengikuti setiap orang yang melakukan dosa dan melampaui batas dalam kekafiran. Apabila seseorang yang berdosa seperti ‘Utbah bin Rabi’ah mengatakan kepadamu, “Tinggalkanlah shalat, aku akan mengawinkan engkau dengan anak perempuanku dan dia akan aku berikan kepadamu tanpa mahar maskawin.”Aku berikan kepadamu harta, hingga engkau merasa senang, apabila engkau mundur dari urusan ini.” Maka janganlah kamu menuruti seorangpun dari keduanya itu, dan jangan pula menuruti perkataan orang lain. Sungguh telah Aku sediakan bagimu kemenangan di dunia dan surga di akhirat. Ayat ini memuat larangan kepada Rasulullah SAW, agar ia tidak mengikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir, padahal dia memang tidak mengikuti sdeorang pun dari keduanya itu. Ini merupakan isyarat bahwa manusia memerlukan petunjuk yang terus menerus, karena di dalam tabiat kejadiannya terdapat syahwat yang mengajaknya untuk mengerjakan keburukan-keburukan. Oleh karena itu, maka wajib bagi setiap muslim untuk memohon dan bersungguh-sungguh kepada Allah, agar Allah melindunginya dari memperturutkan hawa nafsu, dan menjaganya dari melakukan perbuatan- perbuatan yang diharamkan, supaya dia selamat dari kebinasaan dan dosa, dan supaya Tuhannya menyampaikan kepadanya lembaran-lembaran amal dari dosa-dosa. Ringkasnya, janganlah kamu menuruti seorang pun dari orang-orang berdosa yang mengajakmu kepada dosa, dan jangan pula kamu menuruti seorang pun dari orang-orang kafir yang mengajakmu kepada kekafiran. ⌧ Kekalkanlah untuk mengingat Tuhanmu disegala waktu, dengan hati dan lisanmu. Dan shalatlah kamu pada sebagian malam, seperti shalat maghrib dan ‘isya. ⌧ ⌧ Dan bertahajjudlah karena-Nya pada sebagian malam. 53 53 Ahmad Musthafa al-Maraghi,Op Cit, h. 299-300 Perintah mengerjakan shalat pada sebagian waktu malam, yakni shalat maghrib dan Isya, kemudian lagi dengan shalat tahajjud pada malam hari, sebagai mana yang disebutkan dalam ayat lain ☺ Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu menganngkat kamu ke tempat yang terpuji”. QS al- Isra’:79 54 4. Tafsir Q.S al-Insan ayat 24-26 menurut Bahtiar Surin Tafsir Al-Dzikra. ☺ ⌧ Karena itu, bersabarlah terhadap segala ujian Tuhanmu, dan janganlah engkau turuti rayuan orang-orang berdosa atau bujukan orang-orang kafir. Diceritakan bahwa ‘Utbah bin Rabi’ah pernah merayu nabi Muhammad saw, untuk mengawinkan beliau dengan salah seorang anak gadisnya tanpa mahar Asal beliau mau meninggalkan shalat. Begitu juga Walid bin Mughirah pernah membujuk dengan harta benda asal mau berbalik surut dari menyebarkan agama Islam. 54 Departemen Agama, al-Quran dan Tafsirnya, Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Quran, 1990, h. 548 ⌧ Dan sebutlah nama Tuhanmu pagi dan petang , Ingatlah kepada Tuhan setiap saat dengan hati dan lisan. ⌧ ⌧ Sedikit waktu dimalam hari kerjakanlah shalat , maksudnya shalat maghrib dan isya. Dan dimalam yang panjang bertsabihlah kepada-Nya, maksudnya shalat tahajjud. 55 5. Tafsir Q.S al-Insan ayat 24-26 menurut Sayyid Quthb Tafsir Fi Zhilalil Quran. ☺ ⌧ Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir diantara mereka. Urusan-urusan itu dakwah digantungkan kepada qadar Allah. Dia memberi kesempatan kepada kebatilan dan keburukan, memberi waktu yang panjang untuk memberi ujian dan cobaan kepada orang-orang yang beriman. 55 Bahtiar Surin, Tafsir al-Dzikra, Bandung: PT Angkasa, 1991, h. 2564-2565 Semua itu karena adanya hikmah yang hanya Dia yang mengetahui, yang dengannya Dia jalankan qadar-Nya dan Dia laksanakan ketetapan-Nya. ﻚ ر ﻜ ﺮ ﺎ “Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu” ketika tiba waktu yang ditentukan. Bersabarlah menghadapi kebatilan yang menang dan kejahatan yang berkembang. Kemudian lebih bersabarlah berpegang kepada kebenaran yang diberikan kepadamu yang diturunkan bersama al-Quran. Bersabarlah dan janganlah kamu dengar tawaran mereka untuk berdamai dan berkompromi di tengah jalan menurut perhitungan akidah. ارﻮ آ وا ﺎ ا ﻬ ﺎ و “Dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir diantara mereka”. Karena mereka tidak akan mengajakmu kepada ketaatan, kebajikan, dan kebaikan, sebab mereka adalah orang-orang yang suka berbuat dosa dan melakukan kekufuran. Mereka hanya akan mengajakmu kepada dosa dan kekufuran ketika mereka mengajakmu untuk berkompromi di tengah jalan dakwahmu, dan ketika mereka menawarkan kepadamu sesuatu yang mereka kira akan menyenangkanmu dan memuaskanmu. 56 56 Yang dimaksud dengan berkompromi adalah tawaran damai yang dilakukan oleh orang kafir kepada Nabi, yang berupa hal keduniawian yaitu sebagaimana Uthbah bin Rabi’ah yang menjanjikan akan mengawinkan anak gadisnya dengan beliau tanpa mahar. Seperti juga yang dilakukan al-Walid bin Mughirah yang menjanjikan akan memberikan harta kekayaan kepadanya dengan syarat bilamana Nabi berhenti dari berdakwah. Lihat tafsir al- Kabir, 30258, tafsir Qurthubi, 19 147, tafsir Hasyiat al-Shawy, 4278, dan Shafwat al- Tafasir, 3472. ⌧ ⌧ ⌧ Dan sebutlah nama Tuhanmu pada pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari. Inilah bekal itu. Sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang, dan bersujudlah dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam yang panjang, karena yang demikian itu adalah berhubungan dengan sumber yang telah menurunkan al-Quran kepadamu, dan memberikan jaminan kepadamu di dalam melaksanakan dakwah. Dialah sumberkekuatan, perbekalan dan pertolongan. Berhubungan dengan-Nya melalui berdzikir, beribadah, berdo’a dan bertasbih dalam malam yang panjang, karena jalan dakwah itu panjang dan berat, dan sudah tentu membutuhkan perbekalan yang banyak dan dukungan yang besar. Sesungguhnya Allah maha penyayang. Ia menjamin dakwah hamba- Nya, menurunkan al-Quran kepadanya, serta mengetahui beban-beban tugasnya dan hambatan-hambatan jalannya. Karena itu, tidak dibiarkan-Nya nabi-Nya SAW tanpa pertolongan dan bantuan. Bantuan yang diberikan Allah SWT ini merupakan bekal yang sebenarnya serta layak bagi perjalanan berat yang penuh duri itu. Hakikat yang seharusnya para juru dakwah hidup di dalmnya adalah hakikat yang diberitahukan Allah kepada shahibud da’wah pertama Nabi Muhammad SAW. Yaitu bahwa penugasan dakwah itu urusan dari sisi Allah SWT, karena Dialah pemilik dakwah itu, dan kebenaran yang diturunkan-Nya tidak mungkin boleh dicampur dengan kebatilan yang diserukan oleh orang- orang yang berbuat dosa dan kafir itu. Karena keduanya merupakn dua sistem yang berbeda, dan dua jalan yang tidak mungkin bertemu. Jika kebatilan dengan segala kekuatan dan pasukannya dapat mengalahkan golongan mukmin yang minoritas dan lemah, maka hal itu adalah untuk suatu hikmah yang hanya Allah yang mengetahuinya. Karena itu, diperlukan kesabaran sehingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Hendaklah terus memohon kekuatan dan pertolongan kepada Allah dengan berdo’a dan bertsabih kepda-Nya pada malam-malam yang panjang, untuk menjadi bekal di dalam menempuh jalan dakwah ini. 57

C. Kandungan Surat al-Insan