Metode Persuasif Metode Bercerita

motivasi lebih baik ketimbang metode intimidasi. Penggunaan metode motivasi dengan apa yang dalam psikologi belajar disebut law of happiness, prinsip yang mengutamakan suasana menyenangkan dalam belajar. Ajaran Islam, kata Abdul Fattah Jalal, memberikan prioritas pada upaya menggugah suasana gembira disbanding dengan ancaman dan hukuman. Dalam pelaksanaan prinsip ini hendknya guru atau pendidik tanggap akan adanya berbagai iklim dan kondisi yang dihayati peserta didik selama proses belajar mengajar.

e. Metode Persuasif

Yang dimaksud dengan metode persuasif ialah meyakinkan peserta didik tentang suatu ajaran dengan kekuatan akal. Metode dalam ini dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah uslub al-iqna’ wa al-iqtina. Penggunaan metode persuasi didasarkan atas pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Al-Quran sarat dengan contoh yang menunjukan penghargaan Islam terhadap akal, serta memerintahkan kepada manusia untuk menggunakan akal dalam membedakan antara yang benar dan yang salah serta antara yang baik dan yang buruk. Seruan Allah kepada Rasul-Nya agar menyeru manusia dengan cara yang bijaksana, memberi pengajaran yang baik, memberi pengajaran yang baik, dan berargumentasi secara baik, menunjukkan kepentingan penggunaan metode ini. Allah menjelaskan: ☺ ☺ ☺ ☺ Artinya: Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik… Q.S. An-Nahl: 16. Dengan metode persuasi, pendidikan Islam menekankan pentingnya memperkenalkan dasar-dasar rasional dan logis segala persoalan yang dimajukan kepada peserta didik. Mereka dihindarkan dari meniru segala pengetahuan secara buta tanpa memahami hakikatnya atau pertaliannya dengan realistis, baik individual maupun sosial. Mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan diskusi secara benar dan konstruktif dalam menganalisis berbagai aspek obyek yang diduskisikan. 44

f. Metode Bercerita

Metode mendidik dengan bercerita yaitu dengan mengisahkan peristiwa sejarah manusia masa lampau yang menyangkut ketaatannya atau kemungkarannya dalam hidup terhadap perintah tuhan yang dibawakan oleh Nabi atau Rasul yang hadir ditengah mereka. Misalnya sebuah ayat 44 Hery Noer Aly, Op.Cit , h. 178-204 yang mengandung nilai paedagogis dalam sejarah digambarkan Tuhan sebagai berikut: ⌧ ☯ ….. Artinya: Sesengguhnya didalam kisah-kisah mereka terdapat ibarat bagi orang yang beraka. Q.S. Yusuf: 111 ☺ ⌧ ☺ Artinya: Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Quran ini kepadamu. Dan sesungguhnya kamu sebelum Aku mewahyukannya adalah termasuk orang-orang yang melupakan. Q.S. Yusuf: 3

g. Metode Diskusi