Pemberian Nasihat Motivasi dan Intimidasi

didik agar melakukan sesuatu secara otomatis seperti robot, melainkan agar ia dapat melaksanakan segala kebaikan dengan mudah tanpa merasa susah atau berat hati.

c. Pemberian Nasihat

Yang dimaksud dengan nasihat ialah penjelasan tentang kebenaran dan kemashlahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya kejalan yang mendatangkan kebahagiaan dan manfaat. Banyak ayat di dalam Al-Quran yang mengilustrasikan tentang penggunaan metode memberi nasihat diantaranya: ☺ ⌧ Artinya: Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anak-anaknya diwaktu dia memberi pelajaran kepada anaknya. Hai anakku, janganlah kamumempersekutukan Allah, sesungguhnya mepersekutukan Allah adalah benar-beanr kezaliman yang besar. Q.S. Luqman: 13 Memberi nasihat merupakan salah satu metode penting dalam pendidikan Islam. Dengan metode ini pendidik dapat menanamkan pengaruh yang baik kedalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang tepat. Bahkan, dengan metode ini pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemashlahatan serta kemajuan masyarakat dan umat.

d. Motivasi dan Intimidasi

Metode motivasi dan intimidasi telah digunakan masyarakat secara luas; orang tua terhadap anak, pendidik terhadap murid, bahkan masyarakat luas dalam interaksi antar sesamanya. Al-Quran ketika menggambarkan surga dengan segala kenikmatannya dan neraka dengan segala siksanya menggunakan metode ini. Demikian pula ketika mengemukakan prinsip logis tentang keseimbangan antara balasan dan perbuatan. Banyak ayat di dalam Al-Quran yang mengilustrasikan tentang penggunaan metode memberi nasihat diantaranya: ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ Artinya:Pada hari ini manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun sekecil apapun, niscaya ia akan melihat balasan nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dai akan melihat balasan nya pula. Q.S. Al-Zalzalah: 6-8 Motivasi dan intimidasi digunakan sesuai dengan perbedaan tabiat dan kadar kepatuhan manusia terhadap prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah islam, sebab pengaruh yang dihasilkan tiap-tiap metode itu tidaklah sama. Metode motivasi lebih baik ketimbang metode intimidasi. Penggunaan metode motivasi dengan apa yang dalam psikologi belajar disebut law of happiness, prinsip yang mengutamakan suasana menyenangkan dalam belajar. Ajaran Islam, kata Abdul Fattah Jalal, memberikan prioritas pada upaya menggugah suasana gembira disbanding dengan ancaman dan hukuman. Dalam pelaksanaan prinsip ini hendknya guru atau pendidik tanggap akan adanya berbagai iklim dan kondisi yang dihayati peserta didik selama proses belajar mengajar.

e. Metode Persuasif